Sabtu, 17 Februari 2024

Sahabat Baik

Assalamu’alaikum, apa kabarnya teman-teman, semoga dalam keadaan sehat dan bahagia yaa.

Alhamdulillah kita masih dikaruniakan kesempatan untuk berbenah diri yaa, buktinya kita sudah sampai pada tahun 2024 dan gak kerasa sebentar lagi bulan Ramadhan juga. Semoga kita diberikan kesempatan, umur yang berkah dalam kebaikan dan waktu untuk selalu memperbaiki diri jauh lebih baik dari sebelumnya aamiin.

Well, sahabat-sahabat pembaca, sebelumnya maafkan yaa aku vakum menulis dari Agustus 2023 dan muncul lagi di Februari 2024 wkwkwkwk, doakan moga aku istiqamah yaa untuk menulis hehehehe.

Untuk pembuka tulisan tahun 2024 ini, mari kita rayakan dengan mensyukuri nikmat yang Allah berikan ke kita berupa sahabat baik. Setiap dari kita setidaknya memiliki satu sahabat baik dalam hidup. Mereka yang selalu menolong kita kalau kita lagi kesusahan, menemani kita kalau lagi kesepian, saling bertukar cerita, saling mendukung satu sama lain dan saling menasehati satu sama lain.

Dalam hidup dan sebagai makhluk sosial, kita emang butuh banget seseorang untuk sekedar tukar pikiran, tukar cerita. Apalagi di usia 20-an yang suka malu dan bimbang kalau cerita ke orang tua, pasti ujung-ujungnya cerita ke teman terdekat.

Kita emang gak bisa terus-terusan mengharapkan adanya sahabat yang menemani kita dalam segala situasi, karena kita pun belum tentu bisa menemani sahabat kita terus-terusan. Kesibukan bekerja, kurangnya waktu istirahat, waktu yang gak klop antar satu dengan yang lain, butuhnya “sendiri”, kadang memang membuat kita gak selalu bisa sama-sama sahabat. Apalagi di usia 20-an banyak teman-teman usia sebaya yang sudah berkeluarga dan sedang mendalami peran mereka dalam berkeluarga.

Tapi, ini hanya sekedar saranku ya, kalau teman-teman lagi merasa sendiri, sedang ada masalah, sedang ada banyak pertanyaan di kepala tentang ini dan itu, kenapa dan kenapa, coba deh ceritain ke sahabatmu yang kamu percaya dan sahabat yang punya pola pikir bertolak belakang sama kamu. Believe me, It works.

Aku introvert dan aku punya sahabat yang ekstrovert, aku cerita ke dia tentang hal yang sedang kualami dan jawaban dari dia adalah jawaban yang gak terpikirkan di benakku wkwkkwkw. Kayak “lah iya juga ya, benar ya kata sahabatku ini” gumamku dalam hati. Kita juga bisa cerita ke sahabat yang sudah banyak pengalaman di bidang tersebut, kita akan mendapat jawaban yang menenangkan dan dilandasi logika dari dia tentunya.

Semakin dewasa, kita akan menyadari bahwa sahabat yang baik bukan cuma dia yang bisa menemanimu, tapi dia yang bisa menasehatimu untuk menjadi pribadi yang lebih baik, dia yang bisa “menyadarkanmu”, dia yang peduli dengan urusan akhiratmu, dia yang gak segan mengkritikmu kalau kamu salah, tapi itu semua demi kebaikanmu.

Terus kalau kita belum punya sahabat yang seperti itu gimana dong? Jawabannya carilah dan jadilah sahabat yang baik. Jadilah sahabat yang baik untuk orang lain dan carilah sahabat yang baik untuk dirimu. Ini berlaku untuk segala aspek ya termasuk aspek rumah tangga menurutku hehehe. Kan seru ya kalau misal punya pasangan sekaligus bisa menjadi sahabat yang baik.

“Agama Seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah, no. 927)

Sumber: https://muslim.or.id/8879-pengaruh-teman-bergaul.html

Semoga setiap dari kita, bisa menjadi dan menemukan sahabat baik di dunia yang fana ini. Tapi jangan lupa bahwa teman sejati kita sebenarnya adalah amal kita. Seisi dunia akan pergi meninggalkan kita termasuk orang yang kita sayang, namun amal kita yang akan menemani kita.

Ustadz Khalid Basalamah dalam ceramahnya mengenai kematian, beliau pernah menyampaikan hadits berikut:

Ketika seseorang meninggal dunia, akan ada 3 yang ikut yaitu amalnya, keluarganya dan hartanya. Dua hal yang akan pulang yaitu keluarganya dan hartanya kemudian yang tersisa hanya amalnya. Hadis sahih - Muttafaq 'alaih

Jadi, sudahkah kita menjadikan diri kita sendiri untuk menjadi sahabat baik?

Kadang aku atau kita suka lupa ya kalau kita juga butuh jadi sahabat baik untuk diri kita sendiri.

Caranya? Salah satu caranya adalah memperbaiki diri. Kalau kita sebelumnya belum jadi manusia yang baik, masih ada waktu kok untuk memperbaiki semuanya.

Allah selalu kasih kesempatan untuk hamba-Nya. Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Allah Maha Baik dan ketika gak ada satupun manusia di dunia ini yang baik sama kamu, percaya deh ada Allah yang Maha Baik, yang bisa menjadi sahabat baikmu. Yang selalu mendengarkan keluh kesahmu, doamu,menyaksikan sedihmu, airmatamu.

Jadi, sahabat baik gak melulu kita temukan pada seseorang. Kayaknya sebelum menemukan sahabat baik pada seseorang, kita juga harus menjadi sahabat yang baik. Setuju?

Baiklah, sampai disini dulu ya kita berbincang, next aku menyapa teman-teman lagi. Insya Allah.

Sekian, Wassalamu’alaikum

Tidak ada komentar :

Posting Komentar