Assalamu’alaikum teman – teman, selamat sore.
Hari ini hari Minggu, Minggu yang
berbeda dengan Minggu-Minggu kemarin. Kenapa berbeda? karena saat ini Indonesia
sedang tidak baik – baik saja, akibat adanya kericuhan ditengah demo yang
diberlangsungkan berhari-hari yang dipicu oleh kenaikan gaji anggota DPR yang
melonjak tajam ditengah perekonomian Indonesia yang sedang tidak baik-baik juga.
Kondisi diperparah dengan
meninggalnya salah satu driver ojek online (Gojek) yang bernama Affan Kurniawan
karena dilindas oleh anggota Brimob, sungguh ironi. Teman-teman juga pasti tahu
ya, ramai di media sosial. Melihat Ibu Alm Affan Kurniawan yang menangisi
kepergian anaknya sungguh mengiris hati, Konon, Affan ini adalah tulang
punggung keluarga, bahkan saat berlangsungnya demo, Affan sedang mengantar
orderan makanan namun naas, ia terpeleset jatuh dan meninggal dilindas mobil
Brimob ditengah-tengah demo yang sedang berlangsung. Kepergiannya, diantar
banyak driver ojek online, banyak yang sedih akan kepergiannya. Jujur, aku dan
kita semua pasti banyak yang berpikir amalan apa yang dilakukan Alm Affan selama
hidupnya, karena meninggal dimalam jumat, dikubur pada hari Jumat, hari yang mulia.
Kepergiannya diiringi, didoakan oleh banyak orang. Pasti banyak yang berduka
cita, mengingat ojek online sangat melekat dalam membantu mobilitas masyarakat,
dan ya aku adalah salah satu yang akrab dengan ojek online dalam mobilitas
sehari – hari.
Selain itu, adanya halte-halte
transportasi publik yang dibakar oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Jujur
sedih banget pas tahu ada tujuh halte yang terbakar, karena salah satu haltenya
adalah halte yang biasa aku turun untuk transit kalau pergi bekerja. Haltenya
sudah bagus, tapi dibakar, sedih banget, tentunya akan berdampak pada teman-teman
yang juga sering turun di halte-halte tersebut.
Dari beberapa polemik yang
menguak tentang kinerja dan tunjangan anggota DPR, jika ditarik kebeberapa
tahun silam, ada seorang anak yang pernah bercita-cita menjadi anggota MPR/DPR,
dan anak itu adalah aku. Selain jadi dokter seperti kebanyakan cita-cita anak
masa kecil, salah satu cita-citaku yaitu mau jadi anggota MPR/DPR. Alasannya
juga alasan bocah SMP kala itu, karena aku suka pelajaran PPKN, aku dulu suka
banget nonton debat capres, dan menurutku jadi anggota DPR/MPR itu keren, cuma orang-orang
terpilih yang bisa jadi anggota MPR/DPR. Nyatanya, cita-cita itu tidak terwujud,
sebuah bentuk penyelamatan dari Allah buat diriku, manusia bisa berencana namun
tetap Allah yang berkehendak. Bayangin kamu kerja ditengah-tengah orang yang culas, dikepung oleh manusia rakus, pencuri, kalau aku jujur gak sanggup. Ironisnya beberapa orang yang menduduki kursi
DPR/MPR adalah orang-orang yang bahkan tidak memiliki pendidikan yang tinggi. Syaratnya
tamat SMA/sederajat (tolong koreksi aku jika salah). Aku tidak bermaksud
memandang sebelah mata untuk lulusan SMA, namun untuk mengemban amanah yang berat
sebagai perwakilan rakyat, pendidikan yang tinggi itu sangat penting dimiliki
oleh anggota DPR/MPR, dan juga disertai moral yang kuat. Saya yakin, dari kecil
kita semua dididik untuk tidak mencuri, tidak mengakui yang bukan milik, mencuri
itu haram, perbuatan tercela, semua agama mengharamkan mencuri, tapi kenapa
anggota DPR ini sangat rakus sekali, korupsi sana sini. Apakah mereka semua
tidak takut pembalasan dihari akhir? Apakah bentuk neraka sudah tidak tergambar
dalam hati nurani mereka ketika mengambil yang bukan milik?. Hari pembalasan
itu ada, dan semua yang kita lakukan selama di dunia akan dipertanggungjawabkan
di akhirat.
Jujur aku juga gak terlalu paham
soal ranah politik, tapi melihat banyak korupsi yang ada di Indonesia, bahkan
sampai dana haji dikorup yang menyebabkan 8.400 jamaah haji batal haji padahal
mereka sudah menunggu 14 tahun, astaghfirullahal’adzim, kenapa UU perampasan asset
koruptor belum juga disahkan?.
Sedih banget ya, kita seperti
dijajah bangsa sendiri.
Dulu aku kira, anggota DPR/MPR
akan mengemban amanah dengan baik, maklum pemikiran bocah SMP, tapi aku sadar,
bahwa ada saja manusia-manusia culas yang tidak pernah merasa cukup. Perwakilan
rakyat, namun ketika rakyat menyambangi kantor DPR, mereka malah WFH, sungguh miris.
Semoga Allah melembutkan hati nurani
pejabat Indonesia agar mereka bisa membedakan yang mana yang hak, yang mana
yang batil. Semoga Allah menjaga anak cucu kita semua dari perbuatan tercela
yang mengakar dan mengabaikan hari pembalasan serta dosa-dosa.
Semoga Indonesia lekas membaik kedepannya,
semoga Indonesia lekas berbenah, dan kita semua senantiasa dilindungi sama Allah.
Stay safe semua.
Sekian, wassalamu'alaikum
.jpeg)