Senin, 11 Agustus 2025

Milikilah Hati yang Baik, Karena Kebaikan Itu Menular!

Assalamu’alaikum teman – teman

Apa kabarnya? Semoga dalam keadaan baik dan sehat ya aamiin.

Pada postingan kali ini, aku mau cerita soal pengalamanku ke rumah sakit beberapa waktu lalu.

Aku ke rumah sakit karena menemani Bapakku untuk kontrol kesehatan. Kami datang pukul tujuh pagi, belum siang tapi gak terlalu pagi juga, namun antriannya sudah cukup padat. Yap, antrian BPJS.

Saat itu Bapakku dapat antrian ke dua puluh delapan. Aku duduk di sebelah Ibu lansia berusia enam puluh tahun. Tidak ada sapa, karena kami tidak saling mengenal.

Singkat cerita, ada seorang Ibu - ibu menemani Ibunya yang sudah tua, yang kita sebut saja nenek ya biar ga bingung hehe. Nah si nenek ini duduk di kursi roda dan Ibu ini duduk disebelahnya, namun yang aku kagumi dari si Ibu ini adalah, dia tetap membantu orang sekitarnya meskipun dia juga sedang menjaga nenek. Kalau ada orang kebingungan ambil antriannya bagaimana, atau harus memilih apa, nah si ibu ini yang arahin ke mesin ambil antrian otomatis,

Lalu, ada seorang bapak-bapak menghampiri si ibu ini dan memberikan nomor antriannya, katanya karena dokternya tidak ada hari itu, jadi beliau gak jadi ke dokter tersebut. Antrian untuk lansia. Kamu tahu gak apa yang terjadi? Si Ibu ini kasih nomor antrian itu ke Ibu yang berada disampingku.

“Ibu antrian nomor berapa?” tanyanya

“Delapan” Ucap Ibu lansia disebelahku sambil menunjukkan kertasnya.

“Oh pakai ini aja nih, ini nomor dua.” Si Ibu memberikan nomor antrian bapak-bapak tadi ke Ibu lansia disampingku

Lalu ga sampai disitu, si Ibu ini nanya ke aku dan bapakku

“Bapak antrian ke berapa?” Tanyanya

“Dua puluh delapan” jawabku

“Nah Ibu kasih aja antrian nomor delapannya ke mbaknya” Pinta si ibu ini kepada Ibu lansia disebelahku.

Akhirnya, Ibu lansia yang disebelahku dapat antrian nomor dua, dan bapakku dapat antrian nomor delapan.

Karena kebaikan hati si Ibu inilah, Ibu lansia disebelahku juga tergerak kasih nomor antriannya ke aku, dan kami jadi bertegur sapa.

Aku tanya ke Ibu lansia tersebut, mau ke dokter apa?. Anestesi jawabnya. Beliau cerita kalau mau operasi. Aku gak tanya lebih lanjut karena takutnya privasi hehe gaenak nanya-nanya detail, tapi akhirnya kami berpisah setelah si Ibu dipanggil oleh dokter. “Sehat-sehat ya Bu, makasih” Ucapku, Ibu itu membalas senyuman.

Dan ketika Ibu lansia itu sudah pergi, bangku sebelahku diduduki oleh Ibu muda serta anaknya yang mau ke antrian dokter spesialis. Nah, karena Ibu lansia memberikan dua antrian kepadaku, yaitu antrian lansia dan antrian dokter spesialis, aku akhirnya memberikan antrian dokter spesialis ke si Ibu yang duduk disampingku, karena nomornya kebetulan nomor-nomor awal. Ibu disebelahku pun senang dan mengucapkan terima kasih, karena yang harusnya beliau antrian dua puluhan, jadi antrian belasan.

Sementara, Ibu-ibu yang baik hatinya tadi, yang memulai kebaikan dengan menawarkan bantuan dan sebagainya, aku lihat beliau masih sibuk memandu orang lain untuk mengambil nomor antrian sambil menjaga nenek. Baik banget ya. Beliau selain care ke orang tuanya, juga care kepada sesama.

Jujur,kalau ke rumah sakit, selalu ada pesan yang bisa kuambil. Kesehatan itu bentuk rezeki yang sangat perlu kita syukuri. Pernah dengar kalimat ini “Dinding rumah sakit lebih banyak mendengar doa yang tulus dibanding rumah ibadah lainnya” Itu benar banget sih, karena di rumah sakit benar-benar banyak doa – doa dilangitkan untuk orang yang disayang, agar lekas sembuh, lekas membaik, lekas berkumpul kembali dengan keluarga.

Kalau kamu lagi merasa hidup ini gak ada artinya, coba deh kamu main ke rumah sakit. Banyak orang-orang yang berharap sembuh dari sakitnya, bisa merasakan hidup sebagaimana mestinya.

Dan, dari kunjungan ke rumah sakit kemarin, aku jadi berpikir, ternyata memiliki hati yang baik itu baik. Kebaikan itu menular. Dari si Ibu yang baik hatinya, yang mau memandu orang lain di sekitarnya walaupun beliau juga sedang mengantar Ibunya untuk ke dokter, aku jadi mikir, kamu boleh banget membantu siapapun meskipun kamu gak kenal, dan bahkan orang yang kamu bantu gak menjanjikan imbalan kepadamu.

Hah, makasih Ya Allah, karena Allah mempertemukan aku dengan Ibu itu dan Ibu lansia disebelahku, Bapakku jadi dapat nomor antrian awal. Alhamdulillah.

Tak lupa aku ucapkan terima kasih kepada dokter-dokter yang berjasa untuk merawat pasien dengan sabar. Dokter - dokter yang mau melayani pasien BPJS tanpa memandang kasta. Sehat-sehat ya Dok, semoga Allah memberkahi kamu dan keluargamu. Aamiin.

Sekian, wasslamu’alaikum.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar