Minggu, 02 April 2017

Inside Out



Assalamu’alaikum sahabat :)





Wah sudah bulan April :D sudah sepertiga perjalanan di tahun 2017 ini hehe. Kali ini saya mau posting tentang sebuah film yang akan saya rekomendasikan. Yap, Inside Out. Inside Out merupakan sebuah film dari Disney. Bagi yang belum tahu, searching aja dulu hehe.

Well, dari hasil saya searching di google, ternyata Inside Out ini film yang dirilis tahun 2015.

Pada cerita film Inside Out, tokoh utamanya bernama Riley. Nah, Riley ini sebagai manusia. Di film ini, para masing – masing tokoh mempunyai 5 perasaan yaitu perasaan riang, sedih, marah, jijik, dan takut. Kerennya adalah, film Inside Out ini menjadikan perasaan riang, sedih, marah, jijik dan takut menjadi tokoh juga. Tokoh yang berperan dalam menentukan ingatan inti (Ingatan yang akan dikenang selamanya). Awalnya ingatan inti Riley dipenuhi dengan ingatan ceria, sampai suatu ketika munculah konflik yang merubah semuanya.

Kenapa ingatan Riley dipenuhi ingatan ceria? #tanyakenapa

Karena para tokoh – tokoh “ceria”, “sedih”, “marah”, “jijik” dan “takut” ini selalu mendukung si ceria untuk menyentuh semacam tombol dipusat pengendalian kepala Riley untuk menciptakan ingatan inti. Mereka menginginkan ingatan Riley dipenuhi keceriaan, sampai – sampai si “sedih” tidak boleh menyentuh tombol apapun, karena kalau tombolnya disentuh, nanti si Riley jadi sedih. Keren kan?

Well, hidup Riley pun terus berjalan, sampai suatu ketika ia harus pindah rumah. Nah, awal konflik pun terjadi. Riley sudah membayangkan rumah barunya akan seperti apa, dan ternyata ekspektasi si Riley tidak sesuai realita.

Yap, di Inside Out, tokoh kartun saja bisa merasakan “Ekspektasi tidak sesuai realita.” Hehe.
*Pokoknya nonton aja, seru deh hehehe*

Dan puncak dari film ini adalah, hal yang membuat tokoh – tokoh “ceria”, “sedih”, “marah”, “jijik”, dan “takut” akhirnya tersadar akan suatu hal. Berawal saat kejadian Riley pergi dari rumah. Teman – teman si “ceria” meminta si “ceria” untuk menyentuh tombol “perasaan” si Riley saat itu. Namun, si “ceria” meminta si “sedih” yang menyentuhnya. Akhirnya si “sedih” menyentuh tombolnya, akhirnya si Riley pun mengalami kesedihan. Ia teringat Ayah Ibunya, teman – temannya dan lain – lain. Akhirnya Riley memberhentikan bus yang ia tumpangi dan ia tidak jadi pergi dari rumah. Akhir dari cerita Inside Out adalah, ingatan si Riley akhirnya berwarna, gak hanya ceria aja, tapi semua perasaan tertuang di ingatan inti.

Film ini mengajarkan kita banyak hal. Kita harus menyadari bahwa sikap pantang menyerah dan semangat tumbuh karena adanya kesedihan, kekecewaan, kepahitan. Terkadang rasa simpati dan empati muncul karena merasakan iba. Bayangin aja kalau hidup kita ceria terus, atau sedih terus, atau maunya marah – marah terus, jijik terus, takut terus, apa yang terjadi? Hidup kita bakal monoton. Nothing special. That’s why, Allah memberikan kita macam – macam perasaan dengan macam – macam kejadian di hidup kita. Supaya apa? Supaya kita senantiasa bersyukur dan berpikir hehehe.

Selalu ada hikmah dibalik setiap kejadian. Ada aja kejadian yang awalnya kita rasain gak enak banget tapi pada akhirnya enak, dan sebaliknya. Well. Saya rasa kalau orang hidup seseorang lurus – lurus aja, alias gak ada masalah, ya aneh juga ya hmmm.

Contoh.

Ada dua orang menceritakan kisah hidupnya, anggap saja namanya A dan B.

Si A cerita kalau dia ini dari lahir sudah jadi orang kaya, semua urusan dia lancar – lancar aja dan dia sukses.

Si B cerita kalau dia ini hidupnya penuh perjuangan. Jatuh bangun untuk menjadi orang sukses tapi dia terus semangat dan pantang menyerah, akhirnya dia sukses. 

Kira – kira orang lain termotivasi sama cerita yang mana?.

Well, hidup ini hanya sementara. Nikmatin aja seraya memperbaiki diri demi menjadi manusia yang lebih baik dan lebih baik lagi. Semoga kita senantiasa menjadi manusia bersyukur dan berpikir. Aamiin. 


Wassalamu'alaikum.



Tidak ada komentar :

Posting Komentar