Jumat, 09 September 2022

Sahabat Baikku Bernama Riyanti

Assalamu’alaikum, apa kabarnya teman-teman, semoga dalam keadaan sehat yaa.

Kalau postingan sebelumnya aku sudah share tentang lika liku semasa skripsi, pada postingan kali ini aku akan share tentang salah satu sahabat baikku yang senantiasa mensupport aku selama bekerja, ngerjain skripsi sampai aku lulus. Riyanti namanya, biasa kusapa dengan sebutan Mbak Yanti. Seseorang yang ku temui di bulan Agustus 2019 kalau tidak salah. Mbak Yanti ini temanku dikantor dan kami sering menghabiskan waktu berdua, cerita – cerita di kantor, cerita sepulang bekerja, bahkan hangout pun berdua. Beliau orang yang sangat menyenangkan dan aku senang berteman dengan Mbak Yanti karena beliau bisa memberikanku nasihat serta mengajarkanku banyak hal tentang pelajaran hidup. Kadang, teman yang usianya lebih tua dari kita, memang sangat kita butuhkan, karena mereka lebih dulu mengalami berbagai ujian hidup, mereka memiliki pandangan hidup yang lebih “matang”. Gak melulu kedewasaan seseorang diukurnya dari usia, tapi Mbak Yanti ini selaras antara usianya dan pola pikirnya. Jujur, selama bersamanya, aku mendapatkan insight yang positif tentang cara menghadapi kehidupan.

Teman-teman pernah gak sih ngerasain hubungan persahabatan yang sudah seperti keluarga sendiri? kurasa pernah. Hal itulah yang aku rasakan saat bersahabat dengan Mbak Yanti. Aku merasa, dia sudah seperti kakak perempuan kandungku. Well, aku tidak punya kakak perempuan kandung, tapi semenjak kehadiran beliau, aku merasa seperti memiliki kakak perempuan kandung. Aku banyak bercerita tentang apapun, kuliah, pekerjaan, bahkan sampai soal asmara. Selama ku berteman dengannya, dia adalah sosok perempuan yang tegar, tangguh, perempuan yang bisa mensyukuri hal sekecil apapun dalam hidupnya. Tidak pernah kudengar dia menghakimi Sang Pencipta dan bertanya kenapa.

Sayangnya pertemuan kami harus berakhir di bulan Agustus 2022. Bukankah setiap pertemuan, suatu saat akan ada perpisahan? Ada pagi ada malam, ada terbit ada terbenam, ada pertemuan dan ada perpisahan. Pertemuan kami harus berakhir bukan karena kami memutuskan untuk mengakhiri, namun karena takdir Allah. Teman-teman pernah dengar kata-kata “aku sayang kamu, tapi Allah lebih sayang kamu.” Kata-kata itu menggambarkan perpisahan aku dan Mbak Yanti. Beliau berpulang tepat di tanggal 07 Agustus 2022. Allahuyarhamah.

Sejak kepergiannya, hidupku agak sedikit berubah di kantor. Seperti hening tapi ada pada sebuah kebisingan. Seperti kehilangan salah satu rumah ternyaman untuk bercerita, untuk bertukar pikiran. Manusia bisa berencana tapi tetap Allah yang menentukan. Sebuah kata-kata yang menggambarkan rencana persahabatan kami berdua. Sebelum aku lulus, kami pernah berniat untuk pergi liburan bersama dengan teman-teman kantor lainnya, namun hal itu tidak terealisasi.

Satu hal yang buatku tersadar betapa sayangnya Allah padaku, Allah kirimkan teman-teman yang baik kepadaku, Allah kirimkan nasihat-nasihat terbaik dari teman-temanku, Allah anugerahi aku teman yang bisa kuajak bercerita dan saling support.

Alhamdulillah ya Mbak, di dunia yang fana ini, aku kenal kamu dan bersahabat baik denganmu (Mbak Yanti).

 

Tidak ada komentar :

Posting Komentar