Assalamu’alaikum, apa kabarnya
teman-teman, semoga dalam keadaan sehat yaa.
Kalau postingan sebelumnya aku
sudah share tentang lika liku semasa skripsi, pada postingan kali ini aku akan
share tentang salah satu sahabat baikku yang senantiasa mensupport aku selama bekerja,
ngerjain skripsi sampai aku lulus. Riyanti namanya, biasa kusapa dengan sebutan
Mbak Yanti. Seseorang yang ku temui di bulan Agustus 2019 kalau tidak salah.
Mbak Yanti ini temanku dikantor dan kami sering menghabiskan waktu berdua,
cerita – cerita di kantor, cerita sepulang bekerja, bahkan hangout pun berdua. Beliau
orang yang sangat menyenangkan dan aku senang berteman dengan Mbak Yanti karena
beliau bisa memberikanku nasihat serta mengajarkanku banyak hal tentang
pelajaran hidup. Kadang, teman yang usianya lebih tua dari kita, memang sangat
kita butuhkan, karena mereka lebih dulu mengalami berbagai ujian hidup, mereka
memiliki pandangan hidup yang lebih “matang”. Gak melulu kedewasaan seseorang
diukurnya dari usia, tapi Mbak Yanti ini selaras antara usianya dan pola
pikirnya. Jujur, selama bersamanya, aku mendapatkan insight yang positif
tentang cara menghadapi kehidupan.
Teman-teman pernah gak sih
ngerasain hubungan persahabatan yang sudah seperti keluarga sendiri? kurasa
pernah. Hal itulah yang aku rasakan saat bersahabat dengan Mbak Yanti. Aku
merasa, dia sudah seperti kakak perempuan kandungku. Well, aku tidak
punya kakak perempuan kandung, tapi semenjak kehadiran beliau, aku merasa
seperti memiliki kakak perempuan kandung. Aku banyak bercerita tentang apapun,
kuliah, pekerjaan, bahkan sampai soal asmara. Selama ku berteman dengannya, dia
adalah sosok perempuan yang tegar, tangguh, perempuan yang bisa mensyukuri hal
sekecil apapun dalam hidupnya. Tidak pernah kudengar dia menghakimi Sang
Pencipta dan bertanya kenapa.
Sayangnya pertemuan kami harus
berakhir di bulan Agustus 2022. Bukankah setiap pertemuan, suatu saat akan ada
perpisahan? Ada pagi ada malam, ada terbit ada terbenam, ada pertemuan dan ada
perpisahan. Pertemuan kami harus berakhir bukan karena kami memutuskan untuk mengakhiri,
namun karena takdir Allah. Teman-teman pernah dengar kata-kata “aku sayang
kamu, tapi Allah lebih sayang kamu.” Kata-kata itu menggambarkan perpisahan aku
dan Mbak Yanti. Beliau berpulang tepat di tanggal 07 Agustus 2022. Allahuyarhamah.
Sejak kepergiannya, hidupku agak
sedikit berubah di kantor. Seperti hening tapi ada pada sebuah kebisingan. Seperti
kehilangan salah satu rumah ternyaman untuk bercerita, untuk bertukar pikiran.
Manusia bisa berencana tapi tetap Allah yang menentukan. Sebuah kata-kata yang
menggambarkan rencana persahabatan kami berdua. Sebelum aku lulus, kami pernah berniat
untuk pergi liburan bersama dengan teman-teman kantor lainnya, namun hal itu
tidak terealisasi.
Satu hal yang buatku tersadar betapa
sayangnya Allah padaku, Allah kirimkan teman-teman yang baik kepadaku, Allah
kirimkan nasihat-nasihat terbaik dari teman-temanku, Allah anugerahi aku teman yang
bisa kuajak bercerita dan saling support.
Alhamdulillah ya Mbak, di dunia
yang fana ini, aku kenal kamu dan bersahabat baik denganmu (Mbak Yanti).
Tidak ada komentar :
Posting Komentar