Salah satu sahabat
saya, Windi, pernah bilang, “Menurut gw ya Vel, sebenarnya yang membuat hidup
seseorang gelisah itu karena dia selalu membandingkan kehidupannya dengan
kehidupan orang lain. Dia selalu berpikir hidup orang lain lebih enak dibanding
hidup dia”. Misalnya si X punya teman, dia hidupnya enak, semua serba ada, mau
beli sesuatu tinggal beli, sedangkan si X tidak bisa seperti itu, Si X selalu
saja bilang kalau temannya itu hidupnya enak, nasibnya lebih beruntung dari dia
dan lain – lain. Hal ini dapat menimbulkan rasa tidak bersyukur atas nikmat
yang Allah beri. Coba saja si X ini melihat orang lain yang hidupnya dibawah
dia, tentu si X akan sadar bahwa si X
sudah dikaruniai kebahagiaan sama Allah. Yang namanya bahagia itu gak mesti
harus dapat ini, itu dan sebagainya. Lihatlah anak kecil, yang selalu senang
jika dibelikan balon, mainan, perahu air, ikan di plastik, dan sebagainya.
Bahagia itu sederhana, tinggal bagaimana kita membuat keserhanaan itu menjadi
kebahagiaan.
Hmm.. berkata memang
mudah, menasehati memang mudah, yang sulit itu mengerjakan. Saya tahu, dalam
hal ini kita masih terus belajar. Masih terus belajar untuk memahami kisah
hidup ini. Intinya jangan pernah membandingkan hidupmu dengan hidup orang lain
yang lebih diatasmu, yang kau kira dia lebih bahagia darimu. Bukankah Allah Maha Adil? Jangan takut tidak
bahagia, karena Allah selalu ada. Tinggal bagaimana kita mengupayakan untuk
memperoleh kebahagiaan. Saya suka sekali dengan quotes, yang bunyinya kurang lebih seperti ini “Terkadang, hidup
yang kau keluhkan, adalah hidup yang orang lain inginkan.” Entah siapa yang
membuat quotes itu. Jika kamu mengeluh karena tugas kuliah yang banyak, diluar
sana ada yang berharap bisa mencicipi masa – masa kuliah. Jika kamu mengeluh
karena orang tuamu banyak mengatur, diluar sana ada banyak anak yang berharap
orang tuanya kembali setelah sekian lama tak bertemu, atau bahkan berharap
orang tuanya masih hidup karena rindu dengan nasehat orang tuanya, Jika kamu
mengeluh karena pekerjaanmu terasa sulit, diluar sana banyak orang yang belum
bekerja dan berharap bisa bekerja. Jika kamu mengeluh karena rumahmu belum
bagus, diluar sana ada yang belum punya rumah dan berharap bisa tinggal di dalam
rumah. Ini benar adanya :)
Terkadang kita memang
lupa atas apa yang sudah Allah beri. Lupa. Namanya juga manusia sering lupa.
Saat kita masih kecil, yang bisa menyeka air mata kita adalah diri kita sendiri
dan orang tua, namun ketika kita sudah beranjak dewasa, yang bisa menyeka air
mata kita hanya diri kita sendiri. Maka datangilah Allah, karena Allah yang
mampu menyeka semua kesedihan dan mendatangkan kebahagiaan. :)
Sampai detik ini, saya
selalu percaya, bahwa orang yang dekat dengan Rabb-Nya, hidupnya akan indah,
adem, meskipun dia juga memiliki ujian. Yuk bersama – sama berlomba menjadi
hamba Allah yang mencintai Allah. Doakan saya agar selalu istiqamah. Semoga
Allah mengistiqamahkan kita semua dalam ketaqwaan, kebaikan aamiin.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar