Sabtu, 29 April 2017

Allah Tak Akan Memberi Cobaan Melebihi Kemampuan Hamba-Nya






Assalamu’alaikum sahabat 

Apa kabar? Semoga sehat selalu ya hehe.

Kali ini saya akan cerita soal hal yang baru saya alami. Jadi dari bulan Maret sampai pertengahan April kemarin, saya mengalami “sesuatu” dalam hidup saya. Saya harus berurusan dengan selembar kertas :’) Selembar kertas lho bayangin, tapi kebawa mimpinya berhari – hari wkwkwk. Hampir tiap hari saya selalu mimpiin itu kertas, tiap hari kepikiran kertas tersebut. Mikirin gimana caranya bisa selesai masalah ini, nanya ke diri sendiri kenapa bisa seperti ini dan lain – lain. Saya komunikasikan ke banyak pihak untuk dapetin itu kertas. Eh, pas dapat softcopy kertasnya, ada lagi aja problem. Saya konsultasi ke banyak pihak juga. Dahsyat bener dah pokoknya hehehe. Tapi dari kejadian ini, ada lucunya, ada sedihnya, ada takut, ada rasa introspeksi, ada rasa bahagia juga.

Kadang kita memang baru menyadari kalau cobaan itu justru yang membawa kita dekat dengan Allah. Allah Maha Romantis, mampu menjadikan kegelisahan menjadi harapan, mampu menjadikan masalah menjadi sebuah solusi, mampu menjadikan manusia yang tadinya tidak kenal satu sama lain, jadi kenal karena sebuah pertemuan, atau karena sebuah masalah, mampu menjadikan cobaan sebagai jalan untuk menegur hamba-Nya. 

Dari kejadian yang saya alami ini, saya belajar banyak hal. Saya jadi semakin sadar kalau saya ini masih belum ada apa – apanya dibanding orang – orang lain di luar sana, entah dari segi ilmu, dari segi pemahaman, dari segi kesabaran, dari segi pemikiran dan sebagainya. Saya sadar bahwa saya ini masih harus belajar banyak hal. Ada rasa sedih sih dalam diri saya, karena saya belum tahu banyak soal permasalahan yang saya alami kemarin, jadi agak bingung hmm. Well, tapi Alhamdulillah masalahnya sudah selesai. Terima kasih Ya Allah.

Allah berfirman dalam surah Al – Baqarah ayat 286

Artinya :

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo`a): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir".


Kalau lagi ada masalah dan saya ingat ayat ini, rasanya seperti ada tambahan kekuatan. Bahwa Allah percaya saya bisa melaluinya, Allah akan kasih jalan, dan ini memang sesuai kemampuan saya.

Alhamdulillah, Insya Allah ayat ini akan saya jadikan penguatan dan akan saya ingat selalu. Allah tidak akan memberi cobaan diluar batas kemampuan hamba-Nya :) 
Terima kasih untuk pihak – pihak yang sudah membantu saya menyelesaikan “sesuatu” ini hehehe. Makasih banyak yaa untuk Ibu ****, Ibu ***, Kak ******, Mbak ***, Ibu ******, dan teman – teman yang sudah saya tanyain yaitu Ipat, Putri, makasih juga atas doanya Intan, makasih untuk temen – temen yang sudah support dan mendoakan :) *wkwkwk banyak kan orang – orangnya hehe.*

Bismillah, siap berjuang lagi!

Semangat!

NB : Cerita ini ditulis sudah cukup lama, baru diposting menjelang bergantinya bulan Mei.

Wassalamu'alaikum.



Minggu, 09 April 2017

Be Yourself



Assalamu’alaikum sahabat :)






Pada postingan kali ini saya akan membahas tentang be yourself. Ya, jadi diri sendiri. Kita pasti setuju kalau setiap manusia dilahirkan berbeda – beda di dunia ini, mulai dari fisik sampai kepada perilakunya. Ada yang introvert, ekstrovert atau bahkan ambivert. Ada yang suka pedas, ada yang tidak suka pedas. Ada yang suka makanan manis, ada juga yang tidak. 

Pernah gak sih sahabat merasa kalau orang lain lebih “WAW” dibanding sahabat?. Pasti sebagian besar orang pernah merasakan hal ini termasuk saya hehe. Wajar gak sih? Menurut saya sih ya wajar– wajar aja, artinya kita masih menganggap diri kita ini perlu pembenahan, perlu peningkatan dan adanya keinginan untuk menjadi lebih baik. Menurut saya sih boleh aja melihat kelebihan orang lain asalkan tidak menjatuhkan diri sendiri dan tidak muncul sifat iri dan ujung – ujungnya mengeluh.

Misal,

“Perfect banget ya si A, udah pinter, cakep, bisa main biola, bisa nyanyi, bahasa Inggrisnya jago, banyak yang suka, coba gw? Haduh haduh.” Ini suatu contoh yang jangan ditiru ya hehehe.

Boleh iri dengan contoh seperti ini,

“Si A keren banget ya, udah pinter, bahasa Inggrisnya jago, ngajinya bagus, kalau dia aja bisa begitu, ya gw juga harus bisa!” Nah ini diperbolehkan karena bisa menambah motivasi.

Well, terkadang kita perlu “membandingkan” diri kita dengan yang lebih baik, supaya kita terus termotivasi menjadi lebih baik dan tidak tinggi hati.

Terus apa hubungannya dengan be yourself?

Well, kita harus tetap jadi diri sendiri dengan terus mengasah diri menjadi lebih baik. Tidak perlu mengubah diri jadi orang lain. Tidak perlu menjadi orang lain untuk disukai, untuk dipuji, untuk dihargai, just be yourself and do your best!.





Saya percaya bahwa manusia diciptakan dengan keunikannya masing – masing. Ada yang terlahir memiliki wajah rupawan, ada yang terlahir dengan bakat menawan, ada yang terlahir untuk jadi orang yang humoris dan lain sebagainya. Seunik – uniknya kamu nih, pasti ada aja yang suka.

Menurut pengalaman yang saya alami dan saya amati *caelah*, kadang gak selamanya kok orang lain suka sama kita, respect sama kita karena kita itu cantik atau ganteng, atau misalnya kita itu terlihat manis dan lain – lain. Kadang, kamu baik aja sama orang, orang lain bisa respect. Kita jadi orang yang mandiri dan smart, orang juga bisa suka. Bahkan, kadang hanya karena suara, seseorang bisa jatuh cinta, hehehehe.

So, cukuplah membanding – bandingkan diri kamu dengan orang lain, hanya untuk menjudge dirimu itu buruk dan sebagainya.


Mari membenahi diri, demi menjadi generasi bangsa yang mawas diri.


Be Yourself and Do Your Best!


Wassalamu’alaikum.

Minggu, 02 April 2017

Inside Out



Assalamu’alaikum sahabat :)





Wah sudah bulan April :D sudah sepertiga perjalanan di tahun 2017 ini hehe. Kali ini saya mau posting tentang sebuah film yang akan saya rekomendasikan. Yap, Inside Out. Inside Out merupakan sebuah film dari Disney. Bagi yang belum tahu, searching aja dulu hehe.

Well, dari hasil saya searching di google, ternyata Inside Out ini film yang dirilis tahun 2015.

Pada cerita film Inside Out, tokoh utamanya bernama Riley. Nah, Riley ini sebagai manusia. Di film ini, para masing – masing tokoh mempunyai 5 perasaan yaitu perasaan riang, sedih, marah, jijik, dan takut. Kerennya adalah, film Inside Out ini menjadikan perasaan riang, sedih, marah, jijik dan takut menjadi tokoh juga. Tokoh yang berperan dalam menentukan ingatan inti (Ingatan yang akan dikenang selamanya). Awalnya ingatan inti Riley dipenuhi dengan ingatan ceria, sampai suatu ketika munculah konflik yang merubah semuanya.

Kenapa ingatan Riley dipenuhi ingatan ceria? #tanyakenapa

Karena para tokoh – tokoh “ceria”, “sedih”, “marah”, “jijik” dan “takut” ini selalu mendukung si ceria untuk menyentuh semacam tombol dipusat pengendalian kepala Riley untuk menciptakan ingatan inti. Mereka menginginkan ingatan Riley dipenuhi keceriaan, sampai – sampai si “sedih” tidak boleh menyentuh tombol apapun, karena kalau tombolnya disentuh, nanti si Riley jadi sedih. Keren kan?

Well, hidup Riley pun terus berjalan, sampai suatu ketika ia harus pindah rumah. Nah, awal konflik pun terjadi. Riley sudah membayangkan rumah barunya akan seperti apa, dan ternyata ekspektasi si Riley tidak sesuai realita.

Yap, di Inside Out, tokoh kartun saja bisa merasakan “Ekspektasi tidak sesuai realita.” Hehe.
*Pokoknya nonton aja, seru deh hehehe*

Dan puncak dari film ini adalah, hal yang membuat tokoh – tokoh “ceria”, “sedih”, “marah”, “jijik”, dan “takut” akhirnya tersadar akan suatu hal. Berawal saat kejadian Riley pergi dari rumah. Teman – teman si “ceria” meminta si “ceria” untuk menyentuh tombol “perasaan” si Riley saat itu. Namun, si “ceria” meminta si “sedih” yang menyentuhnya. Akhirnya si “sedih” menyentuh tombolnya, akhirnya si Riley pun mengalami kesedihan. Ia teringat Ayah Ibunya, teman – temannya dan lain – lain. Akhirnya Riley memberhentikan bus yang ia tumpangi dan ia tidak jadi pergi dari rumah. Akhir dari cerita Inside Out adalah, ingatan si Riley akhirnya berwarna, gak hanya ceria aja, tapi semua perasaan tertuang di ingatan inti.

Film ini mengajarkan kita banyak hal. Kita harus menyadari bahwa sikap pantang menyerah dan semangat tumbuh karena adanya kesedihan, kekecewaan, kepahitan. Terkadang rasa simpati dan empati muncul karena merasakan iba. Bayangin aja kalau hidup kita ceria terus, atau sedih terus, atau maunya marah – marah terus, jijik terus, takut terus, apa yang terjadi? Hidup kita bakal monoton. Nothing special. That’s why, Allah memberikan kita macam – macam perasaan dengan macam – macam kejadian di hidup kita. Supaya apa? Supaya kita senantiasa bersyukur dan berpikir hehehe.

Selalu ada hikmah dibalik setiap kejadian. Ada aja kejadian yang awalnya kita rasain gak enak banget tapi pada akhirnya enak, dan sebaliknya. Well. Saya rasa kalau orang hidup seseorang lurus – lurus aja, alias gak ada masalah, ya aneh juga ya hmmm.

Contoh.

Ada dua orang menceritakan kisah hidupnya, anggap saja namanya A dan B.

Si A cerita kalau dia ini dari lahir sudah jadi orang kaya, semua urusan dia lancar – lancar aja dan dia sukses.

Si B cerita kalau dia ini hidupnya penuh perjuangan. Jatuh bangun untuk menjadi orang sukses tapi dia terus semangat dan pantang menyerah, akhirnya dia sukses. 

Kira – kira orang lain termotivasi sama cerita yang mana?.

Well, hidup ini hanya sementara. Nikmatin aja seraya memperbaiki diri demi menjadi manusia yang lebih baik dan lebih baik lagi. Semoga kita senantiasa menjadi manusia bersyukur dan berpikir. Aamiin. 


Wassalamu'alaikum.