Assalamu’alaikum teman – teman
Apa kabarnya? Semoga dalam keadaan baik dan sehat ya aamiin.
Pada postingan kali ini, aku mau
cerita soal pengalamanku ke rumah sakit beberapa waktu lalu.
Aku ke rumah sakit karena
menemani Bapakku untuk kontrol kesehatan. Kami datang pukul tujuh pagi, belum
siang tapi gak terlalu pagi juga, namun antriannya sudah cukup padat. Yap, antrian
BPJS.
Saat itu Bapakku dapat antrian ke
dua puluh delapan. Aku duduk di sebelah Ibu lansia berusia enam puluh tahun.
Tidak ada sapa, karena kami tidak saling mengenal.
Singkat cerita, ada seorang Ibu -
ibu menemani Ibunya yang sudah tua, yang kita sebut saja nenek ya biar ga
bingung hehe. Nah si nenek ini duduk di kursi roda dan Ibu ini duduk
disebelahnya, namun yang aku kagumi dari si Ibu ini adalah, dia tetap membantu
orang sekitarnya meskipun dia juga sedang menjaga nenek. Kalau ada orang
kebingungan ambil antriannya bagaimana, atau harus memilih apa, nah si ibu ini
yang arahin ke mesin ambil antrian otomatis,
Lalu, ada seorang bapak-bapak
menghampiri si ibu ini dan memberikan nomor antriannya, katanya karena
dokternya tidak ada hari itu, jadi beliau gak jadi ke dokter tersebut. Antrian
untuk lansia. Kamu tahu gak apa yang terjadi? Si Ibu ini kasih nomor antrian itu
ke Ibu yang berada disampingku.
“Ibu antrian nomor berapa?”
tanyanya
“Delapan” Ucap Ibu lansia
disebelahku sambil menunjukkan kertasnya.
“Oh pakai ini aja nih, ini nomor
dua.” Si Ibu memberikan nomor antrian bapak-bapak tadi ke Ibu lansia disampingku
Lalu ga sampai disitu, si Ibu ini
nanya ke aku dan bapakku
“Bapak antrian ke berapa?”
Tanyanya
“Dua puluh delapan” jawabku
“Nah Ibu kasih aja antrian nomor
delapannya ke mbaknya” Pinta si ibu ini kepada Ibu lansia disebelahku.
Akhirnya, Ibu lansia yang
disebelahku dapat antrian nomor dua, dan bapakku dapat antrian nomor delapan.
Karena kebaikan hati si Ibu
inilah, Ibu lansia disebelahku juga tergerak kasih nomor antriannya ke aku, dan
kami jadi bertegur sapa.
Aku tanya ke Ibu lansia tersebut,
mau ke dokter apa?. Anestesi jawabnya. Beliau cerita kalau mau operasi. Aku gak
tanya lebih lanjut karena takutnya privasi hehe gaenak nanya-nanya detail, tapi
akhirnya kami berpisah setelah si Ibu dipanggil oleh dokter. “Sehat-sehat ya
Bu, makasih” Ucapku, Ibu itu membalas senyuman.
Dan ketika Ibu lansia itu sudah
pergi, bangku sebelahku diduduki oleh Ibu muda serta anaknya yang mau ke antrian
dokter spesialis. Nah, karena Ibu lansia memberikan dua antrian kepadaku, yaitu
antrian lansia dan antrian dokter spesialis, aku akhirnya memberikan antrian
dokter spesialis ke si Ibu yang duduk disampingku, karena nomornya kebetulan
nomor-nomor awal. Ibu disebelahku pun senang dan mengucapkan terima kasih,
karena yang harusnya beliau antrian dua puluhan, jadi antrian belasan.
Sementara, Ibu-ibu yang baik
hatinya tadi, yang memulai kebaikan dengan menawarkan bantuan dan sebagainya, aku
lihat beliau masih sibuk memandu orang lain untuk mengambil nomor antrian
sambil menjaga nenek. Baik banget ya. Beliau selain care ke orang tuanya, juga
care kepada sesama.
Jujur,kalau ke rumah sakit, selalu
ada pesan yang bisa kuambil. Kesehatan itu bentuk rezeki yang sangat perlu kita
syukuri. Pernah dengar kalimat ini “Dinding rumah sakit lebih banyak mendengar
doa yang tulus dibanding rumah ibadah lainnya” Itu benar banget sih, karena di
rumah sakit benar-benar banyak doa – doa dilangitkan untuk orang yang disayang,
agar lekas sembuh, lekas membaik, lekas berkumpul kembali dengan keluarga.
Kalau kamu lagi merasa hidup ini
gak ada artinya, coba deh kamu main ke rumah sakit. Banyak orang-orang yang
berharap sembuh dari sakitnya, bisa merasakan hidup sebagaimana mestinya.
Dan, dari kunjungan ke rumah
sakit kemarin, aku jadi berpikir, ternyata memiliki hati yang baik itu baik.
Kebaikan itu menular. Dari si Ibu yang baik hatinya, yang mau memandu orang
lain di sekitarnya walaupun beliau juga sedang mengantar Ibunya untuk ke
dokter, aku jadi mikir, kamu boleh banget membantu siapapun meskipun kamu gak
kenal, dan bahkan orang yang kamu bantu gak menjanjikan imbalan kepadamu.
Hah, makasih Ya Allah, karena
Allah mempertemukan aku dengan Ibu itu dan Ibu lansia disebelahku, Bapakku jadi
dapat nomor antrian awal. Alhamdulillah.
Tak lupa aku ucapkan terima kasih kepada dokter-dokter yang berjasa untuk merawat pasien dengan sabar. Dokter - dokter yang mau melayani pasien BPJS tanpa memandang kasta. Sehat-sehat ya Dok, semoga Allah memberkahi kamu dan keluargamu. Aamiin.
Sekian, wasslamu’alaikum.
.jpeg)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar