Sabtu, 11 Maret 2017

Syukuri & Tingkatkan Lagi!



Assalamu’alaikum sahabat!

Sebenarnya sudah lama saya memperhatikan hal ini semenjak saya bekerja. Memperhatikan sistem perusahaan lain, memperhatikan perilaku pegawai perusahaan lain, yang tentunya membawa dampak positif bagi diri saya. 

“Rumput tetangga selalu lebih hijau dari rumput sendiri.” Pernah tahu kalimat itu?. Kenyataannya memang benar, hampir semua orang merasakannya, termasuk diri saya. Saya tidak tahu kenapa, hanya ingin belajar menjadi lebih dan lebih lagi. Saya banyak belajar dari orang – orang di sekitar saya. Belajar dari klien – klien tempat saya bekerja. Belajar soal how to be a great finance, how the system is running, tax, why we must have a good knowledge and many more. Saya sadar bahwa diri ini masih miskin ilmu.

Ada gak sih rasa iri sama klien?

Jawabannya? Ya sudah pasti ada. Saya banyak menghubungi orang finance dan orang pajak dari berbagai perusahaan, mulai dari swasta hingga BUMN. Rasa iri saya bukan semata – mata soal banyaknya materi yang mereka dapat, tapi lebih dari itu. Saya iri akan pengetahuan mereka yang sudah pasti lebih banyak dari saya.  Saya iri ketika mereka sudah terbiasa dengan sistem dan manajemen yang sudah teratur sedemikian hebatnya. Sampai detik ini saya masih belajar untuk meningkatkan skill saya.

Ada gak rasa bangga menghubungi mereka?

Jawabannya? Sangat bangga. Saya bangga bisa menghubungi klien – klien saya yang sudah bekerja di perusahaan besar. Di perusahaan, yang mungkin diidamkan oleh diri saya sendiri. Terkadang, klien saya menjelaskan kepada saya soal proses turunnya sebuah giro secara singkat sesuai manajemen perusahaan mereka. Terkadang, klien saya juga menjelaskan soal proses bukti potong pajak. Penjelasan yang singkat namun bermakna bagi saya. Saya belum terlalu paham soal mekanismenya, hanya tahu sebagian kecil saja.

Ingin rasanya bisa menjadi seperti mereka, yang memang sudah terlatih dan tahu banyak soal apa yang saat ini sedang mereka jalani,

Terkadang saya terharu, bagaimana mungkin seorang lulusan SMA, yang belum genap menyandang gelar sarjananya, bisa menghubungi orang  - orang penting di perusahaan besar. Bagaimana mungkin seorang sarjana menganggap saya yang belum sarjana, menjadi rekan kerja mereka, dan terkadang mereka menjelaskan mekanismenya.

Terima kasih Ya Allah atas nikmat yang Kau beri padaku.

Tepatnya malam ini, 11 Maret 2017 saya mengunjungi salah satu website perusahaan. Saya melihat struktur perusahaan tersebut, laporan keuangannya, sampai kepada form yang membuat saya berlinang air mata. Form yang sangat manis sekali bagi saya. Form tentang bantuan pendidikan kepada putra putri karyawan perusahaan tersebut. Penghargaan yang diberikan kepada putra putri yang berprestasi dari pegawai perusahaan tersebut. Indah ya?. Saya sungguh tidak bisa menahan air mata saya. Saya tahu bahwa susah payah orang tua menyekolahkan anaknya. Bekerja dari pagi hingga sore atau bahkan malam hari. That’s why, terkadang yang membuat seorang anak menangis ketika mendapatkan nilai jelek, mereka merasa mengecewakan orang tuanya yang sudah berusaha untuk membiayai sekolahnya. Yang membuat saya terharu, sangat mulia perusahaan yang memberikan bantuan pendidikan seperti itu. Bagaimana mungkin, waktu yang dihabiskan oleh karyawan untuk bermain bersama anaknya, dihabiskan demi sebuah perusahaan? Lalu perusahaan tersebut memberikan penghargaan pendidikan kepada putra putri pegawai yang berprestasi. Indahnya. Saya tidak membicarakan soal angka – angka yang diberikan, saya membicarakan soal kepedulian perusahaan kepada pegawai dan kepada anak – anak pegawai.

Teman saya pernah memberi tahu saya, ternyata salah satu asset perusahaan adalah karyawannya. Karyawan hanya sebutannya saja, wujudnya? Ya manusia. Memiliki hati, memiliki motivasi, memiliki kekhilafan juga. That’s why, terkadang perusahaan merasakan kehilangan ketika karyawannya yang berprestasi memilih resign. 

Simbiosis mutualisme. Tahu tidak? Kurang lebih artinya pihak 1 dan pihak 2 sama - sama menguntungkan. Seharusnya perusahaan dan karyawan memiliki hubungan kerjasama simbiosis mutualisme.

Apa gunanya perusahaan tanpa karyawan? Dan apa gunanya karyawan tanpa perusahaan?. Saling membutuhkan, namun tetap menguntungkan.

Bagi saya, karyawan diberi upah atau yang sering kita sebut dengan “gaji”, bukan semata – mata mereka mengemis pada perusahaan. Gaji adalah hasil dari kerjasama antara perusahaan dan karyawan, bukan semata – mata karyawan menjadi “budak”.

“Lu jual gue beli, lu gak jual ya gue gak beli.” Kira – kira seperti itulah maksud saya.

Terlepas dari apa yang saya uraikan, saya bercita – cita untuk bergabung ke perusahaan yang lebih baik dari segi manajemen. Semoga, kelak saya bisa bergabung ke perusahaan yang memperhatikan kesejahteraan karyawan dan keluarga karyawan. Semoga, kelak jika saya sudah mampu membuat sebuah perusahaan, saya bisa menerapkan sistem seperti yang saya uraikan. Penghargaan pendidikan kepada putra putri karyawan saya, sebagai permohonan maaf karena sudah menyita waktu orang tua mereka untuk bekerja. Kasih sayang orang tua tidak bisa dinilai dengan uang memang, tapi tidak ada salahnya memberikan bantuan berupa uang, untuk putra putri generasi penerus bangsa yang mau belajar meskipun orang tuanya sibuk membanting tulang.

Saya akhiri postingan kali ini. Saya berdoa semoga kedepannya kita bisa menjadi manusia – manusia yang lebih baik lagi. Semoga orang – orang yang berniat untuk korupsi lekas disadarkan oleh Allah SWT. 

Satu hal yang saya pelajari, penting sekali untuk bersyukur dan terus mengasah diri menjadi lebih baik lagi. Semoga doa – doa yang mengalir untuk  kita, Allah jabah. Terima kasih atas pembelajarannya Ya Allah.

Untuk semua klien saya, terutama untuk orang – orang bagian finance dan pajak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas semua pelajaran yang telah diberikan kepada saya,  terima kasih sudah mau menjelaskan hal yang belum saya ketahui sebelumnya, terima kasih atas jawaban atas pertanyaan saya, dan mohon maaf apabila saya memiliki kesalahan, maklumi karena ilmu saya masih sedikit, but I promise to improve my skills.  

Terima kasih atas pelajaran berharga ini, semoga saya bisa seperti kamu.

Salam,


Novelia Dwi Lestari

Tidak ada komentar :

Posting Komentar