Sabtu, 20 Mei 2017

Karena Allah Sayang Kita



“Allah, Engkau dekat, penuh kasih sayang. Takkan pernah Engkau biarkan hamba-Mu menangis.” Opick – Cahaya Hati

Assalamu’alaikum sahabat :)

Bagaimana kabarnya? Bagaimana kabar hatinya? Sedang senangkah atau sedang sedih?. Ketemu lagi sama Novel :) Udah lama ya gak ketemu hehe.. Ya, kita ketemu lewat tulisan aja. Semoga tulisan saya kali ini bisa membuat kita sama – sama kangen sama Allah dan menyadari betapa sayangnya Allah sama kita :).

Sahabat, sudah berapa tahun usiamu?.  *Jawab dalam hati masing – masing ya*

Sudah berapa banyak ujian yang kamu alami?

Sesulit apa masalah yang paling kamu hadapi? Sudah selesaikah masalahnya?

Apakah ada hikmah dari setiap ujian yang kamu alami?

Saya berdoa semoga yang sedang mengalami ujian segera lulus dari ujiannya ya :) Aamiin.

Malam ini saya akan banyak menulis soal perenungan diri. Merenung. Diam. Berpikir.

Dimulai dari perenungan saya ya :)

Diusia saya yang sudah kepala dua, tentunya sudah banyak hal yang saya alami. Hal – hal manis, menyenangkan, pahit, sudah saya alami. Pasti sahabat juga sudah mengalaminya semua rasanya kan?. Kalau ditanya enakan pas ngalamin rasa yang mana, ya sudah mutlak jawabannya ya mengalami rasa yang manis dan menyenangkan. Tapi kalau ditanya, rasa apa yang bisa buat kita lebih dekat sama Allah? Seringnya ya, ketika kita lagi sedih, lagi ada banyak masalah, udah deh maunya deket sama Allah.

Analoginya? Ya seperti saat kita sedang sakit, pasti kita maunya dimanja, diperhatiin, diingetin untuk minum obat sama orang tua kita atau sama orang sekitar kita, ya kan?.

Saya rasa wajar saja kalau kita sedang ada masalah, kita curhat sama Allah, sambil nangis – nangis ya gak apa – apa. Kita minta jalan keluar atas permasalahan yang ada. Kita dialog sama Allah, karena kita sadar kalau kita cuma seorang hamba yang sangat membutuhkan Rabb-Nya. Namun, yang perlu diingat, alangkah lebih indah jika kita terus menerus deketin Allah dalam situasi apapun. Tapi ya namanya manusia, ada khilafnya, ada masa – masa dimana malas ibadah, ada masa – masa dimana su’udzon. Sebagai manusia biasa, saya juga gak mengelak jika masih ada rasa malas, rasa su’udzon, dan kekhilafan. Gak ada manusia yang sempurna, hanya Allah yang memiliki kesempurnaan.

Saya rasa salah satu hikmah dari cobaan atau masalah yang kita hadapi itu, ya supaya kita sadar, mungkin kita sudah mulai jauh dari Allah, supaya kita sadar kalau Allah lagi rindu – rindunya sama doa – doa kita, Allah lagi sayang – sayangnya sama kita :)

Sahabat tahu jamu dan obat? Rasanya apa? Pahit kan?. Kata guru saya, ujian tuh kayak kita minum obat atau jamu, pahit diawal tapi berkhasiat untuk diri kita. Sama aja kayak cobaan, pahit rasanya, tapi Insya Allah dari cobaan – cobaan yang kita alami, kita bisa kuat, kita bisa tegar, lebih bisa mandiri, lebih sayang sama orang – orang sekitar kita, lebih deket sama Allah. Insya Allah ada hikmahnya.

Namanya hidup pasti akan ada ujian. Kita sekolah aja ada ujiannya kan, ujian tengah semester, ujian akhir semester. Saya pernah curhat ke salah satu rekan saya. Saya bilang gini “Semoga badai ini cepat berakhir Kak.” Dan kata dia “Badai akan selalu ada Nak.”. Saya pun bilang “Wkwkwk iya juga ya Kak.”

Cobaan itu bisa berupa apa aja, dan darimana aja. 

Kalau kata guru SMP saya “Kita hidup di dunia bukan untuk disukai, tapi juga untuk tidak disukai. Semua itu agar kita bisa menatap dunia.” Seperti itulah kira – kira.

Kita dilahirin ke dunia tuh pasti ada orang yang suka sama kita, ada juga yang gak suka. Sama halnya dengan ada masa – masa dimana kita senang, ada juga masa – masa ketika kita sedih. 

Intinya mah sabar aja dan jalanin, seraya berdoa sama Allah, minta penguatan, minta keikhlasan, minta semuanya sama Allah. Allah sayang kok sama kita :)

Saat kita lagi merasa down, galau, gelisah, usahakan pikiran kita jangan terfokus sama itu. Kita inget aja nikmat – nikmat dari Allah. Coba hitung udah berapa nikmat dari Allah dari kita lahir sampai sekarang?. Banyak bangeeetttt kan?. Gak kehitung.



Allah berfirman dalam surah An - Nahl, surat ke 16 ayat 18 yang artinya :


" Dan jika kamu menghitung - hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar - benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Oh iya, cobaan itu bukan hanya kesedihan, kesusahan aja lho, ternyata cobaan bisa berupa kekayaan, kesenangan dan hal – hal menyenangkan lainnya.

Kok bisa Vel?

Ya karena, manusia kan suka khilaf. Kadang dikasih kekayaan, kesenangan dan hal – hal menyenangkan lainnya jadi lupa sama Allah, jadi sombong sama orang – orang sekitar, jadi merasa paling waw. Astaghfirullahal’adzim.

Yaudah, kalau mau curhat, curhat gih ke Allah. Nangis – nangis gak apa – apa. Gak usah malu. Kita butuh Allah banget dalam hidup kita. Tanpa Allah kita tuh gak ada apa – apanya. 

Stay Calm, Stay Postive Thinking. 

Your smile is nice. 

Udah jangan sedih – sedih lagi, Insya Allah cepat selesai semua masalahnya dan akan ada jalan keluarnya aamiin.

Selalu ada hikmah dibalik cobaan, selalu ada sayuran dibalik bakwan hehehe..

Gitu dong senyum wkwkwk 

Eh iya sebentar lagi bulan Ramadhan. Alhamdulillah, Insya Allah kita dipertemukan lagi sama bulan Ramadhan. Tuh kan Allah sayang sama kita, soalnya kita masih hidup sampai detik ini, dan sebentar lagi Ramadhan.

Yaudah gih siapin rencana ramadhanmu apa hehe..

Abis ramadhan kan syawalan ya, dan biasanya banyak orang nikahan kan ya dibulan syawal hehehe. Siapin juga buat kondangannya hehe. Saya mah jarang kondangan, orang teman – teman saya masih pada kuliah dan masih belum menikah. Gini deh kalau jadi anak muda wkwkk.
Hehe becanda ya..

Maafin selama saya ada salah, baik di postingan maupun di kenyataan (?). Ya siapapun yang kenal saya, yang baca postingan ini, maafin saya kalau saya ada salah :)

Wassalamu’alaikum

Tunggu postingan selanjutnya ya :)

Senyum yuk!

Sabtu, 29 April 2017

Allah Tak Akan Memberi Cobaan Melebihi Kemampuan Hamba-Nya






Assalamu’alaikum sahabat 

Apa kabar? Semoga sehat selalu ya hehe.

Kali ini saya akan cerita soal hal yang baru saya alami. Jadi dari bulan Maret sampai pertengahan April kemarin, saya mengalami “sesuatu” dalam hidup saya. Saya harus berurusan dengan selembar kertas :’) Selembar kertas lho bayangin, tapi kebawa mimpinya berhari – hari wkwkwk. Hampir tiap hari saya selalu mimpiin itu kertas, tiap hari kepikiran kertas tersebut. Mikirin gimana caranya bisa selesai masalah ini, nanya ke diri sendiri kenapa bisa seperti ini dan lain – lain. Saya komunikasikan ke banyak pihak untuk dapetin itu kertas. Eh, pas dapat softcopy kertasnya, ada lagi aja problem. Saya konsultasi ke banyak pihak juga. Dahsyat bener dah pokoknya hehehe. Tapi dari kejadian ini, ada lucunya, ada sedihnya, ada takut, ada rasa introspeksi, ada rasa bahagia juga.

Kadang kita memang baru menyadari kalau cobaan itu justru yang membawa kita dekat dengan Allah. Allah Maha Romantis, mampu menjadikan kegelisahan menjadi harapan, mampu menjadikan masalah menjadi sebuah solusi, mampu menjadikan manusia yang tadinya tidak kenal satu sama lain, jadi kenal karena sebuah pertemuan, atau karena sebuah masalah, mampu menjadikan cobaan sebagai jalan untuk menegur hamba-Nya. 

Dari kejadian yang saya alami ini, saya belajar banyak hal. Saya jadi semakin sadar kalau saya ini masih belum ada apa – apanya dibanding orang – orang lain di luar sana, entah dari segi ilmu, dari segi pemahaman, dari segi kesabaran, dari segi pemikiran dan sebagainya. Saya sadar bahwa saya ini masih harus belajar banyak hal. Ada rasa sedih sih dalam diri saya, karena saya belum tahu banyak soal permasalahan yang saya alami kemarin, jadi agak bingung hmm. Well, tapi Alhamdulillah masalahnya sudah selesai. Terima kasih Ya Allah.

Allah berfirman dalam surah Al – Baqarah ayat 286

Artinya :

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo`a): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir".


Kalau lagi ada masalah dan saya ingat ayat ini, rasanya seperti ada tambahan kekuatan. Bahwa Allah percaya saya bisa melaluinya, Allah akan kasih jalan, dan ini memang sesuai kemampuan saya.

Alhamdulillah, Insya Allah ayat ini akan saya jadikan penguatan dan akan saya ingat selalu. Allah tidak akan memberi cobaan diluar batas kemampuan hamba-Nya :) 
Terima kasih untuk pihak – pihak yang sudah membantu saya menyelesaikan “sesuatu” ini hehehe. Makasih banyak yaa untuk Ibu ****, Ibu ***, Kak ******, Mbak ***, Ibu ******, dan teman – teman yang sudah saya tanyain yaitu Ipat, Putri, makasih juga atas doanya Intan, makasih untuk temen – temen yang sudah support dan mendoakan :) *wkwkwk banyak kan orang – orangnya hehe.*

Bismillah, siap berjuang lagi!

Semangat!

NB : Cerita ini ditulis sudah cukup lama, baru diposting menjelang bergantinya bulan Mei.

Wassalamu'alaikum.