Assalamu’alaikum teman-teman
Selamat Hari Raya Idul Adha 1446
H, gapapa ya aku baru ucapin padahal udah lewat dari tiga hari yang lalu
hahaha.
Berhubung aku juga udah lama gak
nulis di blog ini, sebenarnya yaa udah kepikiran mau nulis apa, cuma belum ditulis
aja hehehe.
Apa kabar teman – teman? Semoga dalam
keadaan sehat yaa
Semoga senantiasa dapat berkumpul
dengan keluarga, saudara, kerabat dan orang – orang terdekat lainnya. Aamiin.
Hayo, siapa disini yang suka
sebal sama orang terdekatmu?
Misalnya sama orang tua, teman,
kakak, adik, atau bahkan pasanganmu?
Tanpa kita sadari, atau emang
kita sadari? Ternyata orang – orang yang menyebalkan dalam hidup kita seringnya
adalah orang – orang terdekat kita.
Kita seringkali lebih sebal,
lebih kesal sama perkataan, perbuatan dari orang – orang terdekat. Misalnya,
kita sebal sama adik atau kakak, atau bahkan sama orang tua sendiri karena satu
dan lain hal.
Kita sering berbeda pendapat
dengan orang tua, teman, bahkan pasangan.
Apakah mereka sebenarnya
menyebalkan seutuhnya?
Kalau menurutku engga. Kadang,
orang yang menurut kita menyebalkan sebenarnya mereka adalah orang yang paling
mengenal kita.
Misal pasanganmu, mungkin kamu
sering sebal ketika dia tidak meletakkan barang – barang pada tempatnya, suara
ngoroknya, omelannya dan lain sebagainya.
Percayalah mereka orang yang paling
mengenalmu, mereka tahu mimik mukamu saat marah, mereka tahu kalau kamu sudah
mau marah, mereka tahu kalau kamu sudah jenuh, mereka tahu kalau kamu gak suka
makanan atau minuman tertentu.
Tapi ya dunia ini gak sempurna,
begitupun dengan orang – orang terdekatmu.
Kita juga gak sempurna untuk
mereka kok, memang dunia dan manusia di desain untuk tidak sempurna, karena gak
kekal.
Jadi, kalau kamu baru mengenal
orang beberapa hari gitu ya, terus kamu merasa oh dia kayaknya ngerti aku banget,
bisa jadi engga juga kok.
Karena mereka baru kenal kamu
beberapa hari, beda sama keluarga, teman bahkan pasanganmu yang udah kenal kamu
bertahun – tahun.
Aku pernah sebal sama seorang teman
yang udah temenan belasan tahun sama aku, karena tanggapannya yang menurutku
gak sesuai yang aku mau, atau bahkan aku merasa kok dia kayak ga ngertiin aku
ya?
Nah ini yang perlu kita sadari.
Feedback dari lawan bicara gak bisa
kita kontrol, dan gak semua tanggapan dari lawan bicara bisa membuat hati
tenang meskipun itu dari orang terdekatmu, itulah kenapa Allah kasih kita lima
waktu buat curhat ke Allah melalui shalat.
Orang terdekat kita memang lebih
sering terlihat menyebalkan dimata kita, karena apa? Karena kita sering
berinteraksi dengan mereka, kan ga mungkin ya seorang pasangan suami istri
lebih kenal dengan pasangan tetangga dibanding pasangannya sendiri wkkwkwk, dan
rumput tetangga memang selalu lebih hijau. Bisa jadi menurutmu, pasangan orang
lain lebih oke disbanding pasanganmu, padahal yang paling tahu kamu adalah
pasanganmu.
Orang yang sering kita anggap “berisik”,
“menyebalkan”, seringnya adalah orang terdekat kita, Mereka yang lebih mengenal
kita, bahkan peduli sama kita.
Lalu, kenapa kita lebih kecewa dan
sedih kalau dikecewakan orang terdekat? Atau kita lebih marah dan kesal ketika
orang terdekat menyebalkan?
Ya karena kamu dan dia saling
mengenal dekat satu sama lain, jadi ekspektasimu kepada orang tersebut juga
tinggi. Kayak, “loh kok kamu begitu ke aku? Kan kamu kenal aku udah lama, tapi
kenapa respon kamu begitu?” atau “kok dia gabisa ya ngertiin aku, dengerin aku”
Lumrah kok kalau kita sering
merasa sebal sama orang terdekat, karena memang sering komunikasi. Orang yang
nun jauh disana, yang gak “tersentuh” sama diri kita, selalu akan terlihat
lebih baik, lebih mengerti kamu dan sebagainya, padahal engga juga.
Kadang ya kalau nonton di
sinetron (wkwknw korban sinetron), ada suami yang bilang ke si perempuan lain
begini “kamu lebih ngertiin aku dibanding istriku” percayalah itu bujuk rayu
setan.
Justru, orang yang paling menyebalkan
menurut kita adalah orang yang paling mengenal kita, orang terdekat kita. Jadi
wajar kalau mereka terkesan lebih menyebalkan dibanding orang lain di luar
sana.
Semakin dewasa, kadang aku jadi
sadar kalau benar adanya, kalau curhat memang baiknya ke Allah, karena apa? Karena
kita gak bisa kontrol respon dari orang yang kita curhatin, entah itu keluarga,
teman maupun pasangan.
Semakin dewasa, kamu akan sadar
kalau orang terdekatmu gak selalu menyenangkan, mereka bisa saja terasa
menyebalkan, tapi bukan berarti mereka gak sayang kamu.
Jadi, coba kalau kita sebal sama
orang terdekat, coba renungin lagi, kayak…. Oh mungkin dia menyebalkan karena
dia lagi capek, atau dia lagi emosi, atau dia lagi ada pikiran yang sangat
penuh, mungkin suasana hati dia juga lagi ga baik, mungkin aku juga lagi ga
baik suasana hatinya dan lain sebagainya.
Jadi dewasa, kamu akan sadar
kalau di dunia ini emang ga ada yang ideal, termasuk dirimu.
Jadi, kalau kamu menganggap orang
terdekatmu menyebalkan padahal mereka sudah sangat baik dan mengerti kamu,
percayalah bahwa kamu juga punya sisi kosong dalam ruang-ruang hati mereka.
Gaada yang ideal.
Jadi, memang kitanya yang harus
menerima ketidakidealan itu, dan selalu ingat kebaikan – kebaikannya orang –
orang terdekat, biar api amarahmu, api kekesalanmu mereda.
Sekian, wassalamu’alaikum.