Minggu, 09 Juli 2017

Tentang Aku & Kamu, Pada Saatnya…..



 
Sumber : https://tafsirq.com/30-ar-rum/ayat-21

“Untukmu yang entah ada dimana, saya percaya bahwa Allah akan mempertemukan kita di waktu yang sudah Allah tentukan. Entah kita beda usia berapa tahun, entah kamu teman sebaya atau kakak kelasku, atau bahkan orang yang sama sekali tidak kukenal, semoga Allah menjagamu, sebagaimana Allah menjagaku.”

Novelia Dwi Lestari, 09 Juli 2017


Assalamu’alaikum sahabat!

Apa kabar? Semoga sehat selalu ya :)

Hmmm, saya akan membahas soal hal yang suka membuat para single Lillah baper hehehe :D

*single Lillah = single karena Allah, single sampai ketemu jodoh hehehe

Alhamdulillah, pada Jumat, 07 Juli 2017 kemarin, Kak Muzammil Hasballah dan Kak Sonia Ristanti menikah. Berita mengenai pernikahan keduanya tersebar luas di berbagai media sosial, salah satunya yaitu instagram. Banyak banget akun – akun yang posting mengenai pernikahan kedua mempelai. Banyak juga komentar – komentar dari berbagai orang, ada yang mendoakan, ada juga yang baper hehehe, ada juga yang katanya patah hati karena Kak Muzammil sudah menikah. Siapa sih kak Muzammil Hasballah?  Sampai – sampai banyak akhwat yang katanya patah hati. Well, yang saya tahu, Kak Muzammil Hasballah lulusan Arsitektur ITB, dan beliau pernah menjadi Imam Masjid Salman ITB, beliau memiliki suara yang merdu saat membaca Al – Qur’an. Untuk lebih lengkapnya mengenai profil kak Muzammil Hasballah, sahabat bisa searching di google hehehe.

Terlepas dari pernikahan Kak Muzammil kemarin, saya sih senang – senang aja, gak patah hati hehe, untuk apa patah hati? Percayalah masih banyak laki – laki shalih di dunia ini,  tugas kita ya memperbaiki diri, agar Allah ridha dan mempertemukan diri kita dengan orang yang shalih/shalihah aamiin. 

Untuk Kak Muzammil dan Kak Sonia, saya mengucapkan 

“Barakallahu lakuma wa baraka 'alaikuma wa jama'a bainakuma fii khoir”

(Semoga Allah menganugerahkan barakah kepadamu, semoga Allah juga menganugerahkan barakah atasmu, dan semoga Dia menghimpun kalian berdua dalam kebaikan)," Aamiin

Kita sudahi dulu pembahasan mengenai pernikahan Kak Muzammil.

Berbicara mengenai pernikahan memang membuat semua orang bisa baper hehehe. Beberapa teman saya juga merasakan hal demikian. Teman – teman saya sebenarnya masih muda, ada yang lahir tahun 1994, 1995, 1996, 1997, 1998.

Nah, teman – teman saya yang suka baper itu yang lahir tahun 1994-1995 (Teman di kantor tempat saya bekerja). Kalau ditanya mereka sudah siap menikah atau belum, pasti jawabannya Insya Allah sudah. Beda banget sama saya wkwkwk, saya malah belum kepikiran soal hal tersebut, tapi karena mereka suka bahas nikah, jadi kadang saya kepikiran (sebatas kepikiran aja ya hehe). Well, saya masih muda juga hehe, lahir tahun 1996 dan baru mau masuk kuliah hehehe *doakan yaaa biar jadi mahasiswi yang berprestasi :) aamiin.

Berhubung ini masih bulan Syawal, dan pasti banyak banget yang nikah dan dapat undangan pernikahan, jadi ini momen yang tepat untuk membahas hal ini.

Saya pernah diskusi sama bulek saya soal memilih pasangan untuk menikah. Diskusi ini berlangsung pas bulan Ramadhan kemarin. 

*Bulek = Panggilan bibi dalam bahasa Jawa.

Bulek saya bilang gini, “Milih pasangan itu, kalau bisa yang mau juga sama keluarga kita, yang mau sama saudara – saudara kita, jangan yang maunya sama kita saja.” Intinya begitulah hehe.
Saya rasa perkataan Bulek saya benar, karena pernikahan sejatinya menyatukan dua keluarga juga, bukan hanya menyatukan “aku” dan “kamu” :)
 
Bicara mengenai jodoh, adalah persoalan yang sangat sesuatu hehehe.

Saya pribadi sebagai single-Lillah (Insya Allah), masih mencoba memperbaiki diri. Kalau ditanya saya pernah suka sama orang atau nggak? Ya jawabannya pernah lah wkwk. Mutlak. Semua orang pasti pernah menyukai lawan jenisnya, tinggal bagaimana sikap kita terhadap rasa suka itu.

Kalau saya sih lebih memilih diam, lagipula orang yang saya sukai itu seringnya adalah orang yang gak kenal sama saya wkwkk aneh ya..

Ya, kalau kata bang Tere Liye, dikatakan atau tidak dikatakan, itu tetap cinta.
Jadi ya saya memilih untuk tidak mengatakan, tapi mendoakan saja :)

 
Sumber : https://almanhaj.or.id/3559-memilih-isteri-dan-berbagai-kriterianya-1.html


Saya pribadi, lebih menyukai jika seseorang menyukai saya karena agama saya atau karena kepribadian saya.

Kelak, saya juga akan memilih yang agamanya baik dan kepribadiannya baik pula.

Allah yang Maha membolak – balikan hati, jadi kalau timbul rasa suka kepada lawan jenis, bilang ke Allah. Biar Allah yang berdaulat atas perasaan yang kita miliki.

Kita semua gak tahu kapan kita menikah, kapan kita meninggal, kapan dan kapan, waktu itu rahasia Ilahi. Tugas kita ya memperbaiki diri, jadi hamba Allah yang baik, bahkan terbaik.

Semoga Allah senantiasa menjaga perasaan kita, dan menjadikan kita sebagai hamba yang shalih dan shalihah. Aamiin.

Wassalamu’alaikum.



Selasa, 13 Juni 2017

Perkenalan!



Assalamu’alaikum sahabat!

Postingan kali ini saya mau kenalan dulu deh sama sahabat hehe. Mungkin perkenalan ini sudah agak terlambat yaa, mengingat sudah cukup banyak postingan yang saya post wkwkkw.

Oke, nama saya Novelia Dwi Lestari. Nama panggilan keren saya yaitu Novel wkwkwk. Saya punya dua nama panggilan, kalau di rumah, nama panggilan saya bukan Novel wkwk tapi Lia. Namun dari masa – masa sekolah saya, saya dipanggilnya Novel. Entah siapa yang mencetuskan panggilan Novel untuk pertama kalinya hehehe.

Punya nama panggilan Novel itu mengesankan sekali dalam hidup saya :)

Ada teman yang pernah mengira kalau Mama saya dulu waktu hamil, menginginkan saya jadi penulis Novel, padahal nggak sepertinya *kayaknya*

Nah, nama panggilan saya mulai berwarna sejak masa kelulusan SMA. Karena banyaknya orang – orang yang berkomunikasi dengan saya, baik melalui telepon maupun whatsapp, terlebih whatsapp ya hehe, ada beberapa orang yang mengira kalau saya ini laki – laki wkwkwkk.

Saya pernah dipanggil “Pak”, “Mas”, “Bu”. “Mbak” dan yang terbaru adalah “Bang” wkwkwkwk.

Kalau saya menghubungi orang lain via telepon, seringnya sih dipanggil Ibu hehe. Nah, kalau saya menghubungi orang lain via whatsapp, saya seringnya dipanggil Pak wkwk.

Misal

“Selamat Pagi Pak/Bu, saya Novel dari bla bla bla bla..”

Pasti jawabannya adalah…. “Iya Pak.”

Saya pun harus mengoreksi wkwk. “Maaf Pak/Bu saya perempuan hehe.”

Baru deh orang – orang yang saya hubungi bilang “Oh maaf Mbak/Bu.”

Nah kalau saya memperkenalkan diri dengan nama “Novelia” baru deh saya dipanggilnya langsung Ibu atau Mbak wkwkwk.

Unik kan nama panggilan saya?

Kadang saya suka nanya ke teman – teman saya, sebenarnya nama Novel itu untuk laki – laki atau perempuan ya hehehe.

Oh iya, tepatnya hari ini nih yang paling spektakuler wkwkk saya dipanggil “Bang” sama seseorang yang saya hubungi via whatsapp.

Seperti biasa saya memperkenalkan dirinya yaitu Novel. Karena kalau Novelia kepanjangan hehehe.

Nah, terus saya menelpon Bapak tersebut untuk sebuah urusan agar lebih jelas wkwk. Baru deh beliau bilang “Ini yang tadi wa ya? Maaf ya Mbak saya manggilnya jadi Bang hehehe. Itu foto whatsappnya jadi foto perempuan aja Mbak, atau yang menandakan kalau Mbak ini perempuan. Saya jadi salah panggil kan hehehe.”

Saya bilang aja “Gak apa – apa Pak hehe.”

Wkkwkwk lucu benar. Saya ketawa, bapaknya juga ketawa, gara – gara saya dipanggil Bang wkwkwk.

Alhamdulillah saya dikasih nama Novel sama orang tua saya, jadi hidup saya berwarna sekali rasanya.

Wkwkkwk

Ini cerita Novelia, mana cerita Novelmu?

Saya sudahi dulu ya, sudah malam hehe.

Wassalamu’alaikum.