Assalamu’alaikum,
apa kabarnya teman-teman, semoga dalam keadaan sehat dan bahagia yaa.
Alhamdulillah kita masih dikaruniakan
kesempatan untuk berbenah diri yaa, buktinya kita sudah sampai pada tahun 2024
dan gak kerasa sebentar lagi bulan Ramadhan juga. Semoga kita diberikan kesempatan,
umur yang berkah dalam kebaikan dan waktu untuk selalu memperbaiki diri jauh
lebih baik dari sebelumnya aamiin.
Well, sahabat-sahabat pembaca,
sebelumnya maafkan yaa aku vakum menulis dari Agustus 2023 dan muncul lagi di
Februari 2024 wkwkwkwk, doakan moga aku istiqamah yaa untuk menulis hehehehe.
Untuk pembuka tulisan tahun 2024 ini,
mari kita rayakan dengan mensyukuri nikmat yang Allah berikan ke kita berupa sahabat
baik. Setiap dari kita setidaknya memiliki satu sahabat baik dalam hidup.
Mereka yang selalu menolong kita kalau kita lagi kesusahan, menemani kita kalau
lagi kesepian, saling bertukar cerita, saling mendukung satu sama lain dan
saling menasehati satu sama lain.
Dalam hidup dan sebagai makhluk
sosial, kita emang butuh banget seseorang untuk sekedar tukar pikiran, tukar
cerita. Apalagi di usia 20-an yang suka malu dan bimbang kalau cerita ke orang
tua, pasti ujung-ujungnya cerita ke teman terdekat.
Kita emang gak bisa terus-terusan
mengharapkan adanya sahabat yang menemani kita dalam segala situasi, karena kita
pun belum tentu bisa menemani sahabat kita terus-terusan. Kesibukan bekerja,
kurangnya waktu istirahat, waktu yang gak klop antar satu dengan yang lain, butuhnya
“sendiri”, kadang memang membuat kita gak selalu bisa sama-sama sahabat.
Apalagi di usia 20-an banyak teman-teman usia sebaya yang sudah berkeluarga dan
sedang mendalami peran mereka dalam berkeluarga.
Tapi, ini hanya sekedar saranku ya,
kalau teman-teman lagi merasa sendiri, sedang ada masalah, sedang ada banyak
pertanyaan di kepala tentang ini dan itu, kenapa dan kenapa, coba deh ceritain
ke sahabatmu yang kamu percaya dan sahabat yang punya pola pikir bertolak
belakang sama kamu. Believe me, It works.
Aku introvert dan aku punya sahabat
yang ekstrovert, aku cerita ke dia tentang hal yang sedang kualami dan jawaban
dari dia adalah jawaban yang gak terpikirkan di benakku wkwkkwkw. Kayak “lah
iya juga ya, benar ya kata sahabatku ini” gumamku dalam hati. Kita juga bisa
cerita ke sahabat yang sudah banyak pengalaman di bidang tersebut, kita akan
mendapat jawaban yang menenangkan dan dilandasi logika dari dia tentunya.
Semakin dewasa, kita akan menyadari
bahwa sahabat yang baik bukan cuma dia yang bisa menemanimu, tapi dia yang bisa
menasehatimu untuk menjadi pribadi yang lebih baik, dia yang bisa “menyadarkanmu”,
dia yang peduli dengan urusan akhiratmu, dia yang gak segan mengkritikmu kalau kamu
salah, tapi itu semua demi kebaikanmu.
Terus kalau kita belum punya sahabat
yang seperti itu gimana dong? Jawabannya carilah dan jadilah sahabat yang baik.
Jadilah sahabat yang baik untuk orang lain dan carilah sahabat yang baik untuk
dirimu. Ini berlaku untuk segala aspek ya termasuk aspek rumah tangga menurutku
hehehe. Kan seru ya kalau misal punya pasangan sekaligus bisa menjadi sahabat yang
baik.
“Agama Seseorang sesuai dengan agama
teman dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya.”
(HR. Abu Daud dan Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Silsilah
Ash-Shahihah, no. 927)
Sumber:
https://muslim.or.id/8879-pengaruh-teman-bergaul.html
Semoga setiap dari kita, bisa menjadi
dan menemukan sahabat baik di dunia yang fana ini. Tapi jangan lupa bahwa teman
sejati kita sebenarnya adalah amal kita. Seisi dunia akan pergi meninggalkan
kita termasuk orang yang kita sayang, namun amal kita yang akan menemani kita.
Ustadz Khalid Basalamah dalam
ceramahnya mengenai kematian, beliau pernah menyampaikan hadits berikut:
Ketika seseorang meninggal dunia, akan ada 3 yang ikut yaitu
amalnya, keluarganya dan hartanya. Dua hal yang akan pulang yaitu keluarganya
dan hartanya kemudian yang tersisa hanya amalnya. Hadis sahih - Muttafaq 'alaih
Jadi, sudahkah kita menjadikan diri
kita sendiri untuk menjadi sahabat baik?
Kadang aku atau kita suka lupa ya
kalau kita juga butuh jadi sahabat baik untuk diri kita sendiri.
Caranya? Salah satu caranya adalah
memperbaiki diri. Kalau kita sebelumnya belum jadi manusia yang baik, masih ada
waktu kok untuk memperbaiki semuanya.
Allah selalu kasih kesempatan untuk hamba-Nya.
Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Allah Maha Baik dan ketika gak ada
satupun manusia di dunia ini yang baik sama kamu, percaya deh ada Allah yang Maha
Baik, yang bisa menjadi sahabat baikmu. Yang selalu mendengarkan keluh kesahmu,
doamu,menyaksikan sedihmu, airmatamu.
Jadi, sahabat baik gak melulu kita
temukan pada seseorang. Kayaknya sebelum menemukan sahabat baik pada seseorang,
kita juga harus menjadi sahabat yang baik. Setuju?
Baiklah, sampai disini dulu ya kita
berbincang, next aku menyapa teman-teman lagi. Insya Allah.
Sekian, Wassalamu’alaikum
Tidak ada komentar :
Posting Komentar