“Kalau kamu mau jadi orang
baik, baik sekalian. Kalau kamu mau jadi orang jahat, jahat sekalian. Jangan
tanggung – tanggung.” Someone
Assalamu’alaikum
sahabat ^^
Gimana, setuju nggak
sama kalimat diatas?
Banyak orang – orang di
sekitar saya yang suka bilang kalimat itu kepada saya, mulai dari guru sampai
kepada teman – teman. Entah kenapa saya terinspirasi dengan kalimat itu.
Totalitas!. Ternyata dalam memilih sikap dan perilaku juga harus totalitas,
tidak hanya pekerjaan dan tugas yang harus totalitas.
Saya menyebut kalimat
diatas adalah perumpamaan. Perumpamaan untuk menentukan apa yang akan kita
pilih.
Jadi orang baik itu enak gak sih Vel?
Jawabannya ada
enaknya, ada nggaknya. Ini kalau dilihat dari segi dunia.
Kalau jadi orang jahat enak gak Vel?
Jawabannya saya gak
tahu karena saya gak minat jadi orang jahat hehe. Jawabannya mungkin ya ada
enaknya, dan ada nggaknya juga. Ini juga kalau dilihat dari segi dunia.
Kalau dari segi akhirat gimana Vel?
Jawabannya ya sudah
pasti jadi orang baik itu enak, dan jadi orang jahat itu tidak enak. Ini sudah
mutlak.
Kembali ke pembahasan topik
enak atau nggak jadi orang baik.
Jadi orang baik itu
enaknya, kita bisa punya banyak teman, banyak yang menyukai pribadi kita, kita
dapat menjadi teladan untuk orang lain, kita bisa dipercayai seseorang, kita
dapat pahala dan sebagainya.
Gak enaknya? Salah
satunya adalah akan ada orang – orang yang memanfaatkan kebaikan kita.
Lho kok gitu Vel?
Pernah ada orang yang
bilang ke saya kalau “orang baik sama orang bodoh itu beda tipis.” Kenapa bisa
ada kalimat seperti ini? Karena orang yang baik itu erat kaitannya dengan budi
pekerti yang luhur. Ada orang yang kesusahan, dia bantuin. Ada orang yang minta
tolong, dia tolongin. Ada perasaan gak enak jika menolak sesuatu, apalagi
permintaan dari orang – orang di sekitarnya. *Hayo siapa yang kayak gini?”.
Jadi maksud “bodoh” disini itu bukan berarti bodoh. Tapi “bodoh” karena selalu “meng-iya-kan”
permintaan seseorang, karena perasaan gak enak yang mereka miliki. Sejatinya semua orang
pernah mengalami hal ini,
Lalu, enak atau nggak jadi orang jahat?
Enaknya? Hmmm, ya bisa
memperkaya diri, bisa melakukan apapun sesuka hati tanpa memikirkan perasaan
orang lain, seolah dunia ini punya dia.
Gak enaknya? Ya tentu
saja tidak banyak orang yang suka dengan perilakunya, dijauhi orang, tidak akan
dipercayai orang lain.
Contoh sikap jahat.
Disini saya akan
mencontohkan orang jahat yaitu orang yang korupsi. Entah kenapa saya tidak
bosan – bosannya membahas korupsi. Greget
. Satu kata untuk orang yang suka korupsi.
Miris ya?
Well, mungkin ya,
mungkin lho ini. Mungkin saya adalah orang terjahat di dunia ini, jika saya
melakukan korupsi. Karena apa? Karena saya tidak bakal korupsi uang 1 milyar, 1
triliun. Bagi saya, uang dengan nominal tersebut, masih kecil Bro, Sis, Gan,
Mbak, Mas, Bu, Pak. Walaupun saya belum pernah memegang uang sebanyak itu, tapi
bagi saya itu “receh” kalau mendapatkannya dengan cara korupsi.
Kalau saya korupsi,
saya bakal korupsiin semua uang di dunia ini. Kenapa? Karena TOTALITAS.
Namun, korupsi semua
uang di dunia ini itu bukan perkara yang mudah. Saya tidak tahu caranya. Jadi
jangan tanya saya soal perkara korup mengkorup hehe.
Sebenarnya kalau saya
mau, atau kalau para pembaca mau, kita bisa aja jadi raja atau ratu jahat? Tapi
kenapa ada sebagian orang yang memilih untuk tetap jadi orang baik?
Jawabannya simple
Karena jadi orang baik itu hidupnya tentram, aman, damai. Jadi orang baik itu menyenangkan.
Terus gimana sama
orang yang suka memanfaatkan kebaikan?
Well, saya pernah baca
quotes dari Bang Tere Liye, intinya tidak apa – apa jika seseorang memanfaatkan
kebaikan kita. Hanya datang disaat dia butuh dan lain – lain. Sebenarnya yang
bermasalah itu mereka bukan kebaikan kita. Jadi tetaplah berbuat baik.
“Kalau ada yang
berbuat jahat sama kita, ingat saja kebaikan yang pernah dia lakukan kepada
kita.” Ini kata salah satu teman saya.
Bukankah apa yang kita
lakukan itu, sejatinya untuk diri kita sendiri?
Allah berfirman dalam surah Al -- Isra ayat 07.
Allah berfirman dalam surah Al -- Isra ayat 07.
Ingat kata – kata saya
ini ya
“Kita jadi orang baik
saja, belum tentu orang lain akan baik juga kepada kita. Apalagi jika kita
memilih untuk jadi orang jahat?.”
Well, orang tua adalah
salah satu alasan terkuat kenapa sih kita harus jadi orang baik.
Hidup itu sementara,
kalau mau hidup selamanya, ya jadilah orang baik. Karena kebaikan itu akan
kekal.
Yuk Jadi Baik! ^^
Tidak ada komentar :
Posting Komentar