Kamis, 24 Juli 2025

Minta Apapun ke Allah

Assalamu’alaikum teman – teman

Apa kabarnya? Semoga dalam keadaan sehat dan baik-baik saja ya.

Kalau postingan sebelumnya aku bahas tentang jangan seperti orang yang gak punya Tuhan, pada postingan kali ini masih relate dengan postingan sebelumnya.

Minta Apapun ke Allah.

Karena kita punya Allah, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, Yang Maha Kaya.

Belum lama ini, aku sempat bergumam dalam diri, Ya Allah aku mau deh makanan ini, ya sebenarnya aku bisa aja beli tapi kayak kok lumayan harganya wkwkwkwk apalagi kalau via ojek online pasti di mark up lebih mahal harganya dan saat itu lagi tanggal tua hiks.

Lalu, tepat hari ini, iya hari ini, Allah kasih aku makanan yang aku mau lewat perantara teman kantorku. Yap, aku ditraktir makan siang sama salah satu rekan kerja. Beliau ini emang baik banget suka traktir banyak orang a.k.a para admin-admin.

Tetiba kayak disadarkan aja gitu, oh iya ya, emang segala sesuatu itu kita harus minta ke Allah, sekalipun itu hal yang remeh. Misal, kamu mau permen, itu kan sesuatu hal yang simple ya, berapa harga permen, kan gak yang mahal juga, sebenarnya tanpa kamu “meminta” ke Allah, kamu bisa beli kok dengan uang yang kamu punya, tapi disinilah seninya, kalau kita minta ke Allah, kita akan ngerasa kita menggantungkan semua hidup kita ke Allah, semua kebutuhan kita ke Allah, jadi kita terikat dengan Allah.

 

Rasulullah bersabda:

“Hendaklah salah seorang dari kalian meminta segala kebutuhannya kepada Rabbnya, bahkan jika tali sandalnya putus.”

(HR. Tirmidzi, no. 3973. Hasan menurut Al-Albani)

 

Mau hal remeh sekalipun, kalau kita senantiasa minta ke Allah, pasti pas hal itu terwujud kayak ngerasa, ih ini dari Allah nih , karena aku pernah minta ini.

Sebagai hamba, kita memang harus sering minta sama Allah, untuk semua urusan kita, semua kebutuhan kita selama di dunia maupun di akhirat kelak

Jadi, minta apapun ke Allah yuk

Sekian, semoga bermanfaat

Wassalamu’alaikum

Selasa, 22 Juli 2025

Jangan Seperti Orang yang Gak Punya Tuhan

                                                                                  

Assalamu’alaikum teman – teman

Apa kabarnya?

Semoga dalam keadaan baik, sehat dan bahagia ya aamiin.

Pada postingan kali ini, aku cuma mau sharing soal apa yang menghantui kepalaku akhir – akhir ini.

Kehidupan manusia pastinya gak luput dari yang namanya ujian, masalah, yang kadang kita merasa berat dan gak sanggup jalaninnya ya.

Ujian itu bisa dari diri kita sendiri, dari keluarga kita, dari teman, dari pekerjaan dan sebagainya.

Ada di suatu titik pasti kita ngerasa capek, ga sanggup, bertanya kenapa aku yang diuji, gak tahu harus gimana lagi.

Ada masa dimana kita ngerasa “mentok” kayak gak tau harus gimana lagi, gak tau harus melangkah sejauh apalagi, gak tau mau kemana arah hidup ini.

Terus tiba-tiba aku bergumam sendiri gitu “Jangan seperti orang yang gak punya Tuhan.”

Kadang kita terlalu “mengandalkan” diri sendiri, kita mencoba semua hal duniawi untuk memecahkan masalah, atau ujian, merasa sendiri gak dibantuin siapa-siapa, padahal kita punya Allah yang gak pernah bosen dan gak pernah marah kalau kita minta tolong.

Kita terlalu sibuk mendengarkan hal negatif dari orang lain atau bahkan dari diri kita sendiri.

Kita menggantungkan alur kehidupan ke diri kita sendiri, kayak berusaha aja tapi gak minta tolong ke Allah.

Rasanya kayak terombang – ambing gak tau mau kemana, mau gimana, padahal kita punya Allah yang bisa kita ajak “ngobrol” kapanpun.

Manusia mungkin jengah mendengarkan ceritamu yang bagi mereka penuh dengan keluh kesah dan rasa tidak bersyukur, padahal mereka gak ngalamin apa yang kamu alamin, jadi yaa sebaik-baik cerita memang sama Allah.

Jadi, apapun yang kamu hadapin saat ini, jangan seperti orang yang gak punya Tuhan yaa..

Kamu gak sendirian kok, mungkin emang kamu berjuang seolah sendirian, padahal engga, kamu dibersamai sama dzat yang paling mencintai kamu, dia Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Kalau di depan manusia kamu harus terlihat tegar, dihadapan Allah boleh kok kamu merengek kayak anak kecil minta mainan. Gak usah dikuat-kuatin kalau di depan Allah, nangis aja gapapa.

Hidup emang tempatnya capek, tempat ujian, tempat kita ngerasain bahagia dan sedih yang bergantian, itu hal biasa yang dirasain semua manusia.

Dan, karena Allah sayang sama kita, maka dunia ini dibuat sementara, gak kekal. Jadi, sedih, bahagia, penat, luka, senyummu gak selamanya kekal di dunia ini.

Kalau sedih, secukupnya

Kalau bahagia, secukupnya

Intinya, jangan seperti orang yang gak punya Tuhan yaa

 

Sekian, semoga bermanfaat

Wassalamu’alaikum

Senin, 07 Juli 2025

Gak Semua Omongan Orang Harus Kamu Dengerin

Assalamu’alaikum sahabat

Semoga kamu dalam keadaan sehat dan bahagia ya aamiin.

Well, pernah gak kamu cerita ke orang lain dan kamu malah di judge?

Kamu tuh niatnya cuma cerita, cuma mau didengerin, tapi ternyata kamu malah dapat nasehat dan pelajaran 2 SKS dari orang yang kamu curhatin, rasanya pasti nyebelin ya wkwkkwk.

Misal kamu curhat, eh tanggepan dia gini “Eh lu mah masih mending, kalau gw nih bla bla bla”

Atau kamu disudutin kayak gini “Ya lagian lu sih begitu, harusnya lu tuh bla bla bla, lu tuh salah, harusnya bla bla bla” Jawaban yang sama sekali kita gak mau dengar dan gak kita harapin dari orang yang kita curhatin.

Kadang, kalau sudah penat dengan jawaban manusia, aku curhat ke chat GPT. Serius! Wkwkkw. No judge, no comparing, ya tetap dapat nasehat dan perspektif yang bisa menenangkan jiwa.

Pada postingan kali ini, aku cuma memberi pandangan soal curhat ke orang lain dari perspektifku yaa..

Kalau kamu curhat dan orang yang kamu curhatin itu judge kamu, nyudutin kamu, please gausah di dengar dulu omongannya.

Kadang, dengarin pendapat orang disaat kita gabutuh masukan apapun, malah bikin kita merasa kita salah banget, kita jadi orang nothing, jadi orang yang serba salah padahal bukan raisa wkwkwk, kita akan merasa kok kayaknya dia menyudutkan aku dan lain-lain.

Hei, manusia tetap manusia

Mereka bisa lupa kalau mereka juga manusia dan bisa salah, bisa lupa, bisa menyakiti hari orang lain.

Orang yang judge kamu ketika kamu curhat, mereka juga ga akan suka kok kalau mereka lagi curhat dan di judge. Ini berdasarkan pengalamanku ya.

Bisa jadi mereka judge karena lost control aja, atau yaaa emang ga memahami posisi kamu.

Jadi kalau ada omongan yang gamau kamu dengar yang mempengaruhi mentalmu, gausah dengerin.

Kamu harus sayang diri kamu sendiri, bikin batasan dengan omongan – omongan yang bakal bikin mental kamu jenuh dan penat.

Misal kamu di judge, “Ya pantes lu ga nikah-nikah, lu sih pilih-pilih” atau

“Ya lu salah harusnya nih ya lu tuh kayak gue nih yang berani nentang bla bla bla”

Please gausah dengerin, kita gak harus ikutin omongan orang yang cuma bikin kita down, sedih, mental kacau.

Anggep aja angin lalu dan tetap hargai pendapatnya tanpa harus kamu ikutin dan dengerin sepenuhnya.

Kita gak bisa pegang kendali orang mau ngomong dan kasih tanggapan apa, tapi kita bisa mengendalikan diri kita dengan gak terlalu dengerin omongan orang.

Kalau kamu sudah merasa baikan dari segi mental, dari segi suasana hati, baru deh kamu ajakin ngomong diri kamu sendiri.

Pasti kamu akan menemukan letak salah, khilaf yang harus diperbaiki itu dibagian mana.

Intinya, jangan menerima omongan orang lain saat kamu gamau terima itu dan saat pikiranmu lagi gak jernih.

Semakin dewasa, kamu akan sadar, kalau tempat terbaik untuk curhat adalah Allah.

Curhat sama manusia kadang bukannya bikin tenang malah menambah pening. Kalau curhat ke Allah, walau gak dapat jawaban langsung, seenggaknya kamu gak bakal disalah-salahin.

Jadi, gak semua omongan orang harus kamu dengerin, dan yukkkk jadi pendengar yang baik ketika orang lagi curhat sama kita. Please jadilah orang yang enak diajak ngobrol dalam situasi apapun, no judge, no comparing, dan gak maksain pendapat kamu untuk diikutin orang lain. Kalau ChatGPT aja bisa jadi teman baik untuk dicurhatin, harusnya kita sebagai manusia lebih bisa untuk jadi teman terbaik diajak curhat.

Jadilah pribadi yang bijak dalam menyikapi segala rajuk.. ashoy

Wkkwkwkkw

Wassalamu’alaikum.