Assalamu’alaikum
sahabat
Sudah lama
sekali saya nggak posting wkwkwk. Beberapa bulan yang lalu, tugas kuliah saya
lagi numpuk banget jadi gak sempet ngeposting. Alhamdulillah saya sudah libur
kuliah setelah UAS beberapa hari yang lalu. Yap, kali ini saya mau cerita
tentang yang saya alami beberapa bulan terakhir.
Sahabat percaya
gak sih kalau Allah itu selalu nemuin kita sama orang – orang yang akan membawa
pengaruh tersendiri dalam hidup kita? Allah sudah milihin, siapa aja sih yang
bakal ketemu sama kita, yang bakal berkomunikasi sama kita, yang bakal ngasih
kita pelajaran hidup baik suka maupun duka. Semua orang yang hadir dalam hidup
kita, pasti ada maksud dan tujuan tertentu dari Allah.
Saya mengalami
hal demikian juga. Contohnya sekarang ini, saya tuh gak pernah ya kepikiran mau
masuk Trisakti, saya maunya masuk UI. Dari saya SMP, saya maunya masuk UI, tapi
Allah berkehendak lain, dan saya bersyukur karena saya bisa kuliah di Trisakti.
Saya dipertemukan sama dosen – dosen saya yang hebat – hebat. Kadang, saya suka
terharu, sebenarnya kasian dosen saya yang ngajar malam T,T karena harusnya
mereka sudah istirahat di rumah, tapi masih mengajar yang kelas malam. Salah satu
dosen saya pernah bilang katanya beliau itu kalau ngajar malam hari, beliau gak
pulang ke rumah karena rumahnya jauh dan kalau pulang malam agak berbahaya,
duhhh hati saya terharu. Saya yang kadang masih suka ngeluh karena capek, tapi
nyatanya dosen saya lebih capek. Ini dosen Pengantar Bisnis, namanya Ibu Lucy
Warsindah. Beliau baik banget. Realistis. Itulah Bu Lucy. Beliau kalau kita
salah ya dibilang salah, kalau kita bener ya dibilang bener. Tegas. Saya suka
banget sama sikap beliau.
Ada juga salah
satu dosen saya, beliau lulusan UI, beliau hebat banget, pemerhati ekonomi.
Beliau banyak sharing soal kehidupan, perekonomian, dan hal – hal lainnya.
Hebatnya lagi, beliau sedang kuliah S3 di UNPAD, dan beliau bilang, kalau
setiap hari Jumat sama Sabtu, beliau ke Bandung buat kuliah. Hebat!. Saya yang
kuliah cuma di grogol aja kadang masih suka ngeluh T,T (jangan ditiru wkwk). Nama
dosen saya ini Pak Rinaldi Rustam, dosen Mikroekonomika Pengantar. Beliau suka
mengaitkan materi dengan kehidupan. Contohnya materi general equilibrium. Pak
Rinaldi nyontohinnya gini “Kalau kalian punya baju – baju bekas yang sudah gak
dipakai, dan kalian kasih ke anak – anak yang membutuhkan, pasti kebahagiaan
anak – anak itu akan bertambah tanpa mengurangi kebahagiaan kalian.” Beliau
juga pernah bilang mengenai pentingnya sedekah karena gak akan mengurangi harta
justru akan menambah yang kita miliki.
Terharu T,T
Salah satu yang
saya suka saat belajar atau menjadi seorang siswa adalah, saya akan mendapat
banyak nasihat dari guru – guru saya atau dosen – dosen saya. Nasehat itu mahal.
Setelah menjalani rutinitas yang padat dan masalah yang menumpuk, nasehat itu
bisa jadi sebuah solusi dan menentramkan hati.
Dosen
matematika ekonomi saya, pak Soeharjoto, beliau juga pernah bilang gini “Sekarang
masih enak kan, makan ya makan, tidur tinggal tidur. Tapi gatau kedepannya
nanti gimana. Ya semoga enak terus.” Kurang lebih itulah kata – kata beliau.
Perkataan yang seperti sindiran halus tapi bagus jika direnungkan.
Ya contohnya
kayak saya ini atau mungkin dari kebanyakan sahabat, kita hidup masih enak,
tinggal di rumah orang tua, makan dimasakin sama Ibu atau tinggal makan aja
gitu ya? Udah disediain orang tua. Coba nanti kedepannya gimana?
Kedepannya
gimana?
Ini sebuah
pertanyaan masa depan, yang harus dipersiapkan dari masa sekarang. Kita harus
berusaha jadi orang yang bermanfaat, banyak ilmu, banyak uang juga kalau bisa
aamiin.
Uang emang gak
dibawa mati, tapi dengan uang, kita bisa dapat pahala yang terus mengalir. Kok
bisa? Ya bisa, dengan uang kita bangun pondok pesantren, atau Masjid, atau kita
sedekah ke yayasan, dan lain – lainnya. Bukankah tangan diatas lebih baik
daripada tangan dibawah?
Saya nggak
bermaksud memberi pemahaman matrealistis ya, ini lebih kepada realistis. Kan
lebih baik jika kita memanfaatkan uang yang kita punya untuk orang – orang yang
membutuhkan.
Kenapa sih kita
harus sekolah, kenapa kita harus kuliah, kenapa kita harus kerja?
Kita sekolah, kita kuliah, buat membentuk karakter diri kita, biar menjadi orang yang mampu berpikir sistematis, dari segi berbicara bisa berbicara yang santun. Soal bekerja, pendidikan hanya menjadi penjembatan saja, karena salah satu syarat bekerja di perusaaan dengan benefit yang bagus, ya berpendidikan, dan pendidikan di tempuh di sekolah, universitas secara formal.

Hidup itu
perjuangan yang akan membuahkan sebuah cerita. Mungkin saat ini yang kita
jalanin masih “gak enak” menurut kita. Tapi, percaya aja, suatu saat hal gak
enak itulah yang akan dirindukan. Pasti nanti kita akan bergumam sendiri “Oh
iya ya dulu saya…… kalau saya gak mengalami fase itu mungkin saya gak akan bisa
seperti sekarang.”
Kalau ada orang
yang memberi luka dalam hidup kita, ya anggap aja Allah mau kasih tau kita
bahwa kita harus sabar dalam situasi apapun. Kalau kebaikan kita gak dianggap
sama orang lain, ya anggap aja Allah mau jauhin kita dari hal buruk. Kadang,
kita harus berterimakasih sama orang yang menyadarkan kita soal hidup. Yang
marahin kita kalau kita salah, yang negur kita kalau kita salah. Karena hidup
ini punya banyak rasa, gak cuma rasa manis aja. Coba masakan? Rasanya macam –
macam kan? Ada yang manis, asin, pedas. Gimana kalau rasanya manis semua? Ya
gak enak. Ya begitu juga hidup. Meski terkadang pahit katanya wkwk, ya jalanin
aja dengan sebaik mungkin. Semua masalah pasti ada solusinya. Semua tangis akan
jadi tawa. Percaya aja. Allah Maha Mendengar, Maha Melihat, Maha Tahu, Maha
Pengasih, Maha Penyayang.
Allah Maha
Baik, mempertemukan kita dengan orang – orang yang akan memberi kesan
tersendiri. Memberikan kita pengajaran dan pemahaman mengenai kehidupan.
Jadi, Selamat
Berjuang!
Hidup dan
Berjuanglah agar ada Cerita indah.
Allah Always
With Us
Tidak ada komentar :
Posting Komentar