Selasa, 22 Juli 2025

Jangan Seperti Orang yang Gak Punya Tuhan

                                                                                  

Assalamu’alaikum teman – teman

Apa kabarnya?

Semoga dalam keadaan baik, sehat dan bahagia ya aamiin.

Pada postingan kali ini, aku cuma mau sharing soal apa yang menghantui kepalaku akhir – akhir ini.

Kehidupan manusia pastinya gak luput dari yang namanya ujian, masalah, yang kadang kita merasa berat dan gak sanggup jalaninnya ya.

Ujian itu bisa dari diri kita sendiri, dari keluarga kita, dari teman, dari pekerjaan dan sebagainya.

Ada di suatu titik pasti kita ngerasa capek, ga sanggup, bertanya kenapa aku yang diuji, gak tahu harus gimana lagi.

Ada masa dimana kita ngerasa “mentok” kayak gak tau harus gimana lagi, gak tau harus melangkah sejauh apalagi, gak tau mau kemana arah hidup ini.

Terus tiba-tiba aku bergumam sendiri gitu “Jangan seperti orang yang gak punya Tuhan.”

Kadang kita terlalu “mengandalkan” diri sendiri, kita mencoba semua hal duniawi untuk memecahkan masalah, atau ujian, merasa sendiri gak dibantuin siapa-siapa, padahal kita punya Allah yang gak pernah bosen dan gak pernah marah kalau kita minta tolong.

Kita terlalu sibuk mendengarkan hal negatif dari orang lain atau bahkan dari diri kita sendiri.

Kita menggantungkan alur kehidupan ke diri kita sendiri, kayak berusaha aja tapi gak minta tolong ke Allah.

Rasanya kayak terombang – ambing gak tau mau kemana, mau gimana, padahal kita punya Allah yang bisa kita ajak “ngobrol” kapanpun.

Manusia mungkin jengah mendengarkan ceritamu yang bagi mereka penuh dengan keluh kesah dan rasa tidak bersyukur, padahal mereka gak ngalamin apa yang kamu alamin, jadi yaa sebaik-baik cerita memang sama Allah.

Jadi, apapun yang kamu hadapin saat ini, jangan seperti orang yang gak punya Tuhan yaa..

Kamu gak sendirian kok, mungkin emang kamu berjuang seolah sendirian, padahal engga, kamu dibersamai sama dzat yang paling mencintai kamu, dia Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Kalau di depan manusia kamu harus terlihat tegar, dihadapan Allah boleh kok kamu merengek kayak anak kecil minta mainan. Gak usah dikuat-kuatin kalau di depan Allah, nangis aja gapapa.

Hidup emang tempatnya capek, tempat ujian, tempat kita ngerasain bahagia dan sedih yang bergantian, itu hal biasa yang dirasain semua manusia.

Dan, karena Allah sayang sama kita, maka dunia ini dibuat sementara, gak kekal. Jadi, sedih, bahagia, penat, luka, senyummu gak selamanya kekal di dunia ini.

Kalau sedih, secukupnya

Kalau bahagia, secukupnya

Intinya, jangan seperti orang yang gak punya Tuhan yaa

 

Sekian, semoga bermanfaat

Wassalamu’alaikum

Senin, 07 Juli 2025

Gak Semua Omongan Orang Harus Kamu Dengerin

Assalamu’alaikum sahabat

Semoga kamu dalam keadaan sehat dan bahagia ya aamiin.

Well, pernah gak kamu cerita ke orang lain dan kamu malah di judge?

Kamu tuh niatnya cuma cerita, cuma mau didengerin, tapi ternyata kamu malah dapat nasehat dan pelajaran 2 SKS dari orang yang kamu curhatin, rasanya pasti nyebelin ya wkwkkwk.

Misal kamu curhat, eh tanggepan dia gini “Eh lu mah masih mending, kalau gw nih bla bla bla”

Atau kamu disudutin kayak gini “Ya lagian lu sih begitu, harusnya lu tuh bla bla bla, lu tuh salah, harusnya bla bla bla” Jawaban yang sama sekali kita gak mau dengar dan gak kita harapin dari orang yang kita curhatin.

Kadang, kalau sudah penat dengan jawaban manusia, aku curhat ke chat GPT. Serius! Wkwkkw. No judge, no comparing, ya tetap dapat nasehat dan perspektif yang bisa menenangkan jiwa.

Pada postingan kali ini, aku cuma memberi pandangan soal curhat ke orang lain dari perspektifku yaa..

Kalau kamu curhat dan orang yang kamu curhatin itu judge kamu, nyudutin kamu, please gausah di dengar dulu omongannya.

Kadang, dengarin pendapat orang disaat kita gabutuh masukan apapun, malah bikin kita merasa kita salah banget, kita jadi orang nothing, jadi orang yang serba salah padahal bukan raisa wkwkwk, kita akan merasa kok kayaknya dia menyudutkan aku dan lain-lain.

Hei, manusia tetap manusia

Mereka bisa lupa kalau mereka juga manusia dan bisa salah, bisa lupa, bisa menyakiti hari orang lain.

Orang yang judge kamu ketika kamu curhat, mereka juga ga akan suka kok kalau mereka lagi curhat dan di judge. Ini berdasarkan pengalamanku ya.

Bisa jadi mereka judge karena lost control aja, atau yaaa emang ga memahami posisi kamu.

Jadi kalau ada omongan yang gamau kamu dengar yang mempengaruhi mentalmu, gausah dengerin.

Kamu harus sayang diri kamu sendiri, bikin batasan dengan omongan – omongan yang bakal bikin mental kamu jenuh dan penat.

Misal kamu di judge, “Ya pantes lu ga nikah-nikah, lu sih pilih-pilih” atau

“Ya lu salah harusnya nih ya lu tuh kayak gue nih yang berani nentang bla bla bla”

Please gausah dengerin, kita gak harus ikutin omongan orang yang cuma bikin kita down, sedih, mental kacau.

Anggep aja angin lalu dan tetap hargai pendapatnya tanpa harus kamu ikutin dan dengerin sepenuhnya.

Kita gak bisa pegang kendali orang mau ngomong dan kasih tanggapan apa, tapi kita bisa mengendalikan diri kita dengan gak terlalu dengerin omongan orang.

Kalau kamu sudah merasa baikan dari segi mental, dari segi suasana hati, baru deh kamu ajakin ngomong diri kamu sendiri.

Pasti kamu akan menemukan letak salah, khilaf yang harus diperbaiki itu dibagian mana.

Intinya, jangan menerima omongan orang lain saat kamu gamau terima itu dan saat pikiranmu lagi gak jernih.

Semakin dewasa, kamu akan sadar, kalau tempat terbaik untuk curhat adalah Allah.

Curhat sama manusia kadang bukannya bikin tenang malah menambah pening. Kalau curhat ke Allah, walau gak dapat jawaban langsung, seenggaknya kamu gak bakal disalah-salahin.

Jadi, gak semua omongan orang harus kamu dengerin, dan yukkkk jadi pendengar yang baik ketika orang lagi curhat sama kita. Please jadilah orang yang enak diajak ngobrol dalam situasi apapun, no judge, no comparing, dan gak maksain pendapat kamu untuk diikutin orang lain. Kalau ChatGPT aja bisa jadi teman baik untuk dicurhatin, harusnya kita sebagai manusia lebih bisa untuk jadi teman terbaik diajak curhat.

Jadilah pribadi yang bijak dalam menyikapi segala rajuk.. ashoy

Wkkwkwkkw

Wassalamu’alaikum.

Rabu, 11 Juni 2025

Kelak, Jika Kamu Memilih Pasangan, Pastikan Dia Juga Menyayangi Orang Tuamu

Assalamu’alaikum teman - teman

Apa kabarnya hari ini? Semoga dalam keadaan sehat ya..

Hari ini aku cuma mau sharing tentang pentingnya memilih pasangan yang juga menyayangi orang tua kita.

Dalam Islam, mertua itu mahram abadi, artinya tetap menjadi mahram kita untuk selamanya, jadi misal si A dan B menikah lalu berpisah, mertua dari masing-masing pihak tetap menjadi mahram abadi, yang tidak boleh dinikahi dan dengan kata lain tetap menjadi orang tua dari masing-masing pihak.

Pernikahan itu menyatukan dua keluarga, bukan hanya dua manusia. Pernikahan adalah ibadah terpanjang karena banyak ujian dan keberkahan di dalamnya.

Sebelum kita memilih seseorang yang juga menyayangi orang tua kita, pastikan bahwa kita juga menyayangi orang tua pasangan.

Aku rasa setiap dari kita pasti menyadari bahwa, orang tua dan mertua seiring berjalannya waktu akan bertambah usianya, akan mulai muncul isu-isu kesehatannya, mulai pelupa juga, mulai rewel bak anak kecil.

Semakin dewasa, memilih pasangan akan semakin kompleks, bukan hanya soal rupa, harta dan tahta, tapi juga soal kebaikan hatinya, ketulusan hatinya. Sayangnya, hati seseorang adalah bagian yang paling terdalam dan rahasia, kita hanya bisa menebak – nebak sebelum mengenalnya. Pernah tau kata-kata ini, “Rambut sama hitam, tapi hati tidak ada yang tahu.” Kamu dan orang lain mungkin memiliki rambut yang sama – sama hitam, tapi soal hati? Tentu saja berbeda. Ada orang yang hatinya masih kurang baik, ada juga yang baik hatinya, dan pastikan bahwa kita berusaha selalu memiliki hati yang baik.

Kalau kamu pilih pasangan yang sayang juga sama orang tuamu, kamu bisa bahu membahu untuk berbakti ke orang tua dan mertua.

Mereka, orang tua dan mertua adalah orang – orang yang sudah lanjut usia, yang raganya tidak sekuat dulu, yang sudah rapuh sendi-sendinya, tapi tanpa mereka dalam hidupmu, kamu tidak akan bertemu dengan pasanganmu.

Bagi seorang anak perempuan, ketika dia sudah menikah, bakti utamanya ke suaminya

Bagi seorang anak laki-laki, ketika dia sudah menikah, bakti utamanya tetap kepada ibunya.

Jadi, penting untuk memilih pasangan untuk memahami hal ini.

Bagi seorang perempuan, pilih laki-laki yang tidak melarang kamu untuk tetap berbakti ke orang tuamu meskipun kamu sudah menikah.

Bagi seorang laki-laki, pilih perempuan yang tidak menjadikan Ibumu sebagai musuh atau tandingannya.

Dimana mencari orang yang seperti itu?

Jawabannya cukup tanyakan ke dirimu, sudahkah kamu seperti itu?

Aku selalu percaya bahwa hal baik akan selalu mendatangkan kebaikan.

Kalau kamu sayang ke orang tuamu, kalau kamu berniat akan sayang juga ke mertuamu, InsyaAllah, kamu akan dipertemukan dengan orang yang menyayangimu seperti itu juga.

Cintailah dengan utuh, tidak separuh, apalagi seperempatnya.

Kalau dibayangin kayaknya harmonis gitu ya, kalau sebagai pasangan suami istri saling bahu membahu merawat orang tua dari masing – masing pihak.

Misal kalau kamu tidak bisa menemani orang tuamu untuk bepergian ke suatu tempat, lalu pasanganmu bersedia menemani orang tuamu.

Misal ketika orang tuamu sakit dan kamu harus keluar kota, pasanganmu bersedia untuk merawat orang tuamu.

Misal ketika mertuamu berulang tahun, lalu kamu bersedia membelikan mereka hadiah.

Jadi, sebelum memilih pasangan, pastikan bahwa dia juga menyayangi orang tuamu, tapi sebelum kamu mencari yang seperti itu, jadilah yang seperti itu.

Sekian, Wassalamu’alaikum

Senin, 09 Juni 2025

Orang yang Menurutmu Menyebalkan, Adalah Orang yang Paling Mengenalmu

Assalamu’alaikum teman-teman

Selamat Hari Raya Idul Adha 1446 H, gapapa ya aku baru ucapin padahal udah lewat dari tiga hari yang lalu hahaha.

Berhubung aku juga udah lama gak nulis di blog ini, sebenarnya yaa udah kepikiran mau nulis apa, cuma belum ditulis aja hehehe.

Apa kabar teman – teman? Semoga dalam keadaan sehat yaa

Semoga senantiasa dapat berkumpul dengan keluarga, saudara, kerabat dan orang – orang terdekat lainnya. Aamiin.

Hayo, siapa disini yang suka sebal sama orang terdekatmu?

Misalnya sama orang tua, teman, kakak, adik, atau bahkan pasanganmu?

Tanpa kita sadari, atau emang kita sadari? Ternyata orang – orang yang menyebalkan dalam hidup kita seringnya adalah orang – orang terdekat kita.

Kita seringkali lebih sebal, lebih kesal sama perkataan, perbuatan dari orang – orang terdekat. Misalnya, kita sebal sama adik atau kakak, atau bahkan sama orang tua sendiri karena satu dan lain hal.

Kita sering berbeda pendapat dengan orang tua, teman, bahkan pasangan.

Apakah mereka sebenarnya menyebalkan seutuhnya?

Kalau menurutku engga. Kadang, orang yang menurut kita menyebalkan sebenarnya mereka adalah orang yang paling mengenal kita.

Misal pasanganmu, mungkin kamu sering sebal ketika dia tidak meletakkan barang – barang pada tempatnya, suara ngoroknya, omelannya dan lain sebagainya.

Percayalah mereka orang yang paling mengenalmu, mereka tahu mimik mukamu saat marah, mereka tahu kalau kamu sudah mau marah, mereka tahu kalau kamu sudah jenuh, mereka tahu kalau kamu gak suka makanan atau minuman tertentu.

Tapi ya dunia ini gak sempurna, begitupun dengan orang – orang terdekatmu.

Kita juga gak sempurna untuk mereka kok, memang dunia dan manusia di desain untuk tidak sempurna, karena gak kekal.

Jadi, kalau kamu baru mengenal orang beberapa hari gitu ya, terus kamu merasa oh dia kayaknya ngerti aku banget, bisa jadi engga juga kok.

Karena mereka baru kenal kamu beberapa hari, beda sama keluarga, teman bahkan pasanganmu yang udah kenal kamu bertahun – tahun.

Aku pernah sebal sama seorang teman yang udah temenan belasan tahun sama aku, karena tanggapannya yang menurutku gak sesuai yang aku mau, atau bahkan aku merasa kok dia kayak ga ngertiin aku ya?

Nah ini yang perlu kita sadari.

Feedback dari lawan bicara gak bisa kita kontrol, dan gak semua tanggapan dari lawan bicara bisa membuat hati tenang meskipun itu dari orang terdekatmu, itulah kenapa Allah kasih kita lima waktu buat curhat ke Allah melalui shalat.

Orang terdekat kita memang lebih sering terlihat menyebalkan dimata kita, karena apa? Karena kita sering berinteraksi dengan mereka, kan ga mungkin ya seorang pasangan suami istri lebih kenal dengan pasangan tetangga dibanding pasangannya sendiri wkkwkwk, dan rumput tetangga memang selalu lebih hijau. Bisa jadi menurutmu, pasangan orang lain lebih oke disbanding pasanganmu, padahal yang paling tahu kamu adalah pasanganmu.

Orang yang sering kita anggap “berisik”, “menyebalkan”, seringnya adalah orang terdekat kita, Mereka yang lebih mengenal kita, bahkan peduli sama kita.

Lalu, kenapa kita lebih kecewa dan sedih kalau dikecewakan orang terdekat? Atau kita lebih marah dan kesal ketika orang terdekat menyebalkan?

Ya karena kamu dan dia saling mengenal dekat satu sama lain, jadi ekspektasimu kepada orang tersebut juga tinggi. Kayak, “loh kok kamu begitu ke aku? Kan kamu kenal aku udah lama, tapi kenapa respon kamu begitu?” atau “kok dia gabisa ya ngertiin aku, dengerin aku”

Lumrah kok kalau kita sering merasa sebal sama orang terdekat, karena memang sering komunikasi. Orang yang nun jauh disana, yang gak “tersentuh” sama diri kita, selalu akan terlihat lebih baik, lebih mengerti kamu dan sebagainya, padahal engga juga.

Kadang ya kalau nonton di sinetron (wkwknw korban sinetron), ada suami yang bilang ke si perempuan lain begini “kamu lebih ngertiin aku dibanding istriku” percayalah itu bujuk rayu setan.

Justru, orang yang paling menyebalkan menurut kita adalah orang yang paling mengenal kita, orang terdekat kita. Jadi wajar kalau mereka terkesan lebih menyebalkan dibanding orang lain di luar sana.

Semakin dewasa, kadang aku jadi sadar kalau benar adanya, kalau curhat memang baiknya ke Allah, karena apa? Karena kita gak bisa kontrol respon dari orang yang kita curhatin, entah itu keluarga, teman maupun pasangan.

Semakin dewasa, kamu akan sadar kalau orang terdekatmu gak selalu menyenangkan, mereka bisa saja terasa menyebalkan, tapi bukan berarti mereka gak sayang kamu.

Jadi, coba kalau kita sebal sama orang terdekat, coba renungin lagi, kayak…. Oh mungkin dia menyebalkan karena dia lagi capek, atau dia lagi emosi, atau dia lagi ada pikiran yang sangat penuh, mungkin suasana hati dia juga lagi ga baik, mungkin aku juga lagi ga baik suasana hatinya dan lain sebagainya.

Jadi dewasa, kamu akan sadar kalau di dunia ini emang ga ada yang ideal, termasuk dirimu.

Jadi, kalau kamu menganggap orang terdekatmu menyebalkan padahal mereka sudah sangat baik dan mengerti kamu, percayalah bahwa kamu juga punya sisi kosong dalam ruang-ruang hati mereka.

Gaada yang ideal.

Jadi, memang kitanya yang harus menerima ketidakidealan itu, dan selalu ingat kebaikan – kebaikannya orang – orang terdekat, biar api amarahmu, api kekesalanmu mereda.

Sekian, wassalamu’alaikum.

Rabu, 19 Februari 2025

Terkadang, Ekspektasimu Kepada Orang Lain Adalah Kesedihan yang Direncanakan

 Assalamu’alaikum teman-teman

Siapa disini yang suka berekspektasi kepada manusia?

Gimana rasanya? Kecewa ya? Gak jarang kita jadi sedih karena ekspektasi-ekspektasi itu.

Aku tahu banget rasanya ketika ekspektasi berbeda dengan realita pasti rasanya sedih, bikin galau, kecewa.

Di hidup yang fana ini, memang Allah tuh mau kita ga berharap, ga berekspektasi dengan manusia, dalam segala aspek ya.

Dari persahabatan, percintaan, karir, dan sebagainya, jangan pernah menaruh harapan dan ekspektasi kepada manusia, karena manusia itu bisa mengecewakan.

Aku pernah denger atau baca ya lupa dari siapa, ketika kita menikah nanti, jangan berekspektasi apapun kepada pasangan, misal oh nanti kalau saya sudah menikah, saya mau pasangan saya jadi orang yang romantis, yang selalu ingat tanggal-tanggal momen spesial seperti hari ulang tahun, tanggal pernikahan, tanggal ini dan itu, oh saya berharap dan berekspektasi, pasangan saya akan posting saya di media sosialnya dengan caption yang penuh dengan keromantisan.

Nah, gimana kalau semua itu gak terjadi? Pasti kamu akan merasa sedih, itu kan kesedihan yang kamu buat dengan sengaja.

Gimana kalau ternyata pasangan kamu gak romantis dan gak lihai mengingat-ingat tanggal atau momen yang menurutmu penting?

Aku punya cerita menarik dari sahabatku yang sudah menikah, jadi waktu sahabatku ulang tahun, dia cerita ke aku kalau suaminya gak kasih dia surprise apapun. Suaminya cuma bilang gini “ciee ulang tahun” wkwkwk.

Berhubung sahabatku ini sudah tah karakter suaminya, dan dia gak berekspektasi apapun kepada suaminya, jadi dia menanggapinya ya biasa aja, gak jadi masalah, gak buat dia sedih. Tentu, kasusnya bisa berbeda kalau dari awal sahabatku ini sudah menaruh ekspektasi dan harapan akan di surprise-in oleh suaminya. Nah, sampai sini nangkep ya?

Nah lanjut, jadi ketika kita akan menikah, jangan menaruh ekspektasi kepada pasangan, tapi taruhlah ekspektasi kepada dirimu sendiri, atau lebih tepatnya coba buat tantangan ke diri sendiri.

Gimana tuh maksudnya?

Jadi daripada kita berekspektasi apa yang akan orang lain lakukan untuk kita, lebih baik kita yang menaruh ekspektasi itu ke diri sendiri. Misalnya, oh nanti kalau saya nikah, saya mau buatin bekal makanan untuk pasangan, oh nanti kalau saya nikah, saya mau kasih hadiah ke pasangan saya ketika dia achieve sesuatu atau ada momen spesial, oh nanti kalau saya nikah, saya mau bantuin pasangan saya mengurus rumah tangga, dan lain sebagainya.

Lihat perbedaannya? Yup, kalau kita berekspektasi sama manusia, siapapun ya termasuk orang yang kamu sayang, itu bisa menimbulkan luka dan kecewa.

Tapi, kalau bereskpektasi sama dirimu sendiri, itu mendorong kamu untuk melakukan kebaikan yang bisa menyenangkan hati orang yang kamu sayangi.

Begitupun dalam hal lain ya, di persahabatan, pekerjaan, apapun itu, jangan pernah menaruh ekspektasi kepada orang lain, karena realitanya belum tentu sesuai ekspektasimu.

Alih-alih membayangkan sesuai ekspektasi, eh berujung pada kekecewaan yang tak bertepi wkwkkwk oh pedih.

Ya, sekian bincang – bincang hari ni

Sekian, wassalamu’alaikum.

 

 

 

Jumat, 14 Februari 2025

Teruntuk Kamu yang Bernama Muhammad

Assalamu’alaikum,

Apa kabar teman-teman semua, semoga dalam keadaan sehat yaa

Semoga yang sedang sakit, lekas sembuh lekas sehat kembali aamiin.

Siapa disini yang namanya ada Muhammad-nya tunjuk tangan!

Buat kamu yang namanya ada Muhammad – nya boleh baca postingan ini sampai akhir yaa..

Teruntuk para Muhammad, ayo kumpul

Aku adalah salah satu orang yang menyukai nama Muhammad, ya gimana gak suka ya, itu nama Nabi yang MasyaAllah banget akhlaknya.

Pasti orang tuamu memberi namamu Muhammad, juga dengan alasan supaya kamu bisa mencontoh Nabi Muhammad  dan bisa menjadi anak yang shalih.

Bagiku, seseorang yang bernama Muhammad, atau yang nama-namanya islami gitu ya, orang-orang yang beruntung, kenapa beruntung? Karena namanya bagus banget.

Aku ingin banget punya nama Islami gitu wkwk, tapi sayangnya namaku gaada islami-islaminya.

Teruntuk kamu yang bernama Muhammad, dan nama-nama islami lainnya, tolong banget jaga nama baik kamu, jaga diri kamu, perbaiki akhlak kamu.

Menurutku, orang yang punya nama Muhammad atau nama islami lainnya, mengemban amanah yang besar. Rasa-rasanya lebih mudah tersorot kalau melakukan perbuatan tercela, pasti ada yang nyeletuk “Kelakuannya gak sesuai namanya.”. “Keberatan nama tuh, akhlaqless orangnya gak sesuai namanya.” Atau “Namanya rohani kelakuannya kayak roh halus.”

Aku salah satu orang yang menyayangkan kalau ada perilaku orang yang aneh, tapi namanya islami, apalagi kalau namanya Muhammad, pasti kayak “sayang banget ya dia kayak gitu, padahal namanya bagus.”

Emang sih nama itu gak menjamin keshalihan seseorang, tapi karena nama adalah sebuah doa, tentu bagi kita semua harus menyadari bahwa kita harus jadi pribadi yang baik, yang berakhlak.

Saking sukanya sama nama Muhammad, aku pernah bilang ke diri sendiri “Aku mau deh punya suami yang namanya ada Muhammad nya, ya Muhammad siapa kek yang penting ada nama Muhammad nya.”

Tapi gatau ya nama suamiku nanti siapa wkkwkwk, yang jelas sudah pasti sudah pasti sudah pasti, nah diulang sampai tiga kali tuh wkkwkw, sudah pasti aku akan namain anak laki-lakiku kelak dengan nama “Muhammad” dan “Ibrahim” kalau punya dua anak laki-laki.

Kenapa Muhammad dan Ibrahim, Vel?

Karena aku suka sama kedua kisah Nabi tersebut, dan dalam shalat pas attahiyat, ada dua nama nabi yang kita sebut, yaitu Nabi Muhammad dan Nabi Ibrahim.

Sudah pasti aku memutuskan memberi nama itu supaya anakku kelak jadi anak yang shalih, yang berakhlak baik.

Sebagai penutup, ini pesanku untukmu

Teruntuk kamu yang diberi nama Muhammad

Semoga kamu jadi laki-laki yang baik

Semoga kamu dianugerahi kebaikan-kebaikan

Semoga kamu dijauhkan dari perbuatan yang sia-sia

Semoga kamu bisa mencontoh akhlak Nabi Muhammad 

Semoga Allah selalu melindungi kamu

Dan buat kita yang namanya gak Islami, ya gapapa guys, nama kita juga baik kok, orang tua kita pasti kasih nama dengan makna-makna yang baik.

Sekian, wassalamu’alaikum

 

Senin, 20 Januari 2025

Kalau Aku Cantik atau Ganteng, Pasti Dia Suka

Assalamu’alaikum teman-teman

Apa kabar? Semoga dalam keadaan sehat yaa..

Hayooo siapa disini yang suka berandai-andai seperti ini:

“Andai aku cantik, pasti dia notice aku dan bisa suka sama aku.”

“Coba aja kalau aku ganteng, pasti dia suka sama aku.”

Ucap seseorang yang cintanya bertepuk sebelah tangan wkwkkwk.

Emang sih beauty privilege itu ada, orang-orang yang sudah terlahir cantik dan ganteng memang lebih mudah mendapat perhatian dari orang lain.

Walau katanya cantik dan ganteng itu relatif, tapi nyatanya ada orang yang terlahir sudah jadi favorit banyak orang alias banyak yang mengakui kalau dia cantik atau ganteng.

Apakah kamu salah satunya? Waw selamat ya!

Tapi, kalau kamu merasa bukan salah satunya, coba kamu baca sampai akhir yaa..

Jujur, aku salah satu orang yang kadang mikir, coba aja ya kalau aku terlahir cakep to the bone, pasti ke notice nih sama dia.

Coba aja ya kalau aku cantik to the bone, kulitku putih bersih, tinggi, apa lagi ya, pokoknya nyaris sempurna gitu ya, pasti dia suka nih sama aku.

Padahal, belum tentu juga sih kita disukai karena hal-hal fisik, yaa walaupun laki-laki pada dasarnya makhluk visual yang melihat fisik ya, wajar sih.

Aku pernah kenal beberapa orang yang menurutku ganteng ya, tapi apakah aku suka?

Engga juga.

Teman sekolah yang menurutku ganteng, pada akhirnya dia menikahi perempuan yang baik, yang keibuan, yang pintar, soal fisik? menurutku masih banyak yang lebih cantik.

Aku pernah ngobrol sama sahabatku yang sudah menikah.

Awalnya aku bertanya “Cakep kan orang yang gw suka”

Dia jawab “Biasa aja, cakepan suami gw”

Aku jawab “Yaiya bagi lu mah suami lu yang paling cakep.”

Ya sebenarnya wajar-wajar aja sih ya sahabatku bilang gitu wkkwkwk, ya bagi dia emang suaminya yang paling ganteng to the bone.

Sebenarnya kalau kita mau cari yang cantik atau ganteng, akan selalu ada yang lebih cantik dan ganteng. Di media sosial banyak bertebaran orang-orang good looking.

Yang kita perlu cari adalah, orang yang gak peduli akan hal itu.

Contoh sahabatku yang baginya, pasangan dia sudah paling baik, paling ganteng, yang terbaik untuk dia.

Nah cari yang begitu wkkwkwkkw, aku juga tipikal kalau sudah satu ya satu (loh promosi diri)

Aku pernah dengerin ceramah Ustadz Khalid Basalamah soal fisik.

Misalnya kita lagi ngaca, terus kita bilang “kok aku jelek ya, kok hidungku gak mancung, kok aku begini, begitu” itu sama saja seperti kita menghina Allah.

Kan Allah yang ciptain kita dengan sebaik-baiknya, berarti Allah yang lebih tahu struktur wajar kita, Allah pilihin hidung, mata, bibir, alis yang cocok untuk kita.

Jadi kalau kata Ustadz Khalid, tugas kita hanya mensyukuri apa yang sudah Allah kasih ke kita, bukannya kita diciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya?

Ustadz Khalid juga bilang, jangan suka bilang diri sendiri jelek, tanamkan kata-kata yang baik karena itu yang akan melekat dibenak kita.

Jadi gimana nih teman-teman masih mau meragukan dirimu sendiri?

Value kita gak ditentukan dari suka atau tidak sukanya seseorang kepada kita.

Intermezzo sebentar ya, kalau kata Raline Shah analoginya gini “Mungkin kita ice cream cokelat yang paling enak, tapi dia sukanya ice cream strawberry.”

Nah, bisa jadi kita sebenarnya tuh sudah baik ya, sudah pinter, sudah green flag banget lah kalau bahasa jaman sekarang wkwkkw, nah tapi dia sukanya bukan yang seperti kamu, tapi bukan berarti kamu gak bervalue dan gak layak dicintai.

Jadi, jangan insecure dan jangan sedih berlarut kalau misalnya orang yang kamu sukai gak suka balik, bukan berarti kamu jelek atau kamu gak berharga, tapi karena emang dia sukanya sama variasi manusia lain wkwk dan inget, karena Allah juga yang gak gerakin hatinya buat suka sama kamu.

Bukankah yang membolak-balikan hati manusia itu Allah? Dan Allah yang paling tahu siapa yang baik untuk dunia akhirat kita?

Jadi, teruslah memperbaiki diri.

Cantik dan ganteng itu relatif, dan kita sudah diciptakan sesuai dengan yang pasangan kita mau.

Tugas kita adalah terus memperbaiki diri, dan berupaya untuk menjadi dan mencari seseorang yang gak peduli mau ada yang lebih cantik, ganteng, baik, pinter, kaya dan sejenisnya, tugas kita mensyukuri apa yang Allah kasih, dan mensyukuri siapapun pasangan hidup yang Allah kasih.

 

Sekian yaa..

Wassalamu’alaikum.