Rabu, 11 Juni 2025

Kelak, Jika Kamu Memilih Pasangan, Pastikan Dia Juga Menyayangi Orang Tuamu

Assalamu’alaikum teman - teman

Apa kabarnya hari ini? Semoga dalam keadaan sehat ya..

Hari ini aku cuma mau sharing tentang pentingnya memilih pasangan yang juga menyayangi orang tua kita.

Dalam Islam, mertua itu mahram abadi, artinya tetap menjadi mahram kita untuk selamanya, jadi misal si A dan B menikah lalu berpisah, mertua dari masing-masing pihak tetap menjadi mahram abadi, yang tidak boleh dinikahi dan dengan kata lain tetap menjadi orang tua dari masing-masing pihak.

Pernikahan itu menyatukan dua keluarga, bukan hanya dua manusia. Pernikahan adalah ibadah terpanjang karena banyak ujian dan keberkahan di dalamnya.

Sebelum kita memilih seseorang yang juga menyayangi orang tua kita, pastikan bahwa kita juga menyayangi orang tua pasangan.

Aku rasa setiap dari kita pasti menyadari bahwa, orang tua dan mertua seiring berjalannya waktu akan bertambah usianya, akan mulai muncul isu-isu kesehatannya, mulai pelupa juga, mulai rewel bak anak kecil.

Semakin dewasa, memilih pasangan akan semakin kompleks, bukan hanya soal rupa, harta dan tahta, tapi juga soal kebaikan hatinya, ketulusan hatinya. Sayangnya, hati seseorang adalah bagian yang paling terdalam dan rahasia, kita hanya bisa menebak – nebak sebelum mengenalnya. Pernah tau kata-kata ini, “Rambut sama hitam, tapi hati tidak ada yang tahu.” Kamu dan orang lain mungkin memiliki rambut yang sama – sama hitam, tapi soal hati? Tentu saja berbeda. Ada orang yang hatinya masih kurang baik, ada juga yang baik hatinya, dan pastikan bahwa kita berusaha selalu memiliki hati yang baik.

Kalau kamu pilih pasangan yang sayang juga sama orang tuamu, kamu bisa bahu membahu untuk berbakti ke orang tua dan mertua.

Mereka, orang tua dan mertua adalah orang – orang yang sudah lanjut usia, yang raganya tidak sekuat dulu, yang sudah rapuh sendi-sendinya, tapi tanpa mereka dalam hidupmu, kamu tidak akan bertemu dengan pasanganmu.

Bagi seorang anak perempuan, ketika dia sudah menikah, bakti utamanya ke suaminya

Bagi seorang anak laki-laki, ketika dia sudah menikah, bakti utamanya tetap kepada ibunya.

Jadi, penting untuk memilih pasangan untuk memahami hal ini.

Bagi seorang perempuan, pilih laki-laki yang tidak melarang kamu untuk tetap berbakti ke orang tuamu meskipun kamu sudah menikah.

Bagi seorang laki-laki, pilih perempuan yang tidak menjadikan Ibumu sebagai musuh atau tandingannya.

Dimana mencari orang yang seperti itu?

Jawabannya cukup tanyakan ke dirimu, sudahkah kamu seperti itu?

Aku selalu percaya bahwa hal baik akan selalu mendatangkan kebaikan.

Kalau kamu sayang ke orang tuamu, kalau kamu berniat akan sayang juga ke mertuamu, InsyaAllah, kamu akan dipertemukan dengan orang yang menyayangimu seperti itu juga.

Cintailah dengan utuh, tidak separuh, apalagi seperempatnya.

Kalau dibayangin kayaknya harmonis gitu ya, kalau sebagai pasangan suami istri saling bahu membahu merawat orang tua dari masing – masing pihak.

Misal kalau kamu tidak bisa menemani orang tuamu untuk bepergian ke suatu tempat, lalu pasanganmu bersedia menemani orang tuamu.

Misal ketika orang tuamu sakit dan kamu harus keluar kota, pasanganmu bersedia untuk merawat orang tuamu.

Misal ketika mertuamu berulang tahun, lalu kamu bersedia membelikan mereka hadiah.

Jadi, sebelum memilih pasangan, pastikan bahwa dia juga menyayangi orang tuamu, tapi sebelum kamu mencari yang seperti itu, jadilah yang seperti itu.

Sekian, Wassalamu’alaikum

Senin, 09 Juni 2025

Orang yang Menurutmu Menyebalkan, Adalah Orang yang Paling Mengenalmu

Assalamu’alaikum teman-teman

Selamat Hari Raya Idul Adha 1446 H, gapapa ya aku baru ucapin padahal udah lewat dari tiga hari yang lalu hahaha.

Berhubung aku juga udah lama gak nulis di blog ini, sebenarnya yaa udah kepikiran mau nulis apa, cuma belum ditulis aja hehehe.

Apa kabar teman – teman? Semoga dalam keadaan sehat yaa

Semoga senantiasa dapat berkumpul dengan keluarga, saudara, kerabat dan orang – orang terdekat lainnya. Aamiin.

Hayo, siapa disini yang suka sebal sama orang terdekatmu?

Misalnya sama orang tua, teman, kakak, adik, atau bahkan pasanganmu?

Tanpa kita sadari, atau emang kita sadari? Ternyata orang – orang yang menyebalkan dalam hidup kita seringnya adalah orang – orang terdekat kita.

Kita seringkali lebih sebal, lebih kesal sama perkataan, perbuatan dari orang – orang terdekat. Misalnya, kita sebal sama adik atau kakak, atau bahkan sama orang tua sendiri karena satu dan lain hal.

Kita sering berbeda pendapat dengan orang tua, teman, bahkan pasangan.

Apakah mereka sebenarnya menyebalkan seutuhnya?

Kalau menurutku engga. Kadang, orang yang menurut kita menyebalkan sebenarnya mereka adalah orang yang paling mengenal kita.

Misal pasanganmu, mungkin kamu sering sebal ketika dia tidak meletakkan barang – barang pada tempatnya, suara ngoroknya, omelannya dan lain sebagainya.

Percayalah mereka orang yang paling mengenalmu, mereka tahu mimik mukamu saat marah, mereka tahu kalau kamu sudah mau marah, mereka tahu kalau kamu sudah jenuh, mereka tahu kalau kamu gak suka makanan atau minuman tertentu.

Tapi ya dunia ini gak sempurna, begitupun dengan orang – orang terdekatmu.

Kita juga gak sempurna untuk mereka kok, memang dunia dan manusia di desain untuk tidak sempurna, karena gak kekal.

Jadi, kalau kamu baru mengenal orang beberapa hari gitu ya, terus kamu merasa oh dia kayaknya ngerti aku banget, bisa jadi engga juga kok.

Karena mereka baru kenal kamu beberapa hari, beda sama keluarga, teman bahkan pasanganmu yang udah kenal kamu bertahun – tahun.

Aku pernah sebal sama seorang teman yang udah temenan belasan tahun sama aku, karena tanggapannya yang menurutku gak sesuai yang aku mau, atau bahkan aku merasa kok dia kayak ga ngertiin aku ya?

Nah ini yang perlu kita sadari.

Feedback dari lawan bicara gak bisa kita kontrol, dan gak semua tanggapan dari lawan bicara bisa membuat hati tenang meskipun itu dari orang terdekatmu, itulah kenapa Allah kasih kita lima waktu buat curhat ke Allah melalui shalat.

Orang terdekat kita memang lebih sering terlihat menyebalkan dimata kita, karena apa? Karena kita sering berinteraksi dengan mereka, kan ga mungkin ya seorang pasangan suami istri lebih kenal dengan pasangan tetangga dibanding pasangannya sendiri wkkwkwk, dan rumput tetangga memang selalu lebih hijau. Bisa jadi menurutmu, pasangan orang lain lebih oke disbanding pasanganmu, padahal yang paling tahu kamu adalah pasanganmu.

Orang yang sering kita anggap “berisik”, “menyebalkan”, seringnya adalah orang terdekat kita, Mereka yang lebih mengenal kita, bahkan peduli sama kita.

Lalu, kenapa kita lebih kecewa dan sedih kalau dikecewakan orang terdekat? Atau kita lebih marah dan kesal ketika orang terdekat menyebalkan?

Ya karena kamu dan dia saling mengenal dekat satu sama lain, jadi ekspektasimu kepada orang tersebut juga tinggi. Kayak, “loh kok kamu begitu ke aku? Kan kamu kenal aku udah lama, tapi kenapa respon kamu begitu?” atau “kok dia gabisa ya ngertiin aku, dengerin aku”

Lumrah kok kalau kita sering merasa sebal sama orang terdekat, karena memang sering komunikasi. Orang yang nun jauh disana, yang gak “tersentuh” sama diri kita, selalu akan terlihat lebih baik, lebih mengerti kamu dan sebagainya, padahal engga juga.

Kadang ya kalau nonton di sinetron (wkwknw korban sinetron), ada suami yang bilang ke si perempuan lain begini “kamu lebih ngertiin aku dibanding istriku” percayalah itu bujuk rayu setan.

Justru, orang yang paling menyebalkan menurut kita adalah orang yang paling mengenal kita, orang terdekat kita. Jadi wajar kalau mereka terkesan lebih menyebalkan dibanding orang lain di luar sana.

Semakin dewasa, kadang aku jadi sadar kalau benar adanya, kalau curhat memang baiknya ke Allah, karena apa? Karena kita gak bisa kontrol respon dari orang yang kita curhatin, entah itu keluarga, teman maupun pasangan.

Semakin dewasa, kamu akan sadar kalau orang terdekatmu gak selalu menyenangkan, mereka bisa saja terasa menyebalkan, tapi bukan berarti mereka gak sayang kamu.

Jadi, coba kalau kita sebal sama orang terdekat, coba renungin lagi, kayak…. Oh mungkin dia menyebalkan karena dia lagi capek, atau dia lagi emosi, atau dia lagi ada pikiran yang sangat penuh, mungkin suasana hati dia juga lagi ga baik, mungkin aku juga lagi ga baik suasana hatinya dan lain sebagainya.

Jadi dewasa, kamu akan sadar kalau di dunia ini emang ga ada yang ideal, termasuk dirimu.

Jadi, kalau kamu menganggap orang terdekatmu menyebalkan padahal mereka sudah sangat baik dan mengerti kamu, percayalah bahwa kamu juga punya sisi kosong dalam ruang-ruang hati mereka.

Gaada yang ideal.

Jadi, memang kitanya yang harus menerima ketidakidealan itu, dan selalu ingat kebaikan – kebaikannya orang – orang terdekat, biar api amarahmu, api kekesalanmu mereda.

Sekian, wassalamu’alaikum.