Minggu, 12 Agustus 2018

Ketika Kamu Sedang Mencari Pertolongan, Percayalah, Allah Adalah Sebaik – baik Tempat Meminta Pertolongan

Assalamu’alaikum sahabat, apa kabar semua? Semoga sehat selalu aamiin.

sumber gambar www.google.com
Pada postingan kali ini, saya mau menceritakan pertolongan Allah yang Alhamdulillah belum lama ini saya dapatkan. Sebelum masuk ke inti pembahasan, saya mau bernostalgia dulu soal masa SMA, karena ini ada hubungannya sama inti dari pertolongan yang saya dapatkan. Dulu, waktu SMA, entah kenapa keinginan saya untuk menjadi seorang dokter sirna seketika, dan untuk mengobati rasa ingin menjadi dokter, saya memutuskan untuk ambil kuliah ilmu gizi yaa walaupun gak tercapai juga hehehe. Semasa SMA, saya pernah sekelas sama seorang teman yang pinter banget. Namanya Tiffany. Dulu, kami juga satu sekolah pas SMP, hanya saja, Tiffany ini masuk kelas yang berbeda dengan kelas saya, jadi baru bisa sekelasnya pas SMA. Nah, Tiffany ini baik banget orangnya, dan dia ingin jadi seorang dokter, dan ya! Allah mengabulkan keinginannya untuk kuliah di FKUI. Masya Allah :’) keren banget ya! Dulu, saya ingin banget masuk FKUI tapi gak kesampean wkwk ya ndak apa – apa. Saya yakin, Insya Allah Tiffany jadi dokter yang bermanfaat untuk banyak orang aamiin.

Dan, kali ini masuk ke dalam pembahasan.

Jadi, Bapak saya mengalami katarak pada mata sebalah kanannya, maklum, umur Bapak saya bisa dibilang sudah tua, dan katarak memang rentan dialami oleh orang – orang yang sudah tua. Bapak saya sudah mengalami katarak sudah cukup lama, saya lupa tepatnya bulan apa, tapi ketika mengetahui bahwa Bapak saya katarak, saya sedih banget. Wajar ya sebagai seorang anak, hmm. Salah satu cara untuk mengobati katarak adalah melakukan operasi dengan biaya yang bisa dibilang cukup mahal. Pada saat itu kondisi saya dilema, ada keinginan untuk mengajak kakak saya patungan, tapi tidak jadi karena ada beberapa kebutuhan yang harus saya tanggung. Pada saat itu saya sudah kuliah semester satu kalau nggak salah. Saya tanya – tanya ke salah satu sahabat saya yang saya panggil Ipat, soalnya bapaknya Ipat pernah ikut operasi katarak mata gratis. Saya coba cari sana sini di internet untuk operasi katarak mata gratis, tapi hasilnya nihil.

Selama belum di operasi, kakak saya mencoba untuk memeriksakan mata Bapak saya ke Rumah Sakit Tarakan, dan Bapak saya dibuatkan kacamata khusus katarak, selain itu ada beberapa obat dari rumah sakit.

Khawatir? Ya tentu. Sebagai seorang anak, pastinya ketika orang tua kita diberi penyakit, kita juga pasti akan khawatir. Saya hanya takut katarak mata Bapak saya lebih buruk. Namun, saya selalu berdoa semoga Allah menyembuhkan mata katarak Bapak saya.

Satu hal yang saya rasa perbedaan antara orang tua kita dan kita, ketika kita sakit, kita tuh sering rewel, sedangkan orang tua kita kayaknya nggak rewel. Bapak saya gak pernah ngeluh kalau matanya gak bisa liat jelas, dan kadang saya merasa “nggak sabaran” kalau dikasih sakit sama Allah. Pasti ada aja ngeluhnya dan manja – manja ke orang tua, tapi beda sama Bapak saya yang nggak ngeluh dan nggak manja ke anaknya :’). Saya yakin orang tua sahabat juga kayak gitu kan? Kalau mereka sakit, pasti bilangnya “nggak apa – apa”. Oh Allah, Kau menjadikan hidup ini dengan adanya hubungan orang tua dan anak.

Hari demi hari berlalu, seiring berjalannya waktu, tiba – tiba pertolongan Allah datang melalui Tiffany. Tiffany ngeshare di group whatsapp jaman SMA. Tiffany ngeshare operasi katarak mata gratis yang diadakan oleh PERDAMI (Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia). Rupa – rupanya PERDAMI bekerja sama dengan Liga Medika FKUI,tanpa pikir panjang, saya langsung tanya ke Tiffany dan Tiffany pun memberikan arahan kepada saya untuk menghubungi contact person untuk pendaftaran yang tidak lain adalah temannya Tiffany di FKUI.

Yak, singkat cerita, Alhamdulillah mata bapak saya sudah dioperasi di RSCM Kirana dan sebelumnya dilakukan pemeriksaan di Klinik Kana dan sekarang dalam proses pemulihan. Alhamdulillah.

Dari kisah yang saya alami ini, saya makin percaya kalau orang – orang yang dipertemukan Allah ke dalam hidup kita, adalah orang – orang yang akan memberikan manfaat tertentu dalam hidup kita, ada yang memberikan kita hikmah dalam kehidupan, ada yang melatih kesabaran kita, ada yang senantiasa mengingatkan kita pada kebaikan. Dan Allah sebaik – baik tempat meminta pertolongan. Saya hanya yakin satu hal didalam doa saya kala itu, saya yakin bahwa Allah akan menolong saya, dan Alhamdulillah Allah memberikan pertolongan itu.

Pelajaran lainnya yang dapat dipelajari adalah, kita jangan iri sama takdir yang diberikan sama teman kita. Misal, teman kita jadi dokter, atau arsitek atau apapun itu, kita jangan iri, karena Allah sangat mungkin menolong kita lewat teman – teman kita. Bukankah senang ketika lihat teman kita juga sukses? Bisa saling membantu dan berbagi kebahagiaan. Contohnya saya, saya emang gak berhasil jadi mahasiswi FKUI, tapi Alhamdulillah Allah menganugerahkan teman saya untuk kuliah di FKUI, dan teman saya itu yang menjadi perantara Allah dalam menolong saya. Alhamdulillah.
 

Dan Alhamdulillahnya lagi adalah, operasinya dilakukan dibulan Agustus, saat saya sedang libur kuliah, jadi setelah selesai bekerja, saya bisa langsung pulang ke rumah untuk memastikan kondisi Bapak saya.

Allah memang paling tahu yang terbaik, paling tahu waktu yang tepat, paling tahu apa yang dibutuhkan oleh hamba-Nya.

Allah itu sebaik – baik tempat meminta pertolongan. Ketika sudah mulai hopeless minta sama Allah semoga dikuatkan dan dikasih jalan keluar.

Allah itu baik banget ya sama kita, kita masih punya banyak dosa, Allah tetap mau nolongin.

Terima kasih Allah, tanpa-Mu, kami tidak bisa hidup dengan sebaik-baiknya hidup.

Terima kasih juga buat Tiffany, Seruni dan PERDAMI, semoga Allah membalas kebaiakan calon dokter dan semau dokter di PERDAMI. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat, kesehatan, serta sukses dunia akhirat untuk semua pihak yang sudah membantu adanya operasi ini

Demikian, semoga bermanfaat

Wassalamu’alaikum.


Tidak ada komentar :

Posting Komentar