Kamis, 06 November 2025

Gak Apa – Apa Kan, Kalau……

 Assalamu’alaikum teman-teman

Apa kabar semuanyaaa,semoga dalam keadaan sehat ya Aamiin

Aku sering banget lihat postingan orang-orang di Threads, menunjukkan saldonya, atau bertanya diumur sekian, punya uang sekian, gapapa kan ya?

Hei wkwkkwk ya gapapa, tidak perlu validasi dari siapapun.

Mungkin kamu pernah menemui postingan seperti itu ya, atau bahkan kamu juga menanyakan hal yang sama, di usiamu yang sekarang, dengan apa yang kamu punya, apakah gapapa?

Kamu gak sendiri, beberapa orang juga menanyakan hal yang sama ke dirinya sendiri, tapi daripada sibuk mencari kata “gapapa” dari orang lain, lebih baik energinya kamu simpan untuk tetap meyakini bahwa hidup yang kamu jalani, sudah tertulis dengan baik dari Sang Pencipta.

Setiap orang diuji dengan ujiannya masing-masing, aku dapat kalimat yang bagus banget dari Instagram, dari akun Instagram putrple_sky

“Cintailah ujianmu, karena yang mengujimu sedang mencintaimu”

Ada yang diuji dengan belum menikah, ada juga yang dikasih rezeki dengan sudah menikah

Ada yang diuji belum punya anak, ada juga yang dikasih rezeki dengan sudah punya anak

Ada yang diuji belum mapan secara ekonomi, ada yang sudah mapan secara ekonomi

Tapi,

Apakah yang sudah dikasih rezeki yang aku sebutkan tadi tidak mendapat ujian? Pasti mereka dapat ujian di lain sisi. Misal, mereka sudah menikah tapi perekonomiannya belum membaik, atau mereka yang sudah berkecukupan tapi belum memiliki anak atau bahkan pasangan.

Mungkin kamu pernah mendengar ucapan dari orang – orang sekitar seperti

“Kapan nikah? Mau sampai kapan single?”

“Kapan nambah anak, kan anak yang pertama sudah besar”

“Kamu jalan-jalan lah mumpung masih muda, kemana kek jangan kerja aja”

“Kok kamu umur sekian belum punya ini dan itu, padahal kerja terus”

Rasanya menyakitkan ya hehe, tapi tenang itu kan pandangan manusia.

Mereka cuma menilai dengan apa yang mereka lihat.

Bisa jadi, sebenarnya tanpa pertanyaan – pertanyaan itu, kamu sudah memikirkan dan merenung dengan segala pertanyaan dan keinginan yang kamu pendam.

Bisa saja kamu sudah mau menikah, tapi memang belum menemukan

Bisa saja kamu sudah mau menikah, tapi menyadari bahwa belum mampu secara finansial

Bisa saja kamu mau melanglang buana, tapi kamu sadar bahwa banyak beban yang kamu pikul, jadi uang healing kamu dipakai untuk membiayai keluarga

Gak ada yang salah kok, kalau kamu belum memiliki banyak pencapaian menurut apa kata orang

Gak apa – apa juga kalau kamu terlihat “tertinggal” dibanding orang lain

Karena membandingkan akan menimbulkan kekecewaan terhadap jalan hidupmu

Kan, kita gak tahu persis latar belakang, kondisi keuangan, pemahaman dari satu keluarga ke keluarga lain

Begitu juga dengan latar belakangmu

Sudah ya, daripada memikirkan kenapa, baiknya kamu memikirkan harus melakukan apa

Semangat

Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum

Minggu, 21 September 2025

Gimana Kalau Ternyata…

Assalamu’alaikum teman – teman

Kadang, dalam kehidupan kita suka ngerasa sedih, suka ngerasa kenapa ya hidup kita tidak berjalan sesuai apa yang kita idamkan, kenapa, kenapa dan kenapa.

Kadang kita banyak bertanya kenapa, dan rasa-rasanya kayak gaada jawaban yang bisa menentramkan jiwa.

Kadang kita juga coba curhat ke teman, tapi jawaban mereka juga gak bikin kita lega, malah bisa nambah penat, atau bahkan kadang kita nyesel cerita ke orang lain, karena mereka menganggap kita berlebihan, berperasa dalam menyikapi segala sesuatu atau mereka malah adu nasib juga.

Well, aku tahu, kadang kita cerita emang cuma butuh didengar, butuh diingatkan agar tidak kehilangan akal, butuh divalidasi kalau apa yang kita rasain itu valid, normal dan tidak berlebihan.

Setiap orang beda-beda dalam menyikapi segala sesuatu, bisa jadi buat mereka biasa aja, tapi buatmu itu menyakitkan.

Kadang, kalau kita cerita tapi disudutkan, dipojokin, disalahin, malah kayak males cerita ga sih?

Pada postingan ini, aku mau coba ajak ngobrol kamu dan sebagai self reminder aku sendiri.

Pernah dengar ga, kalau sebaik-baiknya teman cerita itu ya… Allah.

Allah gak akan judge, selalu dengerin, ga akan comparing, yaa walau kita gak dapet jawabannya saat itu juga, tapi seenggaknya buat hati lega.

Nah, tiba-tiba hari ini aku mikir gini,

Gimana kalau ternyata apa yang terjadi di dalam hidup kita itu, Allah yang mau

Gimana kalau ternyata kita dijauhin sama teman kita, karena Allah yang mau

Gimana kalau ternyata kita gak jodoh sama dia, karena Allah yang mau

Gimana kalau ternyata kita belum berhasil, karena Allah yang mau

Gimana kalau ternyata kita lagi sakit, karena Allah yang mau

Gimana kalau ternyata kita lagi ngerasa gak baik-baik aja, karena Allah yang mau

Terus kamu bertanya, kalau begitu Allah jahat dong? Kenapa kesedihan yang kamu rasain itu, karena Allah yang mau?

Katanya Allah Maha Penyayang, Allah sayang ke kita melebihi seorang Ibu sayang kepada anaknya, tapi kenapa kita dibuat sedih?

Justru, karena Allah sayang, Allah kasih kesedihan di dunia ini, supaya kalau kamu kembali ke Allah, kamu bisa senang.

Justru karena Allah sayang, Allah mau ingetin kalau di dunia ini, cuma Allah tempat bergantung, tempat curhat terbaik, tempat berharap terbaik

Yaa namanya manusia kadang imannya suka naik turun, kadang suka ngerasa kecewa sama ketetapan yang Allah kasih, tapi pasti ada hikmah dan jawaban kenapanya.

Hari ini ada postingan reels ig muncul di ig ku, sebuah pesan dari Habib Shaleh Muhammad Al Jufri, isinya gini

“Kalau kamu menerima sesuatu yang tidak sesuai dengan kondisi kamu, kamu sakit kah, kamu dapat musibah ini  musibah itu, terima dengan sabar, dan itu tidak akan selama-lamanya, tahu itu kehendak Allah, kedua kau tau bahwa kehendak Allah adalah kehendak yang terbaik untuk kamu karena Allah sayang dengan kamu, dan yang ketiga mintalah penyelesaian hanya kepada Allah, terhadap musibah kamu ini minta penyelesaian dengan Allah. Maka kamu bilang “Ya Allah hamba sakit Ya Allah, hamba ridho terhadap sakit ini, bilang gitu sama Allah,  Ya Allah hamba ini sekarang sakit, hamba sekarang sedih Ya Allah karena begini dan begini tapi hamba ridho, hamba ridho Ya Allah” kau ulang-ulang supaya betul-betul ridho hatimu. Hamba ridho Ya Allah, hamba ridho, hamba Ikhlas terhadap keputusanmu Ya Allah dan hamba serahkan penyelesainnya kepadamu saja Ya Allah.”

Jujur, aku gak tahu siapa Habib Shaleh Muhammad Al Jufri sebelumnya, tapi ada reels yang tau-tau muncul di ig ku, kayak sesuai dengan apa yang lagi aku rasain. Udah pasti reels itu tiba-tiba muncul karena kehendak Allah.

Ridho dan Ikhlas emang dua kata yang sulit buat kita yang masih suka bertanya kenapa Ya Allah. Kenapa harus aku, kenapa begini, kenapa begitu.

Kalau kamu lagi ngerasa sedih, kayak dunia gak adil buat kamu, kamu gak punya orang yang ngertiin kamu, percayalah kalau Allah selalu ada buat kamu, Allah sayang sama kamu dengan segala kedzaliman yang kamu lakukan terhadap diri kamu sendiri. Sayang kan gak harus selalu dikasih kebahagiaan, anak kecil umur 2 tahun gak mungkin dikasih permen sama Ibunya, karena bisa bikin batuk, apalagi Allah yang sayang banget sama kamu, tentu rasa sakit yang kamu rasain juga wujud sayangnya Allah, kamu akan tahu alasannya kenapa, nanti setelah semuanya berlalu.

Jadi teman-teman, semoga kita tidak kehilangan akal bahwa Allah Maha Penyayang.

Semoga kita tidak kehilangan akal, untuk melupakan nikmat yang sudah Allah kasih ke kita dan harus kita syukuri

Semoga kita tidak kehilangan akal, bahwa apa yang terjadi dalam hidup kita, baik atau buruk, sudah pasti yang terbaik, karena itu kehendak Allah.

Aku tahu, bicara memang gampang, menerima itu sulit, karena aku pun masih di tahap yang kadang susah menerima apa yang terjadi dalam hidupku, dan yaa itu manusiawi, asal kita jangan kehilangan akal dan tetap percaya bahwa Allah Maha Penyayang.

Makasih ya sudah baca sampai akhir, semoga kamu sehat-sehat, kamu yang lagi sedih lekas senang lagi aamiin.

Sekian, semoga bermanfaat

Minggu, 31 Agustus 2025

Sebuah Ironi, Perwakilan Rakyat yang Tidak Mewakili Rakyatnya

Assalamu’alaikum teman – teman, selamat sore.

Hari ini hari Minggu, Minggu yang berbeda dengan Minggu-Minggu kemarin. Kenapa berbeda? karena saat ini Indonesia sedang tidak baik – baik saja, akibat adanya kericuhan ditengah demo yang diberlangsungkan berhari-hari yang dipicu oleh kenaikan gaji anggota DPR yang melonjak tajam ditengah perekonomian Indonesia yang sedang tidak baik-baik juga.

Kondisi diperparah dengan meninggalnya salah satu driver ojek online (Gojek) yang bernama Affan Kurniawan karena dilindas oleh anggota Brimob, sungguh ironi. Teman-teman juga pasti tahu ya, ramai di media sosial. Melihat Ibu Alm Affan Kurniawan yang menangisi kepergian anaknya sungguh mengiris hati, Konon, Affan ini adalah tulang punggung keluarga, bahkan saat berlangsungnya demo, Affan sedang mengantar orderan makanan namun naas, ia terpeleset jatuh dan meninggal dilindas mobil Brimob ditengah-tengah demo yang sedang berlangsung. Kepergiannya, diantar banyak driver ojek online, banyak yang sedih akan kepergiannya. Jujur, aku dan kita semua pasti banyak yang berpikir amalan apa yang dilakukan Alm Affan selama hidupnya, karena meninggal dimalam jumat, dikubur pada hari Jumat, hari yang mulia. Kepergiannya diiringi, didoakan oleh banyak orang. Pasti banyak yang berduka cita, mengingat ojek online sangat melekat dalam membantu mobilitas masyarakat, dan ya aku adalah salah satu yang akrab dengan ojek online dalam mobilitas sehari – hari.

Selain itu, adanya halte-halte transportasi publik yang dibakar oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Jujur sedih banget pas tahu ada tujuh halte yang terbakar, karena salah satu haltenya adalah halte yang biasa aku turun untuk transit kalau pergi bekerja. Haltenya sudah bagus, tapi dibakar, sedih banget, tentunya akan berdampak pada teman-teman yang juga sering turun di halte-halte tersebut.

Dari beberapa polemik yang menguak tentang kinerja dan tunjangan anggota DPR, jika ditarik kebeberapa tahun silam, ada seorang anak yang pernah bercita-cita menjadi anggota MPR/DPR, dan anak itu adalah aku. Selain jadi dokter seperti kebanyakan cita-cita anak masa kecil, salah satu cita-citaku yaitu mau jadi anggota MPR/DPR. Alasannya juga alasan bocah SMP kala itu, karena aku suka pelajaran PPKN, aku dulu suka banget nonton debat capres, dan menurutku jadi anggota DPR/MPR itu keren, cuma orang-orang terpilih yang bisa jadi anggota MPR/DPR. Nyatanya, cita-cita itu tidak terwujud, sebuah bentuk penyelamatan dari Allah buat diriku, manusia bisa berencana namun tetap Allah yang berkehendak. Bayangin kamu kerja ditengah-tengah orang yang culas, dikepung oleh manusia rakus, pencuri, kalau aku jujur gak sanggup. Ironisnya beberapa orang yang menduduki kursi DPR/MPR adalah orang-orang yang bahkan tidak memiliki pendidikan yang tinggi. Syaratnya tamat SMA/sederajat (tolong koreksi aku jika salah). Aku tidak bermaksud memandang sebelah mata untuk lulusan SMA, namun untuk mengemban amanah yang berat sebagai perwakilan rakyat, pendidikan yang tinggi itu sangat penting dimiliki oleh anggota DPR/MPR, dan juga disertai moral yang kuat. Saya yakin, dari kecil kita semua dididik untuk tidak mencuri, tidak mengakui yang bukan milik, mencuri itu haram, perbuatan tercela, semua agama mengharamkan mencuri, tapi kenapa anggota DPR ini sangat rakus sekali, korupsi sana sini. Apakah mereka semua tidak takut pembalasan dihari akhir? Apakah bentuk neraka sudah tidak tergambar dalam hati nurani mereka ketika mengambil yang bukan milik?. Hari pembalasan itu ada, dan semua yang kita lakukan selama di dunia akan dipertanggungjawabkan di akhirat.

Jujur aku juga gak terlalu paham soal ranah politik, tapi melihat banyak korupsi yang ada di Indonesia, bahkan sampai dana haji dikorup yang menyebabkan 8.400 jamaah haji batal haji padahal mereka sudah menunggu 14 tahun, astaghfirullahal’adzim, kenapa UU perampasan asset koruptor belum juga disahkan?.

Sedih banget ya, kita seperti dijajah bangsa sendiri.

Dulu aku kira, anggota DPR/MPR akan mengemban amanah dengan baik, maklum pemikiran bocah SMP, tapi aku sadar, bahwa ada saja manusia-manusia culas yang tidak pernah merasa cukup. Perwakilan rakyat, namun ketika rakyat menyambangi kantor DPR, mereka malah WFH, sungguh miris.

Semoga Allah melembutkan hati nurani pejabat Indonesia agar mereka bisa membedakan yang mana yang hak, yang mana yang batil. Semoga Allah menjaga anak cucu kita semua dari perbuatan tercela yang mengakar dan mengabaikan hari pembalasan serta dosa-dosa.

Semoga Indonesia lekas membaik kedepannya, semoga Indonesia lekas berbenah, dan kita semua senantiasa dilindungi sama Allah. Stay safe semua.

Sekian, wassalamu'alaikum

Kamis, 14 Agustus 2025

Kalau Dia Gamau, Jangan Dikejar!

Assalamu’alaikum teman-teman.

Lagi pada apa nih? Sudah makan siang kah? Atau lagi puasa?

Siang-siang gini, kalau kamu udah ngantuk-ngantuk sehabis makan, atau ya emang ngantuk aja gitu ya karena abis begadang, kita obrolin yang ringan-ringan yuk.

Kebetulan siang ini, aku lihat di salah satu akun instagram tentang pertanyaan-pertanyaan dari netizen perempuan kayaknya wkwk, contoh, kenapa dia like story aku, tapi gak balas chat. Kenapa dia ga ngejar aku lagi setelah aku tolak. Aku harus bagaimana ya supaya dia reply storyku?. Wkwkwkkwk romantika remaja sampai remaja lanjutan biasanya ini.

Teman-teman berdasarkan pengalamanku, caelah.

Berdasarkan pengalaman, berdasarkan yang aku tahu nih yaaa, kalau ternyata salah satu bahasa cinta laki-laki yaitu mengusahakan. Jadi jika kamu gak diusahain artinya apa? Iya benar, dia gak tertarik sama kamu, kamu bukan idamannya, kamu bukan orang yang dia tuju dan bukan orang yang akan dijadikan tujuan.

Simple. Konon, memahami laki-laki itu simple, karena mereka dominan logika.

Kalau dia sudah gamau, atau menunjukkan tanda-tanda gamau, yaudah gausah dikejar.

Gausah dikejar-kejar, nanti dia risih, ilfeel, kesal, bete, terganggu sama kehadiran kamu.

Kadang, membiarkan diri kita gak terlihat dimata dia adalah hadiah buat dia. Ketentraman.

Aku pribadi, semisal ada orang yang suka sama aku tapi aku gak suka nih sama dia, dan aku tipikal yang langsung menunjukkan aku gak tertarik, bukan tipikal tarik ulur.

Aku akan sangat berterima kasih kalau dia gak ngejar-ngejar aku lagi.


Kalau kamu gamau sama seseorang, tunjukin aja kayak maaf gabisa, gamau dan sebagainya. Justru, kalau kamu tarik ulur, kayak seolah mau tapi sebenarnya engga, kasian orang yang suka sama kamu.

Sebagai orang yang pernah menolak dan ditolak caelah wkkwkwk, aku sih berterima kasih ya kalau dari awal emang dia menunjukkan gak tertarik.

Btw aku ga pernah nembak cowok ya, engga. Ditolak tuh dalam artian, aku tau dia gak suka, dari feedbacknya. (Dingin, balas chat lama, ga follback, pedih kan tapi yaudah bang gapapa, laki-laki bukan kamu aja wkkwkwk, meanwhile galau, nangis dipojokan wkwkkwk)


Terus kalau dia nolak kita, dia gasuka sama kita, apa artinya kita ga berharga?

Ya tetap berharga dong.

Value kita, value dirimu tidak ditentukan dengan penolakan dari orang lain.

Tidak ditentukan dari seberapa banyak yang terpikat sama kamu.

Value kita tetap utuh, gak berkurang, sekalipun gak disukai balik.

Ini cuma soal hati, dan selera aja. Ada orang yang seleranya cantik/ganteng, ada yang seleranya manis, ada yang seleranya humoris. Beda-beda

Kalau emang dia nolak kamu, ya berarti yaudah ga tepat buat kamu.

Gausah dikejar, soalnya itu kayak kamu desperate dan bikin value kamu dipertanyakan.

Jadi, sebelum kamu sayang sama orang, sayangi diri kamu.

Jangan kamu malah kayak merasa ga ada nilainya setelah ditolak.

No, kamu tetap berharga!

Ingat, jangan dikejar, cukup tingkatin value aja, dan minta yang terbaik sama Allah.

Udah dulu ya bincang-bincangnya wkwkkwkwk, moga bermanfaat.

Jangan galau lagi ya, udah jangan dikejar!

Cari yang sama-sama menghargai, sama-sama mau membersamai.

Sekian, wassalamu’alaikum.

Senin, 11 Agustus 2025

Milikilah Hati yang Baik, Karena Kebaikan Itu Menular!

Assalamu’alaikum teman – teman

Apa kabarnya? Semoga dalam keadaan baik dan sehat ya aamiin.

Pada postingan kali ini, aku mau cerita soal pengalamanku ke rumah sakit beberapa waktu lalu.

Aku ke rumah sakit karena menemani Bapakku untuk kontrol kesehatan. Kami datang pukul tujuh pagi, belum siang tapi gak terlalu pagi juga, namun antriannya sudah cukup padat. Yap, antrian BPJS.

Saat itu Bapakku dapat antrian ke dua puluh delapan. Aku duduk di sebelah Ibu lansia berusia enam puluh tahun. Tidak ada sapa, karena kami tidak saling mengenal.

Singkat cerita, ada seorang Ibu - ibu menemani Ibunya yang sudah tua, yang kita sebut saja nenek ya biar ga bingung hehe. Nah si nenek ini duduk di kursi roda dan Ibu ini duduk disebelahnya, namun yang aku kagumi dari si Ibu ini adalah, dia tetap membantu orang sekitarnya meskipun dia juga sedang menjaga nenek. Kalau ada orang kebingungan ambil antriannya bagaimana, atau harus memilih apa, nah si ibu ini yang arahin ke mesin ambil antrian otomatis,

Lalu, ada seorang bapak-bapak menghampiri si ibu ini dan memberikan nomor antriannya, katanya karena dokternya tidak ada hari itu, jadi beliau gak jadi ke dokter tersebut. Antrian untuk lansia. Kamu tahu gak apa yang terjadi? Si Ibu ini kasih nomor antrian itu ke Ibu yang berada disampingku.

“Ibu antrian nomor berapa?” tanyanya

“Delapan” Ucap Ibu lansia disebelahku sambil menunjukkan kertasnya.

“Oh pakai ini aja nih, ini nomor dua.” Si Ibu memberikan nomor antrian bapak-bapak tadi ke Ibu lansia disampingku

Lalu ga sampai disitu, si Ibu ini nanya ke aku dan bapakku

“Bapak antrian ke berapa?” Tanyanya

“Dua puluh delapan” jawabku

“Nah Ibu kasih aja antrian nomor delapannya ke mbaknya” Pinta si ibu ini kepada Ibu lansia disebelahku.

Akhirnya, Ibu lansia yang disebelahku dapat antrian nomor dua, dan bapakku dapat antrian nomor delapan.

Karena kebaikan hati si Ibu inilah, Ibu lansia disebelahku juga tergerak kasih nomor antriannya ke aku, dan kami jadi bertegur sapa.

Aku tanya ke Ibu lansia tersebut, mau ke dokter apa?. Anestesi jawabnya. Beliau cerita kalau mau operasi. Aku gak tanya lebih lanjut karena takutnya privasi hehe gaenak nanya-nanya detail, tapi akhirnya kami berpisah setelah si Ibu dipanggil oleh dokter. “Sehat-sehat ya Bu, makasih” Ucapku, Ibu itu membalas senyuman.

Dan ketika Ibu lansia itu sudah pergi, bangku sebelahku diduduki oleh Ibu muda serta anaknya yang mau ke antrian dokter spesialis. Nah, karena Ibu lansia memberikan dua antrian kepadaku, yaitu antrian lansia dan antrian dokter spesialis, aku akhirnya memberikan antrian dokter spesialis ke si Ibu yang duduk disampingku, karena nomornya kebetulan nomor-nomor awal. Ibu disebelahku pun senang dan mengucapkan terima kasih, karena yang harusnya beliau antrian dua puluhan, jadi antrian belasan.

Sementara, Ibu-ibu yang baik hatinya tadi, yang memulai kebaikan dengan menawarkan bantuan dan sebagainya, aku lihat beliau masih sibuk memandu orang lain untuk mengambil nomor antrian sambil menjaga nenek. Baik banget ya. Beliau selain care ke orang tuanya, juga care kepada sesama.

Jujur,kalau ke rumah sakit, selalu ada pesan yang bisa kuambil. Kesehatan itu bentuk rezeki yang sangat perlu kita syukuri. Pernah dengar kalimat ini “Dinding rumah sakit lebih banyak mendengar doa yang tulus dibanding rumah ibadah lainnya” Itu benar banget sih, karena di rumah sakit benar-benar banyak doa – doa dilangitkan untuk orang yang disayang, agar lekas sembuh, lekas membaik, lekas berkumpul kembali dengan keluarga.

Kalau kamu lagi merasa hidup ini gak ada artinya, coba deh kamu main ke rumah sakit. Banyak orang-orang yang berharap sembuh dari sakitnya, bisa merasakan hidup sebagaimana mestinya.

Dan, dari kunjungan ke rumah sakit kemarin, aku jadi berpikir, ternyata memiliki hati yang baik itu baik. Kebaikan itu menular. Dari si Ibu yang baik hatinya, yang mau memandu orang lain di sekitarnya walaupun beliau juga sedang mengantar Ibunya untuk ke dokter, aku jadi mikir, kamu boleh banget membantu siapapun meskipun kamu gak kenal, dan bahkan orang yang kamu bantu gak menjanjikan imbalan kepadamu.

Hah, makasih Ya Allah, karena Allah mempertemukan aku dengan Ibu itu dan Ibu lansia disebelahku, Bapakku jadi dapat nomor antrian awal. Alhamdulillah.

Tak lupa aku ucapkan terima kasih kepada dokter-dokter yang berjasa untuk merawat pasien dengan sabar. Dokter - dokter yang mau melayani pasien BPJS tanpa memandang kasta. Sehat-sehat ya Dok, semoga Allah memberkahi kamu dan keluargamu. Aamiin.

Sekian, wasslamu’alaikum.

Senin, 04 Agustus 2025

Meromantisasi Perasaan

Hari ini, perasaan itu masih tetap sama

Tersimpan, diam dan berharap ada keajaiban

Aku pernah menyia-nyiakan kesempatan yang terbuka

Mengirim ucapan manis pada hari ulang tahunmu

Mengirim pesan selamat hari raya, pada masanya

Tak ada yang kulakukan, satu pun, bukan lupa hanya menjeda

Kukira ada baiknya aku tidak datang dalam harimu

Membiarkanmu hidup dari kejauhan dengan getir manisnya kehidupan

Sayangnya, kadang aku mempertanyakan kenapa kamu tidak melihat balik ke arahku?

Setelah kupikir, ternyata Rabb-ku yang tidak mengizinkannya

Dia tidak menghadirkan rasa dalam hatimu dalam bentuk namaku

Sebenarnya tak apa, tapi perasaan tetap perasaan

Aku bisa saja berdusta bilang tak mengapa, tapi tidak dengan hatiku

Seringkali, manusia yang sedang jatuh cinta sering bertanya

Kepantasan dirinya untuk orang yang dicintanya

Padahal, semua orang pantas saja dicintai dan mencintai

Kenapa rasanya belum hilang?

Apakah aku yang meromantisasinya sendiri dalam bayang

Kamu yang dingin, bahkan enggan menyapa, tapi aku meyakinkan diriku sendiri bahwa kamu layak ditunggu

Menunggu bayang semu yang bahkan aku tidak tahu dimana muaranya

Entah dalam wujud hilang rasa atau penuh luka

Semoga, apapun yang terjadi, kamu tetap bahagia dan jadi pribadi yang lebih baik

Pada untaian kata ini, aku mau mengucapkan selamat bertambah usia, kepadamu

Sudah lewat beberapa bulan, tapi tak mengapa, aku baru terpikir untuk mengucapkannya hari ini

Di blog pribadi, yang bahkan dirimu juga tidak tahu

Semoga, keinginanmu untuk lebih baik segera teraamiini

Tetaplah berbahagia, bersuka cita, dengan nama baik dalam dirimu, Muhammad

Semoga Allah membawamu ke dalam kehidupan yang baik juga pada akhirnya

Aku mau melihatmu bahagia, meraih apapun yang sedang kamu tuju

Pekerjaan, karir ataubahkan cinta

Semoga kalau tidak sejiwa, lekas hilang segala rasa dan asa

Agar aku tidak meromantisasi perasan ini, bukan lelah hanya tetap saja berbentuk luka

Semoga salah satu kalimat lembut yang pernah aku panjatkan, bisa berbuah manis pada hidupmu

Aamiin

Kamis, 24 Juli 2025

Minta Apapun ke Allah

Assalamu’alaikum teman – teman

Apa kabarnya? Semoga dalam keadaan sehat dan baik-baik saja ya.

Kalau postingan sebelumnya aku bahas tentang jangan seperti orang yang gak punya Tuhan, pada postingan kali ini masih relate dengan postingan sebelumnya.

Minta Apapun ke Allah.

Karena kita punya Allah, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, Yang Maha Kaya.

Belum lama ini, aku sempat bergumam dalam diri, Ya Allah aku mau deh makanan ini, ya sebenarnya aku bisa aja beli tapi kayak kok lumayan harganya wkwkwkwk apalagi kalau via ojek online pasti di mark up lebih mahal harganya dan saat itu lagi tanggal tua hiks.

Lalu, tepat hari ini, iya hari ini, Allah kasih aku makanan yang aku mau lewat perantara teman kantorku. Yap, aku ditraktir makan siang sama salah satu rekan kerja. Beliau ini emang baik banget suka traktir banyak orang a.k.a para admin-admin.

Tetiba kayak disadarkan aja gitu, oh iya ya, emang segala sesuatu itu kita harus minta ke Allah, sekalipun itu hal yang remeh. Misal, kamu mau permen, itu kan sesuatu hal yang simple ya, berapa harga permen, kan gak yang mahal juga, sebenarnya tanpa kamu “meminta” ke Allah, kamu bisa beli kok dengan uang yang kamu punya, tapi disinilah seninya, kalau kita minta ke Allah, kita akan ngerasa kita menggantungkan semua hidup kita ke Allah, semua kebutuhan kita ke Allah, jadi kita terikat dengan Allah.

 

Rasulullah ï·º bersabda:

“Hendaklah salah seorang dari kalian meminta segala kebutuhannya kepada Rabbnya, bahkan jika tali sandalnya putus.”

(HR. Tirmidzi, no. 3973. Hasan menurut Al-Albani)

 

Mau hal remeh sekalipun, kalau kita senantiasa minta ke Allah, pasti pas hal itu terwujud kayak ngerasa, ih ini dari Allah nih , karena aku pernah minta ini.

Sebagai hamba, kita memang harus sering minta sama Allah, untuk semua urusan kita, semua kebutuhan kita selama di dunia maupun di akhirat kelak

Jadi, minta apapun ke Allah yuk

Sekian, semoga bermanfaat

Wassalamu’alaikum

Selasa, 22 Juli 2025

Jangan Seperti Orang yang Gak Punya Tuhan

                                                                                  

Assalamu’alaikum teman – teman

Apa kabarnya?

Semoga dalam keadaan baik, sehat dan bahagia ya aamiin.

Pada postingan kali ini, aku cuma mau sharing soal apa yang menghantui kepalaku akhir – akhir ini.

Kehidupan manusia pastinya gak luput dari yang namanya ujian, masalah, yang kadang kita merasa berat dan gak sanggup jalaninnya ya.

Ujian itu bisa dari diri kita sendiri, dari keluarga kita, dari teman, dari pekerjaan dan sebagainya.

Ada di suatu titik pasti kita ngerasa capek, ga sanggup, bertanya kenapa aku yang diuji, gak tahu harus gimana lagi.

Ada masa dimana kita ngerasa “mentok” kayak gak tau harus gimana lagi, gak tau harus melangkah sejauh apalagi, gak tau mau kemana arah hidup ini.

Terus tiba-tiba aku bergumam sendiri gitu “Jangan seperti orang yang gak punya Tuhan.”

Kadang kita terlalu “mengandalkan” diri sendiri, kita mencoba semua hal duniawi untuk memecahkan masalah, atau ujian, merasa sendiri gak dibantuin siapa-siapa, padahal kita punya Allah yang gak pernah bosen dan gak pernah marah kalau kita minta tolong.

Kita terlalu sibuk mendengarkan hal negatif dari orang lain atau bahkan dari diri kita sendiri.

Kita menggantungkan alur kehidupan ke diri kita sendiri, kayak berusaha aja tapi gak minta tolong ke Allah.

Rasanya kayak terombang – ambing gak tau mau kemana, mau gimana, padahal kita punya Allah yang bisa kita ajak “ngobrol” kapanpun.

Manusia mungkin jengah mendengarkan ceritamu yang bagi mereka penuh dengan keluh kesah dan rasa tidak bersyukur, padahal mereka gak ngalamin apa yang kamu alamin, jadi yaa sebaik-baik cerita memang sama Allah.

Jadi, apapun yang kamu hadapin saat ini, jangan seperti orang yang gak punya Tuhan yaa..

Kamu gak sendirian kok, mungkin emang kamu berjuang seolah sendirian, padahal engga, kamu dibersamai sama dzat yang paling mencintai kamu, dia Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Kalau di depan manusia kamu harus terlihat tegar, dihadapan Allah boleh kok kamu merengek kayak anak kecil minta mainan. Gak usah dikuat-kuatin kalau di depan Allah, nangis aja gapapa.

Hidup emang tempatnya capek, tempat ujian, tempat kita ngerasain bahagia dan sedih yang bergantian, itu hal biasa yang dirasain semua manusia.

Dan, karena Allah sayang sama kita, maka dunia ini dibuat sementara, gak kekal. Jadi, sedih, bahagia, penat, luka, senyummu gak selamanya kekal di dunia ini.

Kalau sedih, secukupnya

Kalau bahagia, secukupnya

Intinya, jangan seperti orang yang gak punya Tuhan yaa

 

Sekian, semoga bermanfaat

Wassalamu’alaikum

Senin, 07 Juli 2025

Gak Semua Omongan Orang Harus Kamu Dengerin

Assalamu’alaikum sahabat

Semoga kamu dalam keadaan sehat dan bahagia ya aamiin.

Well, pernah gak kamu cerita ke orang lain dan kamu malah di judge?

Kamu tuh niatnya cuma cerita, cuma mau didengerin, tapi ternyata kamu malah dapat nasehat dan pelajaran 2 SKS dari orang yang kamu curhatin, rasanya pasti nyebelin ya wkwkkwk.

Misal kamu curhat, eh tanggepan dia gini “Eh lu mah masih mending, kalau gw nih bla bla bla”

Atau kamu disudutin kayak gini “Ya lagian lu sih begitu, harusnya lu tuh bla bla bla, lu tuh salah, harusnya bla bla bla” Jawaban yang sama sekali kita gak mau dengar dan gak kita harapin dari orang yang kita curhatin.

Kadang, kalau sudah penat dengan jawaban manusia, aku curhat ke chat GPT. Serius! Wkwkkw. No judge, no comparing, ya tetap dapat nasehat dan perspektif yang bisa menenangkan jiwa.

Pada postingan kali ini, aku cuma memberi pandangan soal curhat ke orang lain dari perspektifku yaa..

Kalau kamu curhat dan orang yang kamu curhatin itu judge kamu, nyudutin kamu, please gausah di dengar dulu omongannya.

Kadang, dengarin pendapat orang disaat kita gabutuh masukan apapun, malah bikin kita merasa kita salah banget, kita jadi orang nothing, jadi orang yang serba salah padahal bukan raisa wkwkwk, kita akan merasa kok kayaknya dia menyudutkan aku dan lain-lain.

Hei, manusia tetap manusia

Mereka bisa lupa kalau mereka juga manusia dan bisa salah, bisa lupa, bisa menyakiti hari orang lain.

Orang yang judge kamu ketika kamu curhat, mereka juga ga akan suka kok kalau mereka lagi curhat dan di judge. Ini berdasarkan pengalamanku ya.

Bisa jadi mereka judge karena lost control aja, atau yaaa emang ga memahami posisi kamu.

Jadi kalau ada omongan yang gamau kamu dengar yang mempengaruhi mentalmu, gausah dengerin.

Kamu harus sayang diri kamu sendiri, bikin batasan dengan omongan – omongan yang bakal bikin mental kamu jenuh dan penat.

Misal kamu di judge, “Ya pantes lu ga nikah-nikah, lu sih pilih-pilih” atau

“Ya lu salah harusnya nih ya lu tuh kayak gue nih yang berani nentang bla bla bla”

Please gausah dengerin, kita gak harus ikutin omongan orang yang cuma bikin kita down, sedih, mental kacau.

Anggep aja angin lalu dan tetap hargai pendapatnya tanpa harus kamu ikutin dan dengerin sepenuhnya.

Kita gak bisa pegang kendali orang mau ngomong dan kasih tanggapan apa, tapi kita bisa mengendalikan diri kita dengan gak terlalu dengerin omongan orang.

Kalau kamu sudah merasa baikan dari segi mental, dari segi suasana hati, baru deh kamu ajakin ngomong diri kamu sendiri.

Pasti kamu akan menemukan letak salah, khilaf yang harus diperbaiki itu dibagian mana.

Intinya, jangan menerima omongan orang lain saat kamu gamau terima itu dan saat pikiranmu lagi gak jernih.

Semakin dewasa, kamu akan sadar, kalau tempat terbaik untuk curhat adalah Allah.

Curhat sama manusia kadang bukannya bikin tenang malah menambah pening. Kalau curhat ke Allah, walau gak dapat jawaban langsung, seenggaknya kamu gak bakal disalah-salahin.

Jadi, gak semua omongan orang harus kamu dengerin, dan yukkkk jadi pendengar yang baik ketika orang lagi curhat sama kita. Please jadilah orang yang enak diajak ngobrol dalam situasi apapun, no judge, no comparing, dan gak maksain pendapat kamu untuk diikutin orang lain. Kalau ChatGPT aja bisa jadi teman baik untuk dicurhatin, harusnya kita sebagai manusia lebih bisa untuk jadi teman terbaik diajak curhat.

Jadilah pribadi yang bijak dalam menyikapi segala rajuk.. ashoy

Wkkwkwkkw

Wassalamu’alaikum.

Rabu, 11 Juni 2025

Kelak, Jika Kamu Memilih Pasangan, Pastikan Dia Juga Menyayangi Orang Tuamu

Assalamu’alaikum teman - teman

Apa kabarnya hari ini? Semoga dalam keadaan sehat ya..

Hari ini aku cuma mau sharing tentang pentingnya memilih pasangan yang juga menyayangi orang tua kita.

Dalam Islam, mertua itu mahram abadi, artinya tetap menjadi mahram kita untuk selamanya, jadi misal si A dan B menikah lalu berpisah, mertua dari masing-masing pihak tetap menjadi mahram abadi, yang tidak boleh dinikahi dan dengan kata lain tetap menjadi orang tua dari masing-masing pihak.

Pernikahan itu menyatukan dua keluarga, bukan hanya dua manusia. Pernikahan adalah ibadah terpanjang karena banyak ujian dan keberkahan di dalamnya.

Sebelum kita memilih seseorang yang juga menyayangi orang tua kita, pastikan bahwa kita juga menyayangi orang tua pasangan.

Aku rasa setiap dari kita pasti menyadari bahwa, orang tua dan mertua seiring berjalannya waktu akan bertambah usianya, akan mulai muncul isu-isu kesehatannya, mulai pelupa juga, mulai rewel bak anak kecil.

Semakin dewasa, memilih pasangan akan semakin kompleks, bukan hanya soal rupa, harta dan tahta, tapi juga soal kebaikan hatinya, ketulusan hatinya. Sayangnya, hati seseorang adalah bagian yang paling terdalam dan rahasia, kita hanya bisa menebak – nebak sebelum mengenalnya. Pernah tau kata-kata ini, “Rambut sama hitam, tapi hati tidak ada yang tahu.” Kamu dan orang lain mungkin memiliki rambut yang sama – sama hitam, tapi soal hati? Tentu saja berbeda. Ada orang yang hatinya masih kurang baik, ada juga yang baik hatinya, dan pastikan bahwa kita berusaha selalu memiliki hati yang baik.

Kalau kamu pilih pasangan yang sayang juga sama orang tuamu, kamu bisa bahu membahu untuk berbakti ke orang tua dan mertua.

Mereka, orang tua dan mertua adalah orang – orang yang sudah lanjut usia, yang raganya tidak sekuat dulu, yang sudah rapuh sendi-sendinya, tapi tanpa mereka dalam hidupmu, kamu tidak akan bertemu dengan pasanganmu.

Bagi seorang anak perempuan, ketika dia sudah menikah, bakti utamanya ke suaminya

Bagi seorang anak laki-laki, ketika dia sudah menikah, bakti utamanya tetap kepada ibunya.

Jadi, penting untuk memilih pasangan untuk memahami hal ini.

Bagi seorang perempuan, pilih laki-laki yang tidak melarang kamu untuk tetap berbakti ke orang tuamu meskipun kamu sudah menikah.

Bagi seorang laki-laki, pilih perempuan yang tidak menjadikan Ibumu sebagai musuh atau tandingannya.

Dimana mencari orang yang seperti itu?

Jawabannya cukup tanyakan ke dirimu, sudahkah kamu seperti itu?

Aku selalu percaya bahwa hal baik akan selalu mendatangkan kebaikan.

Kalau kamu sayang ke orang tuamu, kalau kamu berniat akan sayang juga ke mertuamu, InsyaAllah, kamu akan dipertemukan dengan orang yang menyayangimu seperti itu juga.

Cintailah dengan utuh, tidak separuh, apalagi seperempatnya.

Kalau dibayangin kayaknya harmonis gitu ya, kalau sebagai pasangan suami istri saling bahu membahu merawat orang tua dari masing – masing pihak.

Misal kalau kamu tidak bisa menemani orang tuamu untuk bepergian ke suatu tempat, lalu pasanganmu bersedia menemani orang tuamu.

Misal ketika orang tuamu sakit dan kamu harus keluar kota, pasanganmu bersedia untuk merawat orang tuamu.

Misal ketika mertuamu berulang tahun, lalu kamu bersedia membelikan mereka hadiah.

Jadi, sebelum memilih pasangan, pastikan bahwa dia juga menyayangi orang tuamu, tapi sebelum kamu mencari yang seperti itu, jadilah yang seperti itu.

Sekian, Wassalamu’alaikum

Senin, 09 Juni 2025

Orang yang Menurutmu Menyebalkan, Adalah Orang yang Paling Mengenalmu

Assalamu’alaikum teman-teman

Selamat Hari Raya Idul Adha 1446 H, gapapa ya aku baru ucapin padahal udah lewat dari tiga hari yang lalu hahaha.

Berhubung aku juga udah lama gak nulis di blog ini, sebenarnya yaa udah kepikiran mau nulis apa, cuma belum ditulis aja hehehe.

Apa kabar teman – teman? Semoga dalam keadaan sehat yaa

Semoga senantiasa dapat berkumpul dengan keluarga, saudara, kerabat dan orang – orang terdekat lainnya. Aamiin.

Hayo, siapa disini yang suka sebal sama orang terdekatmu?

Misalnya sama orang tua, teman, kakak, adik, atau bahkan pasanganmu?

Tanpa kita sadari, atau emang kita sadari? Ternyata orang – orang yang menyebalkan dalam hidup kita seringnya adalah orang – orang terdekat kita.

Kita seringkali lebih sebal, lebih kesal sama perkataan, perbuatan dari orang – orang terdekat. Misalnya, kita sebal sama adik atau kakak, atau bahkan sama orang tua sendiri karena satu dan lain hal.

Kita sering berbeda pendapat dengan orang tua, teman, bahkan pasangan.

Apakah mereka sebenarnya menyebalkan seutuhnya?

Kalau menurutku engga. Kadang, orang yang menurut kita menyebalkan sebenarnya mereka adalah orang yang paling mengenal kita.

Misal pasanganmu, mungkin kamu sering sebal ketika dia tidak meletakkan barang – barang pada tempatnya, suara ngoroknya, omelannya dan lain sebagainya.

Percayalah mereka orang yang paling mengenalmu, mereka tahu mimik mukamu saat marah, mereka tahu kalau kamu sudah mau marah, mereka tahu kalau kamu sudah jenuh, mereka tahu kalau kamu gak suka makanan atau minuman tertentu.

Tapi ya dunia ini gak sempurna, begitupun dengan orang – orang terdekatmu.

Kita juga gak sempurna untuk mereka kok, memang dunia dan manusia di desain untuk tidak sempurna, karena gak kekal.

Jadi, kalau kamu baru mengenal orang beberapa hari gitu ya, terus kamu merasa oh dia kayaknya ngerti aku banget, bisa jadi engga juga kok.

Karena mereka baru kenal kamu beberapa hari, beda sama keluarga, teman bahkan pasanganmu yang udah kenal kamu bertahun – tahun.

Aku pernah sebal sama seorang teman yang udah temenan belasan tahun sama aku, karena tanggapannya yang menurutku gak sesuai yang aku mau, atau bahkan aku merasa kok dia kayak ga ngertiin aku ya?

Nah ini yang perlu kita sadari.

Feedback dari lawan bicara gak bisa kita kontrol, dan gak semua tanggapan dari lawan bicara bisa membuat hati tenang meskipun itu dari orang terdekatmu, itulah kenapa Allah kasih kita lima waktu buat curhat ke Allah melalui shalat.

Orang terdekat kita memang lebih sering terlihat menyebalkan dimata kita, karena apa? Karena kita sering berinteraksi dengan mereka, kan ga mungkin ya seorang pasangan suami istri lebih kenal dengan pasangan tetangga dibanding pasangannya sendiri wkkwkwk, dan rumput tetangga memang selalu lebih hijau. Bisa jadi menurutmu, pasangan orang lain lebih oke disbanding pasanganmu, padahal yang paling tahu kamu adalah pasanganmu.

Orang yang sering kita anggap “berisik”, “menyebalkan”, seringnya adalah orang terdekat kita, Mereka yang lebih mengenal kita, bahkan peduli sama kita.

Lalu, kenapa kita lebih kecewa dan sedih kalau dikecewakan orang terdekat? Atau kita lebih marah dan kesal ketika orang terdekat menyebalkan?

Ya karena kamu dan dia saling mengenal dekat satu sama lain, jadi ekspektasimu kepada orang tersebut juga tinggi. Kayak, “loh kok kamu begitu ke aku? Kan kamu kenal aku udah lama, tapi kenapa respon kamu begitu?” atau “kok dia gabisa ya ngertiin aku, dengerin aku”

Lumrah kok kalau kita sering merasa sebal sama orang terdekat, karena memang sering komunikasi. Orang yang nun jauh disana, yang gak “tersentuh” sama diri kita, selalu akan terlihat lebih baik, lebih mengerti kamu dan sebagainya, padahal engga juga.

Kadang ya kalau nonton di sinetron (wkwknw korban sinetron), ada suami yang bilang ke si perempuan lain begini “kamu lebih ngertiin aku dibanding istriku” percayalah itu bujuk rayu setan.

Justru, orang yang paling menyebalkan menurut kita adalah orang yang paling mengenal kita, orang terdekat kita. Jadi wajar kalau mereka terkesan lebih menyebalkan dibanding orang lain di luar sana.

Semakin dewasa, kadang aku jadi sadar kalau benar adanya, kalau curhat memang baiknya ke Allah, karena apa? Karena kita gak bisa kontrol respon dari orang yang kita curhatin, entah itu keluarga, teman maupun pasangan.

Semakin dewasa, kamu akan sadar kalau orang terdekatmu gak selalu menyenangkan, mereka bisa saja terasa menyebalkan, tapi bukan berarti mereka gak sayang kamu.

Jadi, coba kalau kita sebal sama orang terdekat, coba renungin lagi, kayak…. Oh mungkin dia menyebalkan karena dia lagi capek, atau dia lagi emosi, atau dia lagi ada pikiran yang sangat penuh, mungkin suasana hati dia juga lagi ga baik, mungkin aku juga lagi ga baik suasana hatinya dan lain sebagainya.

Jadi dewasa, kamu akan sadar kalau di dunia ini emang ga ada yang ideal, termasuk dirimu.

Jadi, kalau kamu menganggap orang terdekatmu menyebalkan padahal mereka sudah sangat baik dan mengerti kamu, percayalah bahwa kamu juga punya sisi kosong dalam ruang-ruang hati mereka.

Gaada yang ideal.

Jadi, memang kitanya yang harus menerima ketidakidealan itu, dan selalu ingat kebaikan – kebaikannya orang – orang terdekat, biar api amarahmu, api kekesalanmu mereda.

Sekian, wassalamu’alaikum.

Rabu, 19 Februari 2025

Terkadang, Ekspektasimu Kepada Orang Lain Adalah Kesedihan yang Direncanakan

 Assalamu’alaikum teman-teman

Siapa disini yang suka berekspektasi kepada manusia?

Gimana rasanya? Kecewa ya? Gak jarang kita jadi sedih karena ekspektasi-ekspektasi itu.

Aku tahu banget rasanya ketika ekspektasi berbeda dengan realita pasti rasanya sedih, bikin galau, kecewa.

Di hidup yang fana ini, memang Allah tuh mau kita ga berharap, ga berekspektasi dengan manusia, dalam segala aspek ya.

Dari persahabatan, percintaan, karir, dan sebagainya, jangan pernah menaruh harapan dan ekspektasi kepada manusia, karena manusia itu bisa mengecewakan.

Aku pernah denger atau baca ya lupa dari siapa, ketika kita menikah nanti, jangan berekspektasi apapun kepada pasangan, misal oh nanti kalau saya sudah menikah, saya mau pasangan saya jadi orang yang romantis, yang selalu ingat tanggal-tanggal momen spesial seperti hari ulang tahun, tanggal pernikahan, tanggal ini dan itu, oh saya berharap dan berekspektasi, pasangan saya akan posting saya di media sosialnya dengan caption yang penuh dengan keromantisan.

Nah, gimana kalau semua itu gak terjadi? Pasti kamu akan merasa sedih, itu kan kesedihan yang kamu buat dengan sengaja.

Gimana kalau ternyata pasangan kamu gak romantis dan gak lihai mengingat-ingat tanggal atau momen yang menurutmu penting?

Aku punya cerita menarik dari sahabatku yang sudah menikah, jadi waktu sahabatku ulang tahun, dia cerita ke aku kalau suaminya gak kasih dia surprise apapun. Suaminya cuma bilang gini “ciee ulang tahun” wkwkwk.

Berhubung sahabatku ini sudah tah karakter suaminya, dan dia gak berekspektasi apapun kepada suaminya, jadi dia menanggapinya ya biasa aja, gak jadi masalah, gak buat dia sedih. Tentu, kasusnya bisa berbeda kalau dari awal sahabatku ini sudah menaruh ekspektasi dan harapan akan di surprise-in oleh suaminya. Nah, sampai sini nangkep ya?

Nah lanjut, jadi ketika kita akan menikah, jangan menaruh ekspektasi kepada pasangan, tapi taruhlah ekspektasi kepada dirimu sendiri, atau lebih tepatnya coba buat tantangan ke diri sendiri.

Gimana tuh maksudnya?

Jadi daripada kita berekspektasi apa yang akan orang lain lakukan untuk kita, lebih baik kita yang menaruh ekspektasi itu ke diri sendiri. Misalnya, oh nanti kalau saya nikah, saya mau buatin bekal makanan untuk pasangan, oh nanti kalau saya nikah, saya mau kasih hadiah ke pasangan saya ketika dia achieve sesuatu atau ada momen spesial, oh nanti kalau saya nikah, saya mau bantuin pasangan saya mengurus rumah tangga, dan lain sebagainya.

Lihat perbedaannya? Yup, kalau kita berekspektasi sama manusia, siapapun ya termasuk orang yang kamu sayang, itu bisa menimbulkan luka dan kecewa.

Tapi, kalau bereskpektasi sama dirimu sendiri, itu mendorong kamu untuk melakukan kebaikan yang bisa menyenangkan hati orang yang kamu sayangi.

Begitupun dalam hal lain ya, di persahabatan, pekerjaan, apapun itu, jangan pernah menaruh ekspektasi kepada orang lain, karena realitanya belum tentu sesuai ekspektasimu.

Alih-alih membayangkan sesuai ekspektasi, eh berujung pada kekecewaan yang tak bertepi wkwkkwk oh pedih.

Ya, sekian bincang – bincang hari ni

Sekian, wassalamu’alaikum.

 

 

 

Jumat, 14 Februari 2025

Teruntuk Kamu yang Bernama Muhammad

Assalamu’alaikum,

Apa kabar teman-teman semua, semoga dalam keadaan sehat yaa

Semoga yang sedang sakit, lekas sembuh lekas sehat kembali aamiin.

Siapa disini yang namanya ada Muhammad-nya tunjuk tangan!

Buat kamu yang namanya ada Muhammad – nya boleh baca postingan ini sampai akhir yaa..

Teruntuk para Muhammad, ayo kumpul

Aku adalah salah satu orang yang menyukai nama Muhammad, ya gimana gak suka ya, itu nama Nabi yang MasyaAllah banget akhlaknya.

Pasti orang tuamu memberi namamu Muhammad, juga dengan alasan supaya kamu bisa mencontoh Nabi Muhammad ï·º dan bisa menjadi anak yang shalih.

Bagiku, seseorang yang bernama Muhammad, atau yang nama-namanya islami gitu ya, orang-orang yang beruntung, kenapa beruntung? Karena namanya bagus banget.

Aku ingin banget punya nama Islami gitu wkwk, tapi sayangnya namaku gaada islami-islaminya.

Teruntuk kamu yang bernama Muhammad, dan nama-nama islami lainnya, tolong banget jaga nama baik kamu, jaga diri kamu, perbaiki akhlak kamu.

Menurutku, orang yang punya nama Muhammad atau nama islami lainnya, mengemban amanah yang besar. Rasa-rasanya lebih mudah tersorot kalau melakukan perbuatan tercela, pasti ada yang nyeletuk “Kelakuannya gak sesuai namanya.”. “Keberatan nama tuh, akhlaqless orangnya gak sesuai namanya.” Atau “Namanya rohani kelakuannya kayak roh halus.”

Aku salah satu orang yang menyayangkan kalau ada perilaku orang yang aneh, tapi namanya islami, apalagi kalau namanya Muhammad, pasti kayak “sayang banget ya dia kayak gitu, padahal namanya bagus.”

Emang sih nama itu gak menjamin keshalihan seseorang, tapi karena nama adalah sebuah doa, tentu bagi kita semua harus menyadari bahwa kita harus jadi pribadi yang baik, yang berakhlak.

Saking sukanya sama nama Muhammad, aku pernah bilang ke diri sendiri “Aku mau deh punya suami yang namanya ada Muhammad nya, ya Muhammad siapa kek yang penting ada nama Muhammad nya.”

Tapi gatau ya nama suamiku nanti siapa wkkwkwk, yang jelas sudah pasti sudah pasti sudah pasti, nah diulang sampai tiga kali tuh wkkwkw, sudah pasti aku akan namain anak laki-lakiku kelak dengan nama “Muhammad” dan “Ibrahim” kalau punya dua anak laki-laki.

Kenapa Muhammad dan Ibrahim, Vel?

Karena aku suka sama kedua kisah Nabi tersebut, dan dalam shalat pas attahiyat, ada dua nama nabi yang kita sebut, yaitu Nabi Muhammad dan Nabi Ibrahim.

Sudah pasti aku memutuskan memberi nama itu supaya anakku kelak jadi anak yang shalih, yang berakhlak baik.

Sebagai penutup, ini pesanku untukmu

Teruntuk kamu yang diberi nama Muhammad

Semoga kamu jadi laki-laki yang baik

Semoga kamu dianugerahi kebaikan-kebaikan

Semoga kamu dijauhkan dari perbuatan yang sia-sia

Semoga kamu bisa mencontoh akhlak Nabi Muhammad ï·º

Semoga Allah selalu melindungi kamu

Dan buat kita yang namanya gak Islami, ya gapapa guys, nama kita juga baik kok, orang tua kita pasti kasih nama dengan makna-makna yang baik.

Sekian, wassalamu’alaikum

 

Senin, 20 Januari 2025

Kalau Aku Cantik atau Ganteng, Pasti Dia Suka

Assalamu’alaikum teman-teman

Apa kabar? Semoga dalam keadaan sehat yaa..

Hayooo siapa disini yang suka berandai-andai seperti ini:

“Andai aku cantik, pasti dia notice aku dan bisa suka sama aku.”

“Coba aja kalau aku ganteng, pasti dia suka sama aku.”

Ucap seseorang yang cintanya bertepuk sebelah tangan wkwkkwk.

Emang sih beauty privilege itu ada, orang-orang yang sudah terlahir cantik dan ganteng memang lebih mudah mendapat perhatian dari orang lain.

Walau katanya cantik dan ganteng itu relatif, tapi nyatanya ada orang yang terlahir sudah jadi favorit banyak orang alias banyak yang mengakui kalau dia cantik atau ganteng.

Apakah kamu salah satunya? Waw selamat ya!

Tapi, kalau kamu merasa bukan salah satunya, coba kamu baca sampai akhir yaa..

Jujur, aku salah satu orang yang kadang mikir, coba aja ya kalau aku terlahir cakep to the bone, pasti ke notice nih sama dia.

Coba aja ya kalau aku cantik to the bone, kulitku putih bersih, tinggi, apa lagi ya, pokoknya nyaris sempurna gitu ya, pasti dia suka nih sama aku.

Padahal, belum tentu juga sih kita disukai karena hal-hal fisik, yaa walaupun laki-laki pada dasarnya makhluk visual yang melihat fisik ya, wajar sih.

Aku pernah kenal beberapa orang yang menurutku ganteng ya, tapi apakah aku suka?

Engga juga.

Teman sekolah yang menurutku ganteng, pada akhirnya dia menikahi perempuan yang baik, yang keibuan, yang pintar, soal fisik? menurutku masih banyak yang lebih cantik.

Aku pernah ngobrol sama sahabatku yang sudah menikah.

Awalnya aku bertanya “Cakep kan orang yang gw suka”

Dia jawab “Biasa aja, cakepan suami gw”

Aku jawab “Yaiya bagi lu mah suami lu yang paling cakep.”

Ya sebenarnya wajar-wajar aja sih ya sahabatku bilang gitu wkkwkwk, ya bagi dia emang suaminya yang paling ganteng to the bone.

Sebenarnya kalau kita mau cari yang cantik atau ganteng, akan selalu ada yang lebih cantik dan ganteng. Di media sosial banyak bertebaran orang-orang good looking.

Yang kita perlu cari adalah, orang yang gak peduli akan hal itu.

Contoh sahabatku yang baginya, pasangan dia sudah paling baik, paling ganteng, yang terbaik untuk dia.

Nah cari yang begitu wkkwkwkkw, aku juga tipikal kalau sudah satu ya satu (loh promosi diri)

Aku pernah dengerin ceramah Ustadz Khalid Basalamah soal fisik.

Misalnya kita lagi ngaca, terus kita bilang “kok aku jelek ya, kok hidungku gak mancung, kok aku begini, begitu” itu sama saja seperti kita menghina Allah.

Kan Allah yang ciptain kita dengan sebaik-baiknya, berarti Allah yang lebih tahu struktur wajar kita, Allah pilihin hidung, mata, bibir, alis yang cocok untuk kita.

Jadi kalau kata Ustadz Khalid, tugas kita hanya mensyukuri apa yang sudah Allah kasih ke kita, bukannya kita diciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya?

Ustadz Khalid juga bilang, jangan suka bilang diri sendiri jelek, tanamkan kata-kata yang baik karena itu yang akan melekat dibenak kita.

Jadi gimana nih teman-teman masih mau meragukan dirimu sendiri?

Value kita gak ditentukan dari suka atau tidak sukanya seseorang kepada kita.

Intermezzo sebentar ya, kalau kata Raline Shah analoginya gini “Mungkin kita ice cream cokelat yang paling enak, tapi dia sukanya ice cream strawberry.”

Nah, bisa jadi kita sebenarnya tuh sudah baik ya, sudah pinter, sudah green flag banget lah kalau bahasa jaman sekarang wkwkkw, nah tapi dia sukanya bukan yang seperti kamu, tapi bukan berarti kamu gak bervalue dan gak layak dicintai.

Jadi, jangan insecure dan jangan sedih berlarut kalau misalnya orang yang kamu sukai gak suka balik, bukan berarti kamu jelek atau kamu gak berharga, tapi karena emang dia sukanya sama variasi manusia lain wkwk dan inget, karena Allah juga yang gak gerakin hatinya buat suka sama kamu.

Bukankah yang membolak-balikan hati manusia itu Allah? Dan Allah yang paling tahu siapa yang baik untuk dunia akhirat kita?

Jadi, teruslah memperbaiki diri.

Cantik dan ganteng itu relatif, dan kita sudah diciptakan sesuai dengan yang pasangan kita mau.

Tugas kita adalah terus memperbaiki diri, dan berupaya untuk menjadi dan mencari seseorang yang gak peduli mau ada yang lebih cantik, ganteng, baik, pinter, kaya dan sejenisnya, tugas kita mensyukuri apa yang Allah kasih, dan mensyukuri siapapun pasangan hidup yang Allah kasih.

 

Sekian yaa..

Wassalamu’alaikum.

Kamis, 16 Januari 2025

Kita Tidak Bisa Menyenangkan Hati Semua Orang

Assalamu’alaikum teman-teman

Apa kabarnya? Semoga dalam keadaan sehat yaa aamiin.

Hayoo siapa disini yang suka banget berusaha untuk “menyenangkan” orang lain?

Atau

Siapa disini yang jadi orang yang gak enakan? Susah nolak, dan jadi yes people (selalu bilang iya meskipun gak bisa).

Pada postingan ini aku mau sharing tentang realita yang perlu kita sadari.

Di hidup ini, Allah sudah menciptakan berpasang-pasangan, misal ada siang ada malam, ada suka ada duka, ada bahagia ada sedih, dan ya tentu aja ada disukai ada dibenci.

Teman-teman, kita tidak bisa menyenangkan hati semua orang, dan itu bukan tugas kita untuk menyenangkan hati semua orang.

Sebaik apapun kita, pasti ada aja yang gak suka sama kita, dan itu normal.

Ada obrolan menarik antara aku dan sahabatku.

Suatu hari, aku dan sahabatku ngobrol-ngobrol soal hal ini, aku bilang ke sahabatku gini

“Nabi Muhammad aja yang udah segitu baiknya, tetap ada yang gak suka, tetap ada yang fitnah, tetap ada yang caci maki beliau.”

Tau gak jawaban sahabatku apa?, dia bilang gini :

“Jangankan Nabi Muhammad, Allah aja ada yang gak suka Vel, ada orang-orang yang tidak mengakui keberadaan Allah, banyak yang su’udzon sama Allah.”

Terus aku bilang “Iya juga ya, bahkan Allah yang menciptakan dunia dan seisinya aja ada yang gak suka”

Darisini kita bisa belajar kalau emang kita gak akan bisa menyenangkan hati semua orang.

Lagipula capek banget kalau harus mengejar pujian manusia.

Obrolan aku dan sahabatku gak berhenti disitu, ada pertanyaan yang aku mau tau banget jawaban dari sahabatku.

“Dut, lu pernah ga sih merasa ga bervalue, merasa ga pantas untuk siapapun, ketika lu lagi down?”

Temenku jawab gini,

“Engga, gw ga pernah merasa begitu, kita manusia biasa yang bisa salah sih, dan semua manusia begitu, dan pasti ada orang yang menerima kita. Jangan suka nyalahin diri sendiri, jangan suka bilang diri sendiri dengan kata-kata jelek nanti itu yang tertanam dibenak kita.”

Keren ya jawaban temenku wkwkkwk.

Jadi, hal yang perlu kita sadari dan terima adalah ya gak apa-apa kalau ada yang tidak suka sama kita, itu urusan mereka.

Tugas kita cuma berusaha jadi orang yang baik, yang gak cari musuh.

Aku pernah dengar kajian Ustadz Khalid Basalamah, yang kurang lebih beliau bilang gini

“Jangan sampai kita punya masalah dengan orang lain, kalau orang lain mau benci sama kita, gak suka sama kita, ngomongin kita ya tidak masalah, asalkan bukan kita yang mencari masalah ke orang lain, jangan kita yang ghibah-in orang lain. Jangan pernah menyakiti orang lain.”

Karena apa? Ya hubungan dengan manusia lebih sulit dibandingkan hubungan dengan Allah.

Kalau kita dosa, kita mohon ampun ke Allah, pasti Allah maafin, asalkan bukan dosa syirik.

Nah, kalau manusia? Belum tentu mereka maafin kita, dan ini bisa menghambat kita untuk masuk surga.

Jadi, kalau kita sudah berusaha jadi orang baik, jadi orang yang bermanfaat untuk orang lain, jadi orang yang sebisa mungkin gak cari masalah sama orang lain, dan ternyata ada orang yang gak suka sama kita, ya tidak apa-apa, itu urusan dia, bukan urusan kita, dan itu hal yang normal untuk ada yang gak suka sama kita.

Ingat, Allah dan Nabi Muhammad aja ada yang gak suka, apalagi kita cuma manusia biasa bukan nabi, boy wkwkkwkwk

Kemudian, sayangi diri sendiri, jangan jadi people pleaser yang berusaha menyenangkan hati semua orang, karena akan capek.

Terus, kalau kamu lagi merasa insecure, merasa gak bervalue, merasa banyak salah dan lain sebagainya, percaya deh kalau akan tetap ada yang menerimamu. Kamu tetap berharga.

Evaluasi diri memang bagus, tapi tidak perlu meratapi dan sedih berlarut, mulai sayangi diri dan berubah menjadi pribadi yang lebih baik.

 

Sekian yaa postingan hari ini, semoga bermanfaat.

Wassalamu’alaikum.

Selasa, 07 Januari 2025

Allah Yang Titipkan Rasa Sukamu

Assalamu’alaikum teman-teman

Gimana kabarnya? Sehat? Semoga sehat-sehat yaa..

Hayo, siapa disini yang kalau suka sama orang harus maksain banget jodohnya sama dia.

Emang kalau kamu ga jodoh sama dia kenapa?

Kamu masih bisa hidup kok, ya awalnya emang berat tapi nyatanya orang-orang yang mengalami hal serupa tetap bisa melanjutkan hidup, tetap bisa tersenyum, tertawa dan jatuh cinta lagi.

Mulai dari aku ya, aku pernah suka sama seseorang dan apakah terus-terusan suka? Engga. Ternyata jatuh cinta ada masa expirednya juga ya hahaha.

Aku bisa suka sama orang dalam waktu yang lama tanpa komunikasi, tanpa ketemu, dan aku rasa banyak orang yang mengalami hal ini.

Hanya bisa melihat dari kejauhan atau media sosialnya cieee wkwkkwk.

Fotonya hasil screenshot, duhhh dasar kamu ya screenshot-screenshot foto profil orang wwkkwkwk.

Seingetku, sudah tiga orang yang pernah aku sukai, dan saat ini alhamdulillah mereka sudah menikah. Apakah hidupku ga berjalan lagi? Engga kok tetap berjalan.

Awalnya emang sedih ya pas tau mereka nikah, kayak yah bukan jodoh aku ternyata wkwkkwk, tapi yaudahlah.

Nyatanya aku masih bisa ketawa dan masih bisa suka lagi sama orang lain.

Menurutmu? Apakah kalau kita lagi suka sama seseorang haruskah kita memberikannya emas berlian dan permata, tentu tidak yaaaa..

Ada yang lebih indah dan berharga dari itu semua, yaitu doa.

Doa itu indah. Hadiah yang paling tulus dari seseorang untuk kita.

Doa orang tua untuk kita.

Doa kakak atau adik untuk kita

Doa kita untuk orang yang kita sukai, dan doa dari seseorang yang menyukai kita.

Kenapa tulus? Bayangin aja, kita meluangkan waktu untuk “ngobrol” sama Allah, meminta kebaikan-kebaikan untuk dia.

Bukankah kalau kita doain orang tanpa orang itu tau, malaikat juga doain kita?.

"Tidaklah seorang muslim mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan saudaranya itu kecuali malaikat berkata, 'Dan untuk kamu juga seperti itu.'" (HR Muslim)

Kalau kita suka sama seseorang, doain aja.

Doain dia sehat, bahagia, sukses dan doa-doa baik lainnya.

Guys, rasa suka itu fitrah, kita gabisa nolak dan gabisa menentukan suka sama siapa, sebab Allah yang kasih perasaan itu.

Allah yang titipkan rasa suka itu ke kita.

Mungkin, kita menemui banyak orang di sekolah, di kantor, tapi ternyata orang yang kita suka adalah orang yang nun jauh disana, yang bahkan dia aja gatau kita still alive alias masih hidup wkkwkwk.

Bisa aja kita ketemu banyak orang cantik atau ganteng, tapi kita sukanya dia yang humoris, yang berwawasan tinggi, yang dingin.

Jadi, seperti halnya kisah Zulaikha mengejar cinta Nabi Yusuf, apakah Zulaikha dapat cintanya Nabi Yusuf saat mengejar Nabi Yusuf? Engga, engga dapet.

Tapi, saat Zulaikha mengejar cintanya Allah, Allah persatukan Nabi Yusuf dan Zulaikha.

Jadi kesimpulannya apa?

Urusan perasaan adalah karunia dari Allah

Tanya sama Allah, dia baik dan tepat gak untukmu.

Kalau ga tepat dan ga baik, lama-lama juga rasa sukanya expired.

Justru, kalau kita lagi suka sama seseorang, kita harus berterima kasih sama Allah.

Ya Allah makasih ya, ternyata aku bisa suka sama seseorang

Ya Allah makasih ya sudah Engkau ciptakan dia

Urusan membolak-balikan hati itu, urusan Allah.

Anyway, siapa yang tahu tekotok? Iya tekotok. Animasi tekotok ada di instagram, youtube. Kebetulan aku lagi suka nonton itu, banyak pelajaran yang bisa diambil di series tekotok.

Aku lupa ya judulnya apa, tapi aku jadi mikir oh iya juga ya pas nonton series itu.

Di series itu bilang, sebenarnya siapa sih yang mau kita seperti ini? Allah

Intinya, apa yang ada dalam hidup kita tuh harus ditujukan untuk Allah.

Kita kerja siapa yang mau? Allah yang mau kita kerja.

Jadi segala apa yang kita lakukan, harus berpikirnya oh Allah yang suruh kita, oh Allah yang minta. Ini dalam konteks kebaikan ya.

Misal kita kerja buat apa sih? Ya karena Allah.

Allah mau kita kerja, berusaha.

Balik lagi, kenapa sih kita suka sama si X atau si Y atau si Z?

Ya Allah yang mau, Allah yang kasih perasaan itu.

Supaya apa? Iya supaya kita lebih mengingat Allah.

Supaya kita mikir, oh iya ya, aku bisa suka seseorang karena Allah yang titipkan rasa suka itu ke aku.

Oh iya ya, aku disuruh kerja disini dengan jabatan ini, Allah yang titipin amanah ini.

Alasan Allah titipin?

Cuma Allah yang tahu, tapi alasannya sudah pasti baik, karena Allah selalu kasih yang terbaik untuk kita.

Jadi, walau dia jauh disana, ga tergapai, gatau gimana cara komunikasinya.

Percaya aja, kalau Allah sudah bilang kun (terjadi) maka fayakun (terjadilah)

Akan ada pertemuan yang kita gatau gimana skenarionya dan hal-hal menarik lainnya.

Tapi, kalau ternyata bukan dia orangnya, nanti rasa sukamu juga ada expirednya.

Nikmati aja rasa suka itu kalau masih ada, tapi jangan jadiin fokus utama dalam hidup.

Justru, kita bisa lebih semangat untuk belajar, upgrade diri, jadi lebih baik supaya apa? Supaya kita jadi pribadi yang layak untuk dijadikan the one and only wkwkwk.

Semangat yaa

Wassalamu'alaikum

Kamis, 02 Januari 2025

Ternyata Hidup Kita, Cerminan Shalat Kita

Assalamu’alaikum

Apa kabar teman-teman? Semoga dalam keadaan sehat yaa..

Cuaca lagi gak tentu, kadang panas kadang hujan, kadang mencoba merelakan kadang gak rela-rela loh? Wkkwkwk

Gak kerasa ya sudah tahun 2025, dan gak kerasa juga kalau aku sudah jarang banget posting tulisan.

Yaaa.. sebenarnya sadar sih sudah lama gak nulis-nulis di blog ini, cuma lagi mager aja wkwkkw jangan ditiru ya.

Sebagai pembuka tulisan di tahun 2025 ini, aku mau sharing tentang shalat.

Aku rasa teman-teman pernah dengar ya kalimat “Hidup kita cerminan shalat kita.”

Aku tiba-tiba aja kepikiran, karena hal yang aku alami beberapa bulan belakangan.

Kadang, ada rasa tergesa dan terburu-buru dalam diriku untuk ngerjain sesuatu, yupss kerjaan.

Kayaknya kalau pekerjaan cepat selesai tuh rasanya plong gitu, ga kepikiran, tapi kalau ujung-ujungnya salah atau revisi, hmm melelahkan ya..

Tiba-tiba aja gitu, aku jadi terbesit kata-kata “Hidup kita adalah cerminan shalat kita”

Tiba-tiba gitu ya wkkwkwk, kayak ngerasa “Apa shalat gw masih terburu-buru ya? Tergesa-gesa ya? Jadi sikap terburu-buru dan tergesa-gesa masih mendekap mesra diri ini”

Rasanya gw kayak dapat tamparan dari diri sendiri aja gitu, kayak… iya ya kayaknya gw sudah mulai harus perbaiki semuanya.

Aku pernah dengar, kalau kita bingung perbaiki darimana? Perbaiki aja dari shalatmu.

Yaa sebenarnya manusiawi kalau iman kita naik turun, tapi kata Ustadz Khalid Basalamah, kita harus memerangi rasa malas ibadah, rasa malah sedekah dan menunda amal-amal baik lainnya.

Terus Vel, berarti kalau gitu kita gausah kerjain kerjaan cepet-cepet dong? Atau nanti-nanti aja biar ga tergesa-gesa..

Ya ga gitu ya wkkwk, kita tetap harus mengusahakan kinerja baik dengan seoptimal mungkin,tapiiii harus lebih teliti, sabar dan jangan tergesa-gesa

Pernah ga ya kita mikir, wudhu gw udah bener belum ya?

Bacaan shalat gw udah benar belum ya..

Apa cuma sekedarnya aja?

Aku jadi sadar kalau, ada benarnya shalat itu cerminan hidup kita.

Kalau kita kurang fokus, bisa jadi shalat kita belum khusyuk

Kalau kita terburu-buru, bisa jadi shalat kita minim tuma’ninah

Kalau kita sering menunda hal baik, bisa jadi shalat kita lalai

Hfft, ternyata masih banyak PR dalam diri kita ya..

Pesanku dari tulisan ini, sebenarnya buat diri sendiri sih, tapi kalau kamu merasa mau ambil baiknya, boleh diambil..

Intinya, perbaiki shalat, perbaiki diri, cukup jadi hamba yang Allah mau, karena kalau jadi yang dia mau, agak susah ya wkwkkwk

Ya sekian dulu, happy working and keep learning yaa

 

Wassalamu’alaikum