Menurut World Health Organization,
sehat berarti sehat badan, jiwa, dan kehidupannya.
1. Orang sehat tinggal di penjara
maka tidak dapat disebut sehat karena jiwanya sakit, moralnya sakit.
2. Orang
yang tinggal di kolong jembatan sosialnya sakit.
Pernyataan diatas adalah
kutipan dari buku perpustakaan yang pernah saya baca pada tahun 2015 silam,
saya lupa nama penulisnya dan halamannya karena hanya itu saja yang saya tulis
di buku catatan saya. (Terima kasih atas pencerahannya penulis buku berjudul “Kesehatan
Masyarakat”)
Nah, dari kutipan diatas,
menarik untuk dibahas. Kenapa menarik? Ternyata definisi sehat menurut WHO
berkaitan dengan aspek moral, sosial, dan ekonomi tentunya.
Yang pertama “Orang
yang di penjara tidak bisa dikatakan sehat karena moralnya sakit.” Ini
berkaitan dengan aspek moral serta adab perilaku dalam kehidupan sehari – hari.
Penting sekali memahami keterkaitan ini.
Biasanya orang yang di
penjara itu karena melakukan kejahatan bukan? Nah, definisi sehat dari WHO,
bisa mengingatkan kita agar tetap menjadi manusia yang baik, manusia yang
memahami makna sehat yang sebenarnya. Manusia yang senantiasa menjauhkan diri dari perbuatan tercela.
Yang kedua “Orang yang
tinggal di kolong jembatan, sosialnya sakit.” Dari sini kita bisa telaah dari
aspek kesehatan, sosial, dan ekonomi. Orang – orang yang tinggal di kolong
jembatan belum memiliki kemampuan dana yang memadai untuk tinggal di rumah baik
secara sewa, kontrak atau kepemilikan sendiri. Hal ini tentu saja
disebabkan oleh permasalahan ekonomi yang mereka alami. Apa yang terjadi jika
mereka tinggal di kolong jembatan? Tentunya mereka memiliki standar kesehatan
yang tidak baik, dan keadaan sosial yang tidak baik.
Saya pernah melewati
sebuah kolong jembatan, disana cukup banyak orang – orang yang tinggal. Ada
anak – anak bermain, orang dewasa dan sebagainya. Saya juga melihat pemandangan
yang ironis. Melihat cucian pakaian mereka yang dijemur diberbagai tempat. Saya
bergumam dalam hati “Orang – orang yang tinggal di kolong jembatan kalau mandi
kemana ya? Kalau tidur bagaimana? Kalau belajar bagaimana? Kalau masak dimana?”
Dan banyak pertanyaan – pertanyaan lainnya.
Dengan kehidupan yang
demikian, tentunya mereka tidak bisa dikatakan sehat.
Definisi sehat menurut
WHO, sangat membuka pikiran saya. Dulu, saya pikir kesehatan hanya terkait
dengan tubuh saja. Namun, definisi sehat ternyata bukan hanya itu.
Beruntunglah bagi kita
yang benar – benar sehat, baik secara jasmani, rohani, moral. ekonomi dan
sebagainya.
Penting sekali untuk
bekerjasama antar pihak untuk mewujudkan masyarakat yang sehat.
Yuk saling mengingatkan untuk menjaga kesehatan dan mewujudkan arti sehat yang sesungguhnya :)
Slogan Kesehatan dari Novelia Dwi Lestari, di pelajaran Bahasa Indonesia dua tahun silam :)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar