Sabtu, 11 Juni 2016

Kenapa Setiap Wanita Muslimah Harus Berhijab?

Hijab? What is that?.

Saya akan menceritakan awal hijrah saya soal hijab 
Sebenarnya saya terpikirkan untuk memakai hijab setelah saya menikah, atau mungkin saat saya sudah jadi seorang Ibu. Namun, hidayah itu datangnya lebih cepat dari pemikiran saya.
Saat saya kelas 8 SMP, kalau pelajaran Agama Islam, guru saya selalu menasihati bagi wanita wajib hukumnya menutup aurat jika sudah baligh. Setiap pertemuan pelajaran Agama Islam, beliau selalu berkata seperti itu. Saya mulai berpikir tentang diri saya, Sahabat saya pun memberi tahu saya, mencoba mengajak saya untuk berhijab.

“Tapi fiq, gw kepikirannya nanti aja kalau udah nikah, atau paling cepet nanti deh pas SMA.” Saya bilang gitu ke sahabat saya.

“Kalau ditunda – tunda, kan lu gak tau kapan lu meninggal.” Jawab Fiqa, sahabat saya.

Perkataan Fiqa sedikit tapi menusuk >,< namun menyadarkan :). Ada benarnya juga perkataan sahabat saya. Saya berpikir keras, hati saya mulai luluh namun terkadang ada bisikan yang meminta saya untuk menunda. Semua rasa bimbang itu ada di dalam diri saya, dan pada akhirnya saya memutuskan untuk berhijab di semester 2 kelas 8 SMP. Alhamdulillah.

Dan perjalanan menutup aurat saya masih panjang sekali. Awal – awal saya menutup aurat, saya menutup aurat hanya sekedar menutup saja. Saat saya kelas 9 SMP, saya melihat salah satu anak rohis terlihat anggun sekali, kerudungnya panjang, pakai rok, pakai kaus kaki, adem melihatnya. Dalam hati saya, saya ingin juga seperti itu, tapi kapan ya?.
Saat saya masuk SMA, saya mengikuti ekskul rohis, dan eksul saya bernama “KSI SMAN 33 Jakarta” Saat ekskul, kakak kelas saya membuka mentoring mengenai hijab syar’i. Jujur saja, saya belum tahu hijab yang syar’I itu seperti apa. Alhamdulillah kakak kelas saya memberitahu, kalau hijab syar’I itu hijab yang sesuai syariat Islam. Saya diajarkan bagaimana caranya berhijab secara syar’i. Mulai dari kerudung sampai kaus kaki.

Kakak kelas saya pernah bilang hal ini :

“kalau pakai kerudung segiempat, harus di double ya dek.”

“Jangan lupa pakai kaus kaki.”

“Kalau bisa pakai rok.”

Saya mulai belajar. Saya selalu bertanya, kenapa ya pakai kerudung segiempat harus di double, soalnya saya selama ini selalu memakai satu lapis saja. Untuk menjawab pertanyaan saya, saya selalu memperhatikan orang – orang yang pakai kerudung segimpat. Di angkutan umum saya melihat seseorang pakai kerudung segiempat berwarna putih, satu lapis. Dan ternyata kerudungnya itu transparan, rambutnya masih terlihat. Oh ternyata kalau cuma satu lapis masih transparan ya, gumam saya dalam hati. Mulai sejak itu, saya belajar pakai kerudung segiempat double. Awalnya susah karena belum terbiasa, sampai akhirnya nyaman sekali. Alhamdulillah.

Saya juga sudah mulai membiasakan memakai rok dan kaus kaki. Awalnya susah memang, terlebih kaus kaki, karena saya hanya memakai kaus kaki kalau ke sekolah saja. Akhirnya saya mulai terbiasa dan nyaman. Alhamdulillah.

Saya rasa perintah berhijab bagi kaum muslimah, adalah tanda cinta dari Allah :)

Alhamdulillah, Allah telah menghadirkan orang – orang berilmu nan baik dalam hidup saya. Yang telah mengajarkan saya untuk terus mencoba menjadi hamba Allah yang taat.

Mari bersama – sama menjadi “Muslimah Agent Who Will Change The World”



Tutupi aurat, yuk jadi muslimah yang BERMANFAAT :)



NB : “Muslimah Agent Who Will Change The World" adalah tema acara keputrian akbar (KAFFAH part 3) di KSI angkatan saya :)

Tidak ada komentar :

Posting Komentar