Assalamu'alaikum
Sebuah renungan di hari ini dan
di hari yang telah dilalui. Kami hanyalah manusia yang diberi nyawa oleh-Nya.
Dilahirkan dari rahim seorang Ibu, dan dicintai pula oleh seorang Ayah. Mencoba
hidup di dunia dengan segala problemanya, menemui teman - teman yang
menjatuhkan atau membangkitkan. Menjalani kehidupan dengan senyum pun duka.
Namun......
Manusia seolah lupa bahwa tidak
semua hal adalah kegelapan, tidak semua hal adalah ketidakadilan, tidak semua
hal adalah kerugian.
Manusia seolah lupa bahwa tidak
selamanya perpisahan adalah sebuah akhir. Bahkan perpisahan adalah hal yang
menguatkan rindu antara satu sama lain. Tidak selamanya juga pertemuan selalu
menjadi hal yang pertama, boleh jadi itu adalah pertemuan yang terakhir
kalinya.
Banyak manusia yang dipertemukan
dengan sahabatnya di dunia ini, namun seolah mereka lupa caranya menyayangi.
Manusia selalu mengingat keburukan manusia lainnya dan seolah lupa bahwa
dirinya mempunyai keburukan pula.
Dipertemukan dalam suatu
perkumpulan, menjalani hari bersama dengan setumpuk program, menjalani
rutinitas sebagai siswa, mahasiswa dan bahkan manusia yang masih belajar.
Namun, manusia sekali lagi suka mengeluh mengatakan ini tidak mudah dan
sebagainya. Mereka seolah lupa bahwa sesudah masa itu berakhir, mereka akan
merindukan masa - masa yang dikeluhkannya dahulu. Manusia juga seolah lupa, bahwa
tantangan demi tantangan justru akan menguatkan mereka.
Itulah manusia yang seolah lupa,
sampai - sampai mereka lupa menjaga kesucian diri dan jiwa dengan fitrahnya.
Fitrah untuk mencintai, menyayangi dan sebagainya. Banyak sekali manusia yang
mudah membuat "janji" tanpa sebuah bukti dan wali juga saksi. Ketika
mereka membuat "janji" antara lawan jenis, mereka juga mudah
memutuskannya, layaknya sebuah layangan yang telah terbang dan mereka gunting
begitu saja benangnya.
Manusia seolah lupa bahwa tidak
selamanya ia hidup, ada sedetik demi sedetik kematian yang akan memanggilnya.
Manusia seolah lupa untuk apa ia hidup? padahal tugasnya menjadi khalifah di
bumi. Manusia seolah lupa akan apa yang dimilikinya sekarang, jika sukses dan
terkenal mereka merasa itu adalah jerih payahnya, tanpa mengingat air mata yang
mengalir di setiap doa ketika mereka bersujud dengan Rabb-Nya. Meminta
dikaruniai ini dan itu, namun ketika sudah dapat, mereka seolah lupa siapa yang
memberi semua itu..
Manusia seolah lupa bahwa
bahagia sangat sederhana, sesederhana berbagi sebuah senyuman. Entah, manusia
memang sering lupa bahwa ia akan kembali pada-Nya.
Mungkin butuh keheningan dan
kesunyian malam untuk mengenal siapa dirinya. Di ruang yang senyap, sunyi,
hanyalah ia dan Rabbnya. Sejatinya, Allah yang selalu membahagiakan hamba-Nya.
Allah yang memberi cobaan namun Allah tidak akan memberi cobaan melebihi batas
kemampuan. Allah menguji manusia agar manusia menjadi hamba-Nya yang tangguh.
Manusia seolah lupa bahwa Allah tidak melihat mereka dari wajah,kekayaan dan
hal dunia lainnya. Allah hanya melihat taqwa hamba-Nya. Maka, jika ingin dekat
dengan Rabbnya, bertaqwalah.
Dan manusia harus ingat bahwa,
Allah selalu dekat dengan hamba-Nya.
Wassalamu'alaikum
NB : Ini tulisan saya yang sudah
cukup lama. Saya post pertama kali tanggal 03 Mei 2014 di jejaring sosial.
Setelah membacanya lagi, well hmmm ya, saya merasa lupa T,T Tulisan ini ditulis
untuk mengingatkan diri saya pribadi sebenarnya dan untuk menasihati diri
sendiri pula.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar