“Untukmu yang entah ada dimana, saya percaya bahwa
Allah akan mempertemukan kita di waktu yang sudah Allah tentukan. Entah kita
beda usia berapa tahun, entah kamu teman sebaya atau kakak kelasku, atau bahkan
orang yang sama sekali tidak kukenal, semoga Allah menjagamu, sebagaimana Allah
menjagaku.”
Novelia Dwi Lestari, 09 Juli 2017
Assalamu’alaikum
sahabat!
Apa kabar? Semoga
sehat selalu ya :)
Hmmm, saya akan
membahas soal hal yang suka membuat para single Lillah baper hehehe :D
*single Lillah =
single karena Allah, single sampai ketemu jodoh hehehe
Alhamdulillah, pada
Jumat, 07 Juli 2017 kemarin, Kak Muzammil Hasballah dan Kak Sonia Ristanti
menikah. Berita mengenai pernikahan keduanya tersebar luas di berbagai media
sosial, salah satunya yaitu instagram. Banyak banget akun – akun yang posting mengenai
pernikahan kedua mempelai. Banyak juga komentar – komentar dari berbagai orang,
ada yang mendoakan, ada juga yang baper hehehe, ada juga yang katanya patah
hati karena Kak Muzammil sudah menikah. Siapa sih kak Muzammil Hasballah? Sampai – sampai banyak akhwat yang katanya
patah hati. Well, yang saya tahu, Kak Muzammil Hasballah lulusan Arsitektur
ITB, dan beliau pernah menjadi Imam Masjid Salman ITB, beliau memiliki suara
yang merdu saat membaca Al – Qur’an. Untuk lebih lengkapnya mengenai profil kak
Muzammil Hasballah, sahabat bisa searching di google hehehe.
Terlepas dari
pernikahan Kak Muzammil kemarin, saya sih senang – senang aja, gak patah hati
hehe, untuk apa patah hati? Percayalah masih banyak laki – laki shalih di dunia
ini, tugas kita ya memperbaiki diri,
agar Allah ridha dan mempertemukan diri kita dengan orang yang shalih/shalihah
aamiin.
Untuk Kak Muzammil dan
Kak Sonia, saya mengucapkan
“Barakallahu lakuma wa baraka 'alaikuma wa jama'a
bainakuma fii khoir”
(Semoga Allah menganugerahkan barakah kepadamu,
semoga Allah juga menganugerahkan barakah atasmu, dan semoga Dia menghimpun
kalian berdua dalam kebaikan)," Aamiin
Kita sudahi dulu pembahasan mengenai pernikahan Kak
Muzammil.
Berbicara mengenai pernikahan memang membuat semua
orang bisa baper hehehe. Beberapa teman saya juga merasakan hal demikian. Teman
– teman saya sebenarnya masih muda, ada yang lahir tahun 1994, 1995, 1996,
1997, 1998.
Nah, teman – teman saya yang suka baper itu yang
lahir tahun 1994-1995 (Teman di kantor tempat saya bekerja). Kalau ditanya
mereka sudah siap menikah atau belum, pasti jawabannya Insya Allah sudah. Beda
banget sama saya wkwkwk, saya malah belum kepikiran soal hal tersebut, tapi
karena mereka suka bahas nikah, jadi kadang saya kepikiran (sebatas kepikiran
aja ya hehe). Well, saya masih muda juga hehe, lahir tahun 1996 dan baru mau
masuk kuliah hehehe *doakan yaaa biar jadi mahasiswi yang berprestasi :)
aamiin.
Berhubung ini masih bulan Syawal, dan pasti banyak
banget yang nikah dan dapat undangan pernikahan, jadi ini momen yang tepat
untuk membahas hal ini.
Saya pernah diskusi sama bulek saya soal memilih
pasangan untuk menikah. Diskusi ini berlangsung pas bulan Ramadhan kemarin.
*Bulek = Panggilan bibi dalam bahasa Jawa.
Bulek saya bilang gini, “Milih pasangan itu, kalau
bisa yang mau juga sama keluarga kita, yang mau sama saudara – saudara kita, jangan
yang maunya sama kita saja.” Intinya begitulah hehe.
Saya rasa perkataan Bulek saya benar, karena
pernikahan sejatinya menyatukan dua keluarga juga, bukan hanya menyatukan “aku”
dan “kamu” :)
Bicara mengenai jodoh, adalah persoalan yang sangat
sesuatu hehehe.
Saya pribadi sebagai single-Lillah (Insya Allah),
masih mencoba memperbaiki diri. Kalau ditanya saya pernah suka sama orang atau
nggak? Ya jawabannya pernah lah wkwk. Mutlak. Semua orang pasti pernah menyukai
lawan jenisnya, tinggal bagaimana sikap kita terhadap rasa suka itu.
Kalau saya sih lebih memilih diam, lagipula orang
yang saya sukai itu seringnya adalah orang yang gak kenal sama saya wkwkk aneh
ya..
Ya, kalau kata bang Tere Liye, dikatakan atau tidak
dikatakan, itu tetap cinta.
Jadi ya saya memilih untuk tidak mengatakan, tapi
mendoakan saja :)
Saya pribadi, lebih menyukai jika seseorang
menyukai saya karena agama saya atau karena kepribadian saya.
Kelak, saya juga akan memilih yang agamanya baik dan
kepribadiannya baik pula.
Allah yang Maha membolak – balikan hati, jadi kalau
timbul rasa suka kepada lawan jenis, bilang ke Allah. Biar Allah yang berdaulat
atas perasaan yang kita miliki.
Kita semua gak tahu kapan kita menikah, kapan kita
meninggal, kapan dan kapan, waktu itu rahasia Ilahi. Tugas kita ya memperbaiki
diri, jadi hamba Allah yang baik, bahkan terbaik.
Semoga Allah senantiasa menjaga perasaan kita, dan
menjadikan kita sebagai hamba yang shalih dan shalihah. Aamiin.
Wassalamu’alaikum.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar